running text

HORAS!!! SELAMAT DATANG DI BLOG HKBP SUTOYO; Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

Minggu, 22 Oktober 2017

BERIT"AKANLAH PERBUATAN TUHAN" (Mazmur 96:1-9) Khotbah Minggu XIX Trinitatis Pdt.Lucius T.B.Pasaribu, S.Th

BERITAKANLAH PERBUATAN TUHAN
(Mazmur 96:1-9)

Khotbah mingu ini mengajak kita untuk menyanyikan nyanyian baru bagi Tuhan. Ajakan menyanyi ini penting, karena fakta membuktikan bahwa setiap orang biasanya selalu mengingat lirik syair lagu favoritnya, maka demikianlah orang percaya menyanyi bagi Tuhan, berarti mengingat segala kebesaran dan kebaikanNya.  Ajakan menyanyi bukan sekadar menyanyi, tetapi menyanyikan nyanyian baru bagi Tuhan dengan maksud mensyukuri perbuatanNya karena berkatNya selalu baru bagi kita.

Bagaimana  kita mengucap syukur atas segala karya dan perbuatan Tuhan dalam hidup kita? Inilah seruan dari nas khotbah kita pada Minggu hari ini dari. Pemazmur mengajak semua orang percaya  untuk memuliakan Tuhan karena kita telah menerima keselamatan dan menceritakan segala perbuatanNya yang ajaib di tengah-tengah bangsa.  Ajakan memuji dan memuliakan dipakai dengan empat istilah: nyanyikanlah (ay 1), kabarkanlah (ay 2), ceritakanlah (ay 3), dan katakanlah (ay 10). Semuanya kata-kata bersifat imperatif untuk menunjukkan pengenalannya tentang Allah. Pemazmur merasakan dan mengalami langsung perbuatan-perbuatan Allah yang ajaib. Pemazmur mengungkapkan alasan untuk bermazmur bagi Tuhan:

Allah itu pencipta dan pemelihara kehidupan (ay 5)
Allah adalah sumber keselamatan hari demi hari (ay 2)
Allah itu penuh kemuliaan dan kuasa-Nya melebihi segala kuasa yang ada dan perbuatanNya yang ajaib mengatasi segala bangsa. (Ay 3-5)

Dari pengenalan dan pengakuan pemazmur di atas, segala kemuliaan dan semarak harus dinyanyikan, diberitakan dan diceritakan oleh setiap orang percaya.

Nyanyikanlah nyanyian baru bagi Tuhan dan ceritakanlah perbuatan-perbuatan ajaib. Ibarat seorang singer yang melantunkan lagu indah sehingga setiap orang yang mendengarkannya terpesona, demikianlah orang percaya menyanyikan kemuliaan Tuhan sehingga setiap orang mengenal keagunganNya. Atau ibarat seorang reporter yang mengetahui suatu fakta kebenaran dan  memberitakan kepada publik agar semua tahu tentang kebenaran suatu peristiwa. Lebih dari itu orang percaya memberitakan dan menceritakan karya keselamatan Allah yang telah dijanjikan dan dipenuhi dari sejarah bapak leluhur hingga pemenuhannya di dalam Yesus Kristus. Demikianlah orang menceritakan dan memberitakan karya keselamatan yang telah kita terima di dalam Injil Yesus Kristus. Kematian dan kebangkitan Kristus telah menjadi keselamatan bagi kita.

Menyanyikan nyanyian baru bagi Tuhan berarti kesediaan kita untuk sujud menyembah Allah dalam segala kemulianNya (ay 9). Kata sujud menyembah mengingatkan kita dua hal: pengakuan terhadap Allah yang maha mulia dan menyadari diri manusia berdosa.


Menyanyikan nyanyian baru bagi Tuhan, kesediaan hati mempersembahkan korban terbaik di pelataran Allah (ay 8). Persembahan terbaik di hadapan Allah adalah mempersembahkan tubuh kita sebagai korban yang harum bagi Tuhan, sebagaimana disebut dalam Roma 12:1, "Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati". Amin.