running text

HORAS!!! SELAMAT DATANG DI BLOG HKBP SUTOYO; Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

Senin, 12 Februari 2018

"BERTAHAN SAMPAI GARIS AKHIR" Renungan Harian Pdt.Lucius T.B.Pasaribu, S.Th

BERTAHAN SAMPAI GARIS AKHIR

Yakobus 1:12, "Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia"

"No pain, no gain" dapat diartikan tidak ada rasa pahit, tak ada kemenangan atau kemenangan diraih melewati pengorbanan.  Ungkapan ini megingatkan bahwa tak mungkin ada piala tanpa kerja keras. Ungkapan yang sangat tepat dalam menggambarkan kehidupan orang percaya. Dalam menantikan kehidupan kekal, orang percaya akan mengahadapi berbagai penderitaan dan pergumulan. Oleh karena itu seorang pengikut Yesus harus memiliki dua hal ini, yaitu: daya tahan dan daya juang. 

Daya tahan dan daya juang ini adalah potensi manusia yang tidak dapat diukur.  Daya tahan adalah kualitas pribadi seseorang dalam menghadapi pergumulan dan daya juang adalah energi yang dimiliki seseorang dalam meraih cita-cita. Kedua hal ini berbeda namun memiliki spirit yang sama. Seorang yang memiliki daya tahan terhadap pergumulan tentu memiliki hati yang sangat elastis dan tidak mudah putus asa. Energinya terus bertambah-tambah menghadapi persoalan yang satu dengan yang lain. Paulus menyebutkan daya tahan mengahadapi masalah memiliki tingkatan: "Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita" (Roma 5:3-5).

Sedangkan daya juang orang  beriman dijelaskan oleh Paulus ibarat seorang prajurit, atlet dan petani. Terus berjuang hingga sesuatu yang dikerjakannya sampai ke tujuan akhir atau hasil akhir: "Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya. Seorang olahragawan hanya dapat memperoleh mahkota sebagai juara, apabila ia bertanding menurut peraturan-peraturan olahraga. Seorang petani yang bekerja keras haruslah yang pertama menikmati hasil usahanya" (2 Tim 2:4-6).

Prajurit, atlet dan petani semuanya berjuang menuju akhir. Ketiganya tidak akan mendapatkan apa-apa kalau tidak bertahan sampai akhir. Seorang prajurit akan bersukacita ketika menang mengakhiri peperangan. Seorang atlet akan bersuka cita mengangkat piala di akhir fisnished dan seorang petani akan berbahagia ketika dapat menikmati hasil panen.

Orang percaya dalam meraih kebahagiaan harus memiliki daya tahan terhadap berbagai pencobaan dan penderitaan yang dihadapi dan sekaligus memiliki daya juang yang tinggi sampai memperoleh mahkota kehidupan. Dengan memiliki kedua hal inilah orang percaya meraih kebahagiaan kekal. Sejak awal Yesus mengingatkan bahwa mengikut Dia harus memikul salib. Mengikut Yesus bukanlah seperti orang menenteng rantang nasi, ringan dan dapat melenggak-lenggok, atau seperti orang kantoran menenteng tas kerjanya. Namun mengikut Yesus harus memikul salib yang dibebankan. Rasul Yakobus dalam renungan di pagi hari ini mengingatkan hal yang sama, bahwa kebahagiaan dicapai dengan bertahan pada pergumulan. Seberat apapun sessi-sessi sulit kehidupan yang kita hadapi bertahanlah, karena hanya orang yang bertahan hingga kesudahannya meraih kebahagiaan abadi, yaitu mahkota kehidupan.
Karena itu bertahanlah dalam menahan segala penderitaan dan berjuanglah dalam meraih impian. Roh Kudus menolong dan memberikan kekuatan bagi kita. Amin.