KESEIMBANGAN (Lukas 6:38)
"Berilah dan kamu akan
diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang
tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai
untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu"
Jika Anda pernah belanja di pasar
tradisional, hal takaran ini akan mudah Anda temukan misalnya seperti belanja
beras satu liter. Maka pedagang menuangkan berasnya dari karung ke liter, setelah penuh dia mengambil kayu pemotong
menarik garis lurus. Itulah ukuran satu liter beras. Jika pedagangnya
berpengalaman dia akan mahir untuk membuat takaran, seolah penuh satu liter
namun dengan tehnik tertentu sebenarnya tidak tepat satu liter tapi tampak
seolah satu liter. Ukuran satu liter akan berbeda jika takarannya atau liternya
digoyang-goyang maka akan padat, pasti ukuran volumenya atau takarannya berbeda
dengan takaran yang asal digaris saja oleh pedagang. Pemandangan seperti ini
sudah semakin berkurang karena sudah ada kemasan dengan berat netto yang tertera
dalam setiap kemasan.
Praktek takar menakar dalam pasar
ini diperhatikan oleh Yesus dan dipergunakan menjadi bahan pengajaran untuk
mengingatkan kita hal menghakimi. Dengan pengajaran ini, Yesus hendak mengingatkan bahwa Allah
mengetahui apa yang kita kerjakan. Allah
tidak tinggal diam atas semuanya yang
kita perbuat. Tuhan akan membalaskanNya kepada kita menurut perbuatan kita.
Takaran yang kita buat pada orang hal sama akan dibalaskan kepada kita.
Peringatan ini penting agar masing-masing orang memeriksa perbuatannya terhadap
orang lain, seperti yang dikatakan di Roma 14:12, "Demikianlah setiap
orang di antara kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri
kepada Allah".
Pengajaran ini juga berkaitan
dengan pemberian. Berilah dan kamu akan diberi. Melalui pengajaran ini Tuhan
Yesus hendak menasihatkan agar melakukan
yang terbaik bagi orang lain. Jika kita melakukan yang terbaik bagi orang maka
kita akan menerima kebaikan. Bahkan lebih dari yang kita harapkan dan jauh dari
yang kita pikirkan Tuhan berikan bagi kita. Dalam praktek hidup sehari-hari,
prinsip memberi adalah sikap hidup Kristen. Adalah lebih baik memberi daripada
diberi
Dalam hal memberi ini, kita harus
ingat bahwa Tuhan telah terlebih dahulu memberikan kepada kita. Apa yang kita
terima kita berikan sebagai persembahan bagi Tuhan melalui pelayanan dan darma
bhakti kita bagi sesama. Kitab Maleaki juga lebih dalam mendorong umat Israel
bahwa dengan memberi persembahan persepuluhan tidak membuat kita kekurangan,
tetapi justru berkelimpahan karena Tuhan memberkati orang yang memberi,
sebagaimana disebut dalam Mal 3:10, "Bawalah seluruh persembahan
persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan
di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak
membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai
berkelimpahan".
Renungan di pagi hari ini
merupakan suatu jaminan dari firman Tuhan bahwa dengan memberi kita tidak
kehilangan atau kekurangan, justru semakin hidup di dalam kelimpahan.
Sebaliknya dengan melakukan sikap unfair, curang dan ambil keuntungan dari
orang lain melalui praktek yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan, cepat atau
lambat takaran serupa akan dikenakan bagi kita. Tuhan ada, Dia mengetahui dan
menjadi Hakim yang adil untuk mempertimbangkan setiap perbuatan kita. Dengan
renungan ini Yesus juga mengingatkan kita hari ini supaya masing-masing kita
menjadi pribadi yang memberi. Yesus hendak mengubah minset penerima (reciever)
menjadi pemberi (giver). Tuhan memberkati kita menjadi pribadi yang MEMBERI !
Amin.