running text

HORAS!!! SELAMAT DATANG DI BLOG HKBP SUTOYO; Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

Senin, 04 September 2017

"KESEIMBANGAN" (Lukas 6:38) Renungan Harian Pdt.Lucius T.B.Pasaribu, S.Th

KESEIMBANGAN (Lukas 6:38)

"Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu"

Jika Anda pernah belanja di pasar tradisional, hal takaran ini akan mudah Anda temukan misalnya seperti belanja beras satu liter. Maka pedagang menuangkan berasnya dari karung ke liter,  setelah penuh dia mengambil kayu pemotong menarik garis lurus. Itulah ukuran satu liter beras. Jika pedagangnya berpengalaman dia akan mahir untuk membuat takaran, seolah penuh satu liter namun dengan tehnik tertentu sebenarnya tidak tepat satu liter tapi tampak seolah satu liter. Ukuran satu liter akan berbeda jika takarannya atau liternya digoyang-goyang maka akan padat, pasti ukuran volumenya atau takarannya berbeda dengan takaran yang asal digaris saja oleh pedagang. Pemandangan seperti ini sudah semakin berkurang karena sudah ada kemasan dengan berat netto yang tertera dalam setiap kemasan.

Praktek takar menakar dalam pasar ini diperhatikan oleh Yesus dan dipergunakan menjadi bahan pengajaran untuk mengingatkan kita hal menghakimi. Dengan pengajaran ini,  Yesus hendak mengingatkan bahwa Allah mengetahui apa yang kita kerjakan.  Allah tidak tinggal diam atas semuanya  yang kita perbuat. Tuhan akan membalaskanNya kepada kita menurut perbuatan kita. Takaran yang kita buat pada orang hal sama akan dibalaskan kepada kita. Peringatan ini penting agar masing-masing orang memeriksa perbuatannya terhadap orang lain, seperti yang dikatakan di Roma 14:12, "Demikianlah setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah".

Pengajaran ini juga berkaitan dengan pemberian. Berilah dan kamu akan diberi. Melalui pengajaran ini Tuhan Yesus hendak menasihatkan agar  melakukan yang terbaik bagi orang lain. Jika kita melakukan yang terbaik bagi orang maka kita akan menerima kebaikan. Bahkan lebih dari yang kita harapkan dan jauh dari yang kita pikirkan Tuhan berikan bagi kita. Dalam praktek hidup sehari-hari, prinsip memberi adalah sikap hidup Kristen. Adalah lebih baik memberi daripada diberi

Dalam hal memberi ini, kita harus ingat bahwa Tuhan telah terlebih dahulu memberikan kepada kita. Apa yang kita terima kita berikan sebagai persembahan bagi Tuhan melalui pelayanan dan darma bhakti kita bagi sesama. Kitab Maleaki juga lebih dalam mendorong umat Israel bahwa dengan memberi persembahan persepuluhan tidak membuat kita kekurangan, tetapi justru berkelimpahan karena Tuhan memberkati orang yang memberi, sebagaimana disebut dalam Mal 3:10, "Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan".


Renungan di pagi hari ini merupakan suatu jaminan dari firman Tuhan bahwa dengan memberi kita tidak kehilangan atau kekurangan, justru semakin hidup di dalam kelimpahan. Sebaliknya dengan melakukan sikap unfair, curang dan ambil keuntungan dari orang lain melalui praktek yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan, cepat atau lambat takaran serupa akan dikenakan bagi kita. Tuhan ada, Dia mengetahui dan menjadi Hakim yang adil untuk mempertimbangkan setiap perbuatan kita. Dengan renungan ini Yesus juga mengingatkan kita hari ini supaya masing-masing kita menjadi pribadi yang memberi. Yesus hendak mengubah minset penerima (reciever) menjadi pemberi (giver). Tuhan memberkati kita menjadi pribadi yang MEMBERI ! Amin.