running text

HORAS!!! SELAMAT DATANG DI BLOG HKBP SUTOYO; Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

Rabu, 31 Oktober 2018

Renungan Harian - Pada waktu kamu menuai hasil tanahmu, janganlah kausabit ladangmu habis-habis sampai ke tepinya dan janganlah kaupungut apa yang ketinggalan dari penuaianmu, ...


Renungan Harian HKBP Sutoyo

Rabu, 31 Oktober 2018

Pada waktu kamu menuai hasil tanahmu, janganlah kausabit ladangmu habis-habis sampai ke tepinya dan janganlah kaupungut apa yang ketinggalan dari penuaianmu, semuanya itu harus kautinggalkan bagi orang miskin dan bagi orang asing;   Akulah TUHAN, Allahmu."
[ Imamat 23 : 22 ]

Horas, saylom. Selamat bertemu kembali dalam renungan harian, Rabu 31 Oktober 2018. Hari ini tepatnya 31 Oktober 2018 adalah hari reformasi gereja (501 tahun yang lalu), Selamat hari Reformasi  untuk seluruh gereja Protestan di seluruh dunia. Semoga ajaran reformasi itu semakin nyata dalam hidup kita.

Selasa, 30 Oktober 2018

Pelayanan kunjungan sosial ke kel. D. Silaban (Kategorial Lansia) di RS. M. Ridwan Taman Mini

pic: St. HPM Silaban

Renungan Harian - "Bantulah dalam kekurangan orang-orang Kudus dan usahakanlah dirimu untuk selalu memberi tumpangan"


Renungan Harian HKBP Sutoyo

Selasa, 30 Oktober 2018

"Bantulah dalam kekurangan orang-orang Kudus dan usahakanlah dirimu untuk selalu memberi tumpangan"
(Roma 12 : 13)

Kasih harus realita dalam tindakan/perbuatan, seperti yang diperbuat Bunda Theresia. Membantu orang lain adalah bagian dari perbuatan kasih. Untuk itu Paulus menyatakan : "Bantulah dalam kekurangan orang-orang Kudus dan usahakanlah dirimu untuk selalu memberi tumpangan"

Bapak Ibu, Saudara/ i...
maksud Paulus disini, kasih yang membantu adalah kasih yang diwujudnyatakan dengan memberikan apa yang kita miliki kepada orang-orang Kudus.
Orang-orang Kudus yang dimaksud yaitu orang- orang percaya, orang-orang Kristen, sesama orang-orang percaya, saudara seiman, sesama umat Tuhan.
Paulus menggunakan kata orang-orang kudus, untuk mempertegas sebagai bukti anak-anak Tuhan yang mengasihi sesama  anak Tuhan lainnya bukan dengan perkataan atau ratio maupun logika tetapi dengan perbuatan nyata. Dan sekaligus menyatakan membantu sesama anak-anak Tuhan untuk mengutamakan/ mendahulukannya baru lah membantu orang lain. Sebab sesama anak-anak Tuhanlah yang telah ditebus Yesus Kristus sekaligus dapat memahami akan karya penyelamatan pengorbananNya.

Senin, 29 Oktober 2018

Pelayanan Perjamuan Kudus kpd Amang Alberlin Silitonga (suami inang br. Napituplu) Sektor Kalibata, di RS. Darmais




Renungan Harian - “Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, ...


Renungan di HKBP Sutoyo

Senin, tgl. 29 Oktober 2018

Nats : Kisah Para Rasul 20:35

“Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima.”

Syalom…
Selamat Pagi Jemaat Tuhan yang diberkati…
Salam jumpa di renungan jemaat HKBP Sutoyo hari Senin tanggal 29 Oktober 2018. Pagi ini kita disapa dan disegarkan oleh Firman Tuhan tentang salah satu ajaran Kristen yang tanpa kita sadari ajaran tersebut sudah kita lakukan sejak dari kecil. Apa itu? ‘Memberi’… penulis Kisah Para Rasul pernah mendengar ajaran Tuhan Yesus tentang ‘memberi’ ini. Dia mengatakan bahwa Yesus pernah mengatakan “adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima”. Terlepas dari bahwa kalimat ini tidak kita temukan dalam tulisan dalam Injil, akan tetapi Paulus ingin mengingatkan bahkan mengajak kepada orang Kristen mula-mula pada waktu itu hendaklah memiliki sikap ‘memberi’ sebagai sikap atau ciri yang khas orang beriman kepada Kristus. Dengan ‘memberi’ itu nantinya akan memberikan kebahagiaan tersendiri bagi setiap orang yang melakukannya. Karena dengan ‘memberi’ kita sudah membantu orang lain yang membutuhkannya. Sehingga jika setiap orang memberi hati untuk ‘memberi’, semakin banyaklah orang yang terbantu mengatasi kesulitannya. Jika demikian, terlihatlah persekutuan indah dalam satu keluarga Kristiani yang saling mengerti dan memahami persoalan hidup yang satu dengan yang lain.

Minggu, 28 Oktober 2018

Renungan Harian -


RENUNGAN HARIAN HKBP SUTOYO

Minggu, 28 Oktober 2018

Yesaya 58 : 4 – 12
4Sesungguhnya, kamu berpuasa sambil berbantah dan berkelahi serta memukul dengan tinju dengan tidak semena-mena. Dengan caramu berpuasa seperti sekarang ini suaramu tidak akan didengar di tempat tinggi. 5Sungguh-sungguh inikah berpuasa yang Kukehendaki, dan mengadakan hari merendahkan diri, jika engkau menundukkan kepala seperti gelagah dan membentangkan kain karung dan abu sebagai lapik tidur? Sungguh-sungguh itukah yang kausebutkan berpuasa, mengadakan hari yang berkenan pada TUHAN? 6Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki, ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk, 7supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri! 8Pada waktu itulah terangmu akan merekah seperti fajar dan lukamu akan pulih dengan segera; kebenaran menjadi barisan depanmu dan kemuliaan TUHAN barisan belakangmu. 9Pada waktu itulah engkau akan memanggil dan TUHAN akan menjawab, engkau akan berteriak minta tolong dan Ia akan berkata: Ini Aku! Apabila engkau tidak lagi mengenakan kuk kepada sesamamu dan tidak lagi menunjuk-nunjuk orang dengan jari dan memfitnah, 10apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri dan memuaskan hati orang yang tertindas maka terangmu akan terbit dalam gelap dan kegelapanmu akan seperti rembang tengah hari. 11TUHAN akan menuntun engkau senantiasa dan akan memuaskan hatimu di tanah yang kering, dan akan membaharui kekuatanmu; engkau akan seperti taman yang diairi dengan baik dan seperti mata air yang tidak pernah mengecewakan. 12 Engkau akan membangun reruntuhan yang sudah berabad-abad, dan akan memperbaiki dasar yang diletakkan oleh banyak keturunan. Engkau akan disebutkan "yang memperbaiki tembok yang tembus", "yang membetulkan jalan supaya tempat itu dapat dihuni".

Sabtu, 27 Oktober 2018

Renungan Harian - “Maka sekarang, hai orang Israel, apakah yang dimintakan dari padamu oleh Tuhan, Allahmu, ...


Renungan Jemaat HKBP Sutoyo

Sabtu 27 Oktober 2018

“Maka sekarang, hai orang Israel, apakah yang dimintakan dari padamu oleh Tuhan, Allahmu, selain dari takut akan Tuhan Allahmu, hidup menurut segala jalan yang ditunjukkanNya mengasihi Dia dan beribadah kepada Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu” Ulangan 10:12

Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus...
Selamat berakhir pekan, kita bertemu kembali dalam renungan Pagi hari ini..Firman Tuhan ini, menginginkan dan mengingatkan bangsa Israel supaya takut kepada-Nya sekaligus mengasihi-Nya juga. Diperintahkan untuk “takut akan Tuhan Allahmu” dan “mengasihi Dia”.“Takut” kepada Tuhan Allah berarti memberikan penghormatan tertinggi kepada-Nya. Artinya kita memberi penghormatan kepada Allah di manapun kita berada. Dan implementasi dari menghormati  Tuhan ini kita dituntut untuk hidup menurut segala jalan yang ditunjukkan-Nya, mengasihi Dia, beribadah kepada TUHAN Allah, berpegang pada perintah dan ketetapan TUHAN. Allah layak mendapatkan penghormatan kita bukan, saja karena Dia sudah menyelamatkan kita tetapi juga karena Dia Allah yang Mahabesar.

Jumat, 26 Oktober 2018

Bezuk Diakonia Sosial tu inang St. F. br. Sianturi di RS POLRI


pic: St. HPM Silaban

Renungan Harian - "Ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu,dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti! "


Renungan Harian HKBP SUTOYO

Jumat, 26 Oktober 2018

"Ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu,dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti! "
(Lukas 4 : 8.b)

Jemaat,  yang diberkati Tuhan. Selamat bertemu kembali dalam pelayanan renungan harian HKBP Sutoyo, hari ini kita membahas tentang “pencobaan”. Hampir setiap manusia pernah dicobai atau digoda iblis. Kalau saudara pernah dicobai iblis siapa yang menang, apakah saudara atau iblis sendiri ? Yesus juga dicobai oleh Iblis setelah Yesus menjalani puasa 40 hari. . Pencobaan yang dialami Yesus Kristus mengikuti tiga pola yang umum dialami semua manusia. Mari kita lihat bentuk pencobaan yang dilakukan iblis.
* PENCOBAAN PERTAMA: KEBUTUHAN JASMANIAH.
Pencobaan pertama mengenai keinginan daging, termasuk di dalamnya adalah semua keinginan fisik. Pada saat itu Yesus Kristus merasa lapar, dan Iblis mencobai Dia untuk mengubah batu-batu menjadi roti, namun Dia menjawab dengan mengutip Ulangan 8:3” Manusia hidup bukan dari roti saja" mengajarkan bahwa manusia hidup karena kebaikan Allah yang memelihara dan memenuhi kebutuhan manusia.

Kamis, 25 Oktober 2018

Renungan Harian - "Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran...


Renungan Harian HKBP Sutoyo

Kamis, 25 Oktober 2018

"Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran ; sebab  Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. Allah itu Roh dan barang siapa menyembah Dia, harus menyembahNya dalam roh dan kebenaran" (Joh. 4: 23-24)

Bapak Ibu, Saudara/i, nas ini adalah bagian pembicaraan Yesus dengan perempuan Samaria ketika mengambil air di sumur Yakub. Dalam Perjanjian Baru, Samaria adalah daerah antara Galilea (Utara) dan Yudea(Selatan). Tidak ada pertemuan antara orang Yahudi dengan Samaria karena perbedaan agama dan tradisi. Orang Yahudi tidak mau bergaul dengan Orang Samaria, merekaenganggap Samaria bukan bagian dari mereka dan tidak Kudus. Itulah sebabnya perempuan Samaria heran mengapa Yesus orang Yahudi maueminta air dari dirinya, bahkan Yesus mengetahui banyak hal tentang dirinya sendiri hingga tidak ada yang dapat dirahasiakannya lagi di hadapan Yesus. Lalu ia mengalihkan pembicaraan tentang Agama (ay 20) yaitu tempat menyembah Allah dan menyembah secara fisik. Menyikapi pernyataannya itulah Yesus menjawab dengan nas ini : "Tetapi waktunya akan datang ..... menyembah dalam roh dan kebenaran". Dalam hal ini Yesus hendak mengajar dan menyadarkan tentang penyembahan yang benar.

Partangiangan Sektor Mayasari dibagas kel. OHP. Samosir / br. Sitio




Rabu, 24 Oktober 2018

Renungan Harian - “Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, ...


Renungan di HKBP Sutoyo

Rabu, tgl. 24 Oktober 2018

Nats : Kisah Para Rasul 20:35
“Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima.”

Syalom…
Selamat Pagi Jemaat Tuhan yang diberkati…
Salam jumpa di renungan jemaat HKBP Sutoyo hari Rabu tanggal 24 Oktober 2018. Pagi ini kita disapa dan disegarkan oleh Firman Tuhan tentang salah satu ajaran Kristen yang tanpa kita sadari ajaran tersebut sudah kita lakukan sejak dari kecil. Apa itu? ‘Memberi’… penulis Kisah Para Rasul pernah mendengar ajaran Tuhan Yesus tentang ‘memberi’ ini. Dia mengatakan bahwa Yesus pernah mengatakan “adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima”. Terlepas dari bahwa kalimat ini tidak kita temukan dalam tulisan dalam Injil, akan tetapi Paulus ingin mengingatkan bahkan mengajak kepada orang Kristen mula-mula pada waktu itu hendaklah memiliki sikap ‘memberi’ sebagai sikap atau ciri yang khas orang beriman kepada Kristus. Dengan ‘memberi’ itu nantinya akan memberikan kebahagiaan tersendiri bagi setiap orang yang melakukannya. Karena dengan ‘memberi’ kita sudah membantu orang lain yang membutuhkannya. Sehingga jika setiap orang memberi hati untuk ‘memberi’, semakin banyaklah orang yang terbantu mengatasi kesulitannya. Jika demikian, terlihatlah persekutuan indah dalam satu keluarga Kristiani yang saling mengerti dan memahami persoalan hidup yang satu dengan yang lain.

Kunjungan besuk utk: Kel. ALBITNER SILITONGA sektor Kalibata. RS. BUDIASIH

pic: St. MJ Tambunan

Kunjungan besuk utk: Kel. MANGATAS SIBUEA sektor Kp. Baru. RS. UKI

pic: St. MJ Tambunan

Kunjungan besuk utk: Kel. BAHARA MANURUNG sektor Gg.45 di RS. UKI

pic: St. MJ Tambunan

Selasa, 23 Oktober 2018

Renungan Harian - "Tetapi jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek tua. Latihlah dirimu beribadah...


RENUNGAN HARIAN HKBP SUTOYO

Selasa, 23 Oktober 2018

1 Timotius 4 : 7 – 8

"Tetapi jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek tua. Latihlah dirimu beribadah. Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang."

“Pasiding ma angka turiturian na so gabeak, na so marnosan i. pasomalsomal ma dirim mangulahon hadaulaton! Ai otik do guna ni na pabosihon daging; alai tu saluhut do hasea hadaulaton i, ai hangoluan nuaeng nang sogot dibagabagahon”.

Senin, 22 Oktober 2018

Rapat Koordinasi Team Multimedia




Kunjungan Pastoral ... kepada dua keluarga di sektor UKI bersama Seksi Sosial dan Team Doa

Puji Tuhan, setelah selesai sermon Team Doa,  malam ini kami melakukan ... Kunjungan Pastoral ... kepada dua keluarga di sektor UKI, bersama Seksi Sosial, Dipimpin oleh Inang Pdt SL br Sinaga. Kedua keluarga tersebut adalah: Ny St DJ Nainggolan / br Hutagaol yang karena sakitnya, sudah tidak bisa ibadah bersama setiap hari Minggu di gereja. Dan Ny St Nainggolan (+) / br Lumban Tobing yang karena pergumulan / masalah yang dihadapi, sudah cukup lama tidak ibadah minggu bersama di gereja termasuk di dalam ibadah Punguan Ina Hanna di huria kita. Biarlah melalui kegiatan KUNJUNGAN PASTORAL ini dapat menguatkan Jemaat yang dikunjungi.





pic: St. R. Gultom

Renungan Harian - “Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah didalam dunia sekarang ini” ( Titus 2:12 )


Renungan Harian Jemaat HKBP Sutoyo⛪

Senin 22 Oktober 2018

📖 “Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah didalam dunia sekarang ini” ( Titus 2:12 )

Jemaat yang dikasihi Tuhan, Selamat Pagi dan bertemu kembali dalam Renungan pag ini🌞

Hidup dalam kebijaksanaan dan kefasikan adalah dua hal yang sangat bertolak belakang. Kefasikan adalah perbuatan buruk, jahat, atau tidak berguna yang akan mendatangkan hukuman sedangkan hidup dalam kebijaksanaan akan mendantangkan kebaiakan.Orang fasik adalah orang-orang yang seringkali mengalami penghukuman dari Tuhan.  Mengapa?  Karena mereka sesungguhnya telah mengenal Tuhan, tahu firman-Nya tetapi tidak mau melakukan firman tersebut;  bukti bahwa mereka meremehkan keberadaan Tuhan, tidak menganggap bahwa Tuhan itu ada. Pada ayat sebelumnya Rasul Paulus berkata   kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata (ayat 11). Keselamatan yang Allah anugrahkan melalui pengorbanan Yesus, bukan saja memberikan jaminan atas kehidupan kekal di surga nanati, tapi juga memberikan jalan (kuasa) agar manusia mampu hidup di dunia ini dalam kekudusan/ kebenaran yang sesuai dengan standar yang Tuhan kehendaki. Kasih karunia Allah mengajar,mendidik dan mendisiplinkan kita orang percaya agar melakukan kebaikan dan menjauhkan diri dari kefasikan. Tujuan dari didikan ini agar orang percaya menghindar dan menolak kefasikan yang bertentang dengan kehendak Tuhan. Setiap orang percaya telah menjadi milik Kristus telah menyalibkan keinginan daging dia dengan hidup penuh dengan kebijaksanaan yang mampu mengendalikan diri dengan kekuatan Roh Tuhan.

Minggu, 21 Oktober 2018

Acara Parmingguon HKBP Sutoyo Parmonding ni amanta A. Sinaga




 


Renungan Harian - Ibadah Yang Sejati.


Renungan Harian HKBP SUTOYO

Minggu, 21 Oktober 2018

Ibadah Yang Sejati.
12: 1).Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan   yang hidup , yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.  12 : 2 ) Janganlah kamu menjadi serupa   dengan dunia   ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu,  sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak  Allah: apa yang baik, yang berkenan   kepada Allah dan yang sempurna. 12 : 3) .Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku,  aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing (Roma 12 : 1 – 3)

Sabtu, 20 Oktober 2018

Renungan Harian - " Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri"


Renungan harian HKBP Sutoyo

Sabtu, 20 Oktober 2018

" Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri" (2 Petrus 1 :  20)

Ketika umat bertanya-tanya tentang kedatangan Yesus yg kedua kalinya belum kunjung tiba, para nabi palsu pun bereaksi dengan menyuarakan berbagai tafsiran nubuat-nubuat dalam Kitab Suci sesuai dengan selera mereka yang beraneka ragam. Akibatnya banyak diantara umat meragukan kebenaran Firman Allah yang disampaikan Rasul Petrus. Menjawab sikon itulah Petrus mempertegas bahwa nubuat-nubuat dalam Firman Allah dalam kitab suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri.

Jumat, 19 Oktober 2018

Renungan Harian - “Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah.”


Renungan di HKBP Sutoyo

Jumat, tgl. 19 Oktober 2018

Nats : 1 Timotius 6:8

“Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah.”

Syalom Amang, Inang, Jemaat Tuhan yang baik... Horas…

Selamat Pagi dan selamat berjumpa dalam renungan pagi HKBP Sutoyo. Seperti biasa, Firman Tuhan yang akan menyertai dan menghantarkan kita untuk menjalani satu hari ini seperti yang  tertulis di Almanak HKBP hari Jumat, tanggal 19 Oktober 2018 dikutip dari 1 Timotius 6:8 dikatakan demikian, “Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah”.

Kamis, 18 Oktober 2018

Kunjungan Kasih dari HKBP Sutoyo di bawah naungan Marturia Distrik VIII DKI Jakarta ke LaPas Umum/Kriminal Cipinang-Jakarta Timur

Pemimpin Pujian : St F Br Laluyan, Doa Pembukaan Pdt CH. Harahap, Renungan FT St R Gultom, Doa Syafaat dan Doa Penutup/Berkat: Pdt SL Br Sinaga. Thema Renungan firman Tuhan : 5 Kunci Kemenangan Menghadapi Pergumulan (1 Samuel 17:40). Terpujilah Tuhan melalui kegiatan Kunjungan Kasih ini. Total team yang melayani 12 orang dari HKBP Sutoyo (Ketua Dewan Marturia-Ketua Seksi Zending  & anggota Team Doa) dan 1 pendamping dari Marturia Distrik DKI Jakarta.




Kebaktian Sektor Jatibening/Bekasi DIGABUNG dohot Paduan Suara Koor Ama & PS Grace, na diuluhon ni Amang Pdt. Bonar Napitupulu



Renungan Harian - "Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus."


RENUNGAN HARIAN HKBP SUTOYO

Kamis, 18 Oktober 2018

2 Timotius 3 : 15

"Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus."

“Huhut asa diboto ho, sian sietetehonmi dope, surat na badia I, na margogo pabisukhon ho, asa taruli di haluaon marhitehite haporseaon di Kristus Jesus”.

Apakah Saudara membaca Alkitab setiap hari?  Mungkin ada yang  membaca dan ada berkata tidak sempat.  Karena sering sulit menyediakan waktu membaca Alkitab dan berdoa.  Bagimana untuk kegiatan yang lain? Apakah kita melakukannya? Mungkin masih ada orang Kristen, walaupun sudah mengikut Tuhan selama bertahun-tahun tetapi belum juga membaca Alkitab secara rutin. Demikian Paulus menyampaikan pesan kepada Timotius, bahwa sejak ia kecil, ibu dan neneknya telah mengajari dia firman Tuhan. Paulus menyatakan bahwa sumber terbesar untuk mempertahankan iman adalah firman Tuhan. Melalui firmanlah Tuhan akan membimbing manusia untuk setia di dalam iman dan kebenaran firman Tuhan.

Rapat-Rapat persiapan Panitia Pesta Gotilon dan Parheheon Ama 2018

Pesta Gotilon dan Parheheon Ama akan diadakan tgl 18 November 2018 di Gereja HKBP Sutoyo.




Rabu, 17 Oktober 2018

Renungan Harian - “ Kemudian sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, barulah teringat oleh murid-muridNya bahwa hal itu telah dikatakanNya, ...


Renungan Harian Jemaat HKBP Sutoyo

Rabu, 17 Oktober 2018

“ Kemudian sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, barulah teringat oleh murid-muridNya bahwa hal itu telah dikatakanNya, dan mereka pun percayalah akan Kitab suci dan akan perkataan yang telah di ucapkan Yesus” Yohanes 2:22

Jemaat yang dikasihi Yesus Kristus...
Selamat Pagi, dan kita bertemu lagi dalam renungan pagi ini,  Kebangkitan Kristus telah memberikan kepastian bahwa di balik kematian ada kehidupan.  Hal ini juga ditegaskan Tuhan Yesus sendiri,  "Akulah kebangkitan dan hidup;  barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati,"  (Yohanes 11:25).  Dengan kebangkitan Kristus ada jaminan pasti bahwa kita yang percaya juga akan dibangkitkan dari kematian dan beroleh kehidupan kekal. Sebelumnya Yesus telah memberitahukan kepada murid-muridNya bahwa Ia akan menderita dan mati disalibkan namun akan bangkit pada hari ketiga, tetapi  para murid tidak sepenuh hati mendengar, merenungkan semua ucapan Yesus kepada mereka.

Selasa, 16 Oktober 2018

Renungan Harian - Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci


Renungan Harian HKBP Sutoyo

Selasa, 16 Oktober 2018

Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci
         [Lukas 24 : 45]

Salam dan doa kami untuk seluruh jemaat, dimana pun saudara berada. Selamat bertemu kembali dalam renungan harian HKBP Sutoyo, Selasa, 16 Oktber 2018, topik kita tentang “Kitab Suci”

Dalam 2 Timotius 3:16 mengatakan bahwa Alkitab ”dinafaskan Allah.” Dengan kata lain, itu adalah Firman Tuhan yang diwahyukan kepada para Nabi atau penulis melalui kuasa Roh Kudus.

Jemaat yang diberkati Tuhan !
Ada begitu banyak pertanyaan yang direnungkan oleh para filsuf dan kebanyakan orang yang dijawab Allah dalam Alkitab: Apa tujuan hidup ini? Dari mana asal usul saya? Adakah hidup sesudah mati? Apa yang terjadi sesudah mati? Bagaimana saya bisa masuk surga? Mengapa dunia penuh dengan kejahatan? Mengapa saya bergumul untuk berbuat baik?  Selain pertanyaan-pertanyaan semacam ini, Alkitab juga memberi ribuan nasihat praktis seperti: bagaimana saya menemukan pasangan hidup? Bagaimana memiliki pernikahan yang langgeng? Bagaimana menjadi teman baik? Bagaimana menjadi orangtua yang baik? Apa itu kesuksesan dan bagaimana saya memperolehnya?
Bagaimana saya dapat berubah? Apa yang betul-betul penting dalam hidup? Bagaimana saya harus hidup supaya nanti tidak akan menyesal? Bagaimana saya dapat menyenangkan Tuhan? Bagaimana saya memperoleh pengampunan? Bagaimana saya menghadapi situasi yang tidak adil dan peristiwa-peristiwa yang tidak baik dengan cara yang membawa kemenangan?

Senin, 15 Oktober 2018

Team Doa mengunjungi dua (2) orang keluarga ni huria-ta na so boi be mar-minggu alani parsahitonna sian sektor Perdatam

Team Doa mengunjungi dua (2) orang keluarga ni huria-ta na so boi be mar-minggu alani parsahitonna sian sektor Perdatam. Ima Kel. Alm. Barimbing / br. Simangunsong dan Kel. Alm Sianipar / br. Barimbing.



Renungan Harian - Yesus menjawab mereka : "kamu sesat, sebab kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah.


Renungan harian HKBP Sutoyo

Senin, 15 Oktober 2018

Yesus menjawab mereka : "kamu sesat, sebab kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah. (Matius 22 : 29)

Pada pelayanan Yesus, selalu banyak orang yang mengikutiNya dengan berbagai motivasi. Tidak ketinggalan dengan orang-orang Farisi dan Saduki.
Orang Farisi adalah sekte yang merasa dirinya lebih baik dan suci. Mereka mengasingkan  diri dari keramaian dunia dan menerima Kitab Musa dan Kitab para nabi lainnya. Mereka percaya akan adanya kebangkitan dan kehidupan yang akan datang dari Surga.
Sedangkan Orang Saduki adalah sekte "orang-orang modern", orang pintar dan kaya serta berpengaruh dengan kepintaran dan kekayaan dapat memiliki kedudukan tinggi dalam masyarakat maupun politik. Mereka membaca Kitab Musa namun tidak percaya akan isinya. Mereka mengandalkan akal dan pengetahuan, segala sesuatu harus dapat dibuktikan. Itu sebabnya mereka tidak percaya tentang kuasa Allah, kebangkitan dan kehidupan di Surga.
Maka ketika orang-orang Saduki mendekati Yesus,  mereka bercerita tentang ketujuh orang bersaudara yang mengikuti peraturan Musa, berturut-turut beristrikan seorang perempuan tertentu. Mereka bertanya : siapakah yang menjadi suami perempuan itu pada hari kebangkitan ? Karena ketujuh saudara telah kawin dengan perempuan itu, dan tidak ada keturunan dari semua perkawinan itu sehingga tidak seorangpun yang bisa berhak disebut suaminya.

Bapak Ibu, Saudara/i...
sebenarnya, kasus yang mereka pilih untuk ditanyakan kepada Yesus sangat aneh. Karena orang Saduki tidak percaya kebangkitan orang mati. Seharusnya mereka tidak perlu bertanya tentang apa yang terjadi pada hari kebangkitan. Tetapi sengaja mereka tanya, dengan maksud :
- mereka memperlihatkan bahwa kebangkitan orang mati sulit dicocokkan dengan Hukum Musa.
- Mereka ingin supaya kebangkitan menjadi tertawaan orang.
- Mereka mau menjebak Yesus dan mempermalukan jika tidak tahu menjawab.

Minggu, 14 Oktober 2018

Pelayanan Dukacita - Bpk. Patar U Gultom - Sektor Kalibata



Renungan Harian - “Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? ...


Renungan di HKBP Sutoyo

Minggu, tgl. 14 Oktober 2018

Nats : Josua 1:6-9
“Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke mana pun engkau pergi.” – ay. 9.

Syalom…
Selamat pagi dan selamat Hari Minggu Jemaat yang diberkati Tuhan…
Di dunia ini jalan tidak selalu lurus, tidak selalu rata, tidak selalu mulus dan juga selalu tidak sesuai dengan keinginan kita. Ungkapan di atas adalah gambaran tentang hal yang nyata dalam perjalanan hidup di dunia yang kita jalani dan hadapi. Dengan realita yang demikian beberapa dekade belakangan ini banyak sekali kita mendengar atau mengikuti kegiatan-kegiatan dengan mengundang motivator-motivator yang handal dengan tujuan agar dalam menjalani hidup lebih semangat. Ada yang belajar dengan sungguh-sungguh menagement konflik, ada juga yang sangat rajin membaca buku-buku motivasi yang best seller agar dengan demikian berharap mampu mengelola persoalan-persoalan dan tantangan berubah menjadi kekuatan dan peluang untuk menjadi baik. Itulah cara atau usaha kita agar kita bisa ‘berdamai’ dengan persoalan dan tantangan hidup. Akan tetapi, toh juga kita selalu ‘sulit’ jika berhadapan dengan persoalan. Kadang kita pernah berpikir, kok hidup ini selalu menghadapi hal-hal yang tidak diinginkan ya? Apalagi ketika kita sudah berkomitmen untuk menjadi baik, sering sekali kita gagal karena ketika akan memulainya tantangan dan persoalan sudah menghadang.

Sabtu, 13 Oktober 2018

Renungan Harian - “Mudah-mudahan pengajaran-Ku menitik laksana hujan, perkataan-Ku menetes laksana embun, ...


RENUNGAN HARIAN HKBP SUTOYO

Sabtu, 13 Oktober 2018

Ulangan 32 : 2
“Mudah-mudahan pengajaran-Ku menitik laksana hujan, perkataan-Ku menetes laksana embun, laksana hujan renai ke atas tunas muda, dan laksana dirus hujan ke atas tumbuh-tumbuhan.”

“Ingkon manetehi nian songon udan sipaingotHu, ingkon mabaor nian songon nambur panghataionKu, songon pangonai ni udan nene tu duhutduhut, jala songon pangonai ni simbur tu suansuanan.”

Dalam Matius 12:34 dikatakan: bagaimanakah kamu dapat mengucapkan hal-hal yang baik, sedangkan kamu sendiri jahat? Karena yang diucapkan mulut meluap dari hati. Artinya: tutur kata yang meluap dari seseorang adalah mencerminkan apa yang ada dalam hatinya. Sebab hati yang jahat akan mengeluarkan dan menghasilkan yang jahat. Kata-kata akan mencerminkan kwalitas diri.  Jika hati dipenuhi oleh hal-hal negatif, yang keluar dari mulut pun perkataan yang negatif, demikian pula sebaliknya.  Karena itu rasul Paulus menasihati,  "Tetapi hindarilah omongan yang kosong dan yang tak suci yang hanya menambah kefasikan."  (2 Tim. 2:16).

Jumat, 12 Oktober 2018

Kunjungan besuk kel. Parasian Huta Galung di RS. CIKINI, Sian sektor Gang 45

pic.: St. MJ. Tambunan

Renungan Harian - “ Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu. ...


Renungan Harian Jemaat HKBP Sutoyo

Jumat, 12 Oktober 2018

“ Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan contohlah iman mereka” Ibrani 13:7

Jemaat yang dikasihi Yesus Kristus...
Kita bertemu lagi dalam renungan pagi hari ini,.. Seorang Bapak bertanya kepada anaknya apa cita-citamu nak, si anak menjawab saya akan menjadi seorang Pendeta. Kemudian orang tuanya berkata kepada si anak; bagaimana kamu sampai pada keputusan itu. Si Anak mengatakan kepada orang tuanya, bahwa keputusan itu diambilnya setelah ia mendengarkan suatu khotbah di ruang kebaktian sekolahnya. Ia di tanya tentang nama pengkhotbah itu dan jawabannya ia tidak mengingat lagi. Yang ia ketahui ialah bahwa penghotbah itu telah menunjukkan Kristus kepadanya. Sehingga anak itu memutuskan untuk menjadi seorang Pendeta.

Kamis, 11 Oktober 2018

Kujungan huria HKBP Sutoyo Diakonia Sosial di RS. UKI. Ny. St. P. Situmorang / br. Naibaho

Pic.: St. L. Gultom

Sinode Godang ke 64 - Amang Pendeta Ressort HKBP Sutoyo sedang melaporkan hasil Diskusi Kelompok IV.



Renungan Harian - Tetapi Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku, ...

Renungan Harian HKBP Sutoyo

Kamis, 11 Oktober 2018

Tetapi Tuhan telah mendampingi  aku  dan menguatkan  aku, supaya dengan perantaraanku Injil diberitakan dengan sepenuhnya dan semua orang bukan Yahudi mendengarkannya. [II Timoteus 4 : 17.a]

Salam damai sejahtera bagi kita semua. Bapk/ibu/Sdr/I  diberkati  Tuhan.
Marilah kita mengheningkan diri sebelum kita memulai aktivitas kita dan pekerjaan kita hari ini, agar kedamaian, kebahagiaan, kesuksesan dapat kita raih hari ini. Biarlah firman Tuhan yang memberangkatkan saudara dalam perlindungan dan penyertaan Tuhan. Bersyukurlah dalam segala hal, karena itu bukti bahwa kita orang yang beriman.

Rabu, 10 Oktober 2018

Renungan Harian - "Gembalakan lah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah...


Renungan Harian HKBP Sutoyo

Rabu, 10 Oktober 2018

"Gembalakan lah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri."
(I Petrus 5:2)

Rasul Petrus menuliskan nas ini sebagai model kepemimpinan yang harus diteladani oleh para Penatua, yaitu Yesus Kristus sang Gembala Agung.
Pemimpin yang memimpin kawanan domba dengan kerendahan hati, melayani sebagai ketaatan juga kesetiaan dan menempatkan diri sebagai "gembala", yaitu gembala yang baik (Maz.23) ; yang hilang dicari, yang tersesat dibawa pulang, yang luka dibalut, yang sakit dikuatkan, yang gemuk dan kuat dilindungi (Yehez.34:16); Gembala mengenal dan memperhatikan domba gembalaanNya dengan mencukupkan dan menyediakan yg diperlukan bahkan rela mengorbankan diriNya. (Yoh. 10).
Oleh Daud juga pada masa mudanya, sebagai gembala menyelamatkan kawanan dombanya dari binatang buas, ia mencengkram janggut binatang itu, lalu memukul dan membunuhnya (I Sam.17: 34-35). Dengan pertarungan berat dilakukan demi menyelamatkan domba-domba ya.

Di sela-sela Sinode Godang HKBP di Seminarium Sipoholon Tarutung...



Selasa, 09 Oktober 2018

Renungan Harian - “ Mengenai aku, jauhlah dari padaku untuk berdosa kepada Tuhan dengan berhenti mendoakan kamu...


Renungan Harian Jemaat HKBP Sutoyo

Selasa 09 Oktober 2018

“ Mengenai aku, jauhlah dari padaku untuk berdosa kepada Tuhan dengan berhenti mendoakan kamu; aku akan mengajarkan kepadamu jalan yang baik dan lurus” ( 1 Samuel 12:23 )

Jemaat yang dikasihi Yesus Kristus
Selamat Pagi, Doa pastilah bukanlah hal yang asing bagi kita, dan kita semua pernah melakukan kegiatan berdoa. Ketika bangun tidur, mau berangkat  untuk bekerja atau sebelum berkegiatan, mau makan  atau kegiatan lainnya, sering kali diawali dengan berdoa, meskipun tidak semua juga yang melakukannya. Hal itu semua tergantung pada sejauh mana kita menginterpretasikan makna doa itu dan sejauh mana kita menganggap doa itu penting.  Dalam renungan ini bagaimana Samuel  memperlihatkan dirinya sebagai orang yang senantiasa berdoa. Dia tak pernah berkata lelah dalam berdoa. Sebab dalam pengakuannya, dia berdosa bila dia berhenti berdoa. Hidup Samuel tidaklah sempurna, seperti halnya anak-anak Imam Eli mereka jahat, yang suka mengejar laba, menerima suap dan memutarbalikkan keadilan;hidup mereka berbeda dengan Imam Eli. Dia menjaga hidupnya bersih dihadapan Tuhan dan umat, menjadi teladan, pendoa syafaat dan setia mengajar umat. Inilah yang Samuel teladani dari Imam Eli. Samuel sudah tua dan saatnya akan undur diri dari pelayanannya. Tetapi keteladanan, integritas pelayanan yang ditunjukkan punya kuasa dalam hidup umat Israel. Umat Israel memiliki kepekaan terhadap kebenaran firman Tuhan sehingga mereka mudah menerima nasehat dari Samuel. Samuel mendoakan umat Israel agar hidup mereka sungguh-sungguh berkenan dihadapan Tuhan.

Senin, 08 Oktober 2018

Kunjungan jemaat sakit menahun - Kel.Ny M Gultom / br Pakpahan dan St Manullang / br Simanungkalit - Sektor Mayasari

Team Doa mengunjungi dua keluarga yaitu Ny. M Gultom / br Pakpahan dan St Manullang / br Simanungkalit (Sektor Mayasari) yang sakit menahun, na niuluhon inang Pdt br Sinaga.



Renungan Harian - “Karena jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri...


RENUNGAN HARIAN HKBP SUTOYO

Senin, 08 Oktober 2018

1 Korintus 9 : 16
“Karena jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil”

“Ai molo huhatahon barita nauli i, ndang hasurunganku i; utangku hian do i. Marjea do ahu, aut so hubaritahon i”

Dalam ayat ini dapat kita perhatikan satu tugas yang sangat berat untuk dilakukan oleh Paulus. Paulus melakukannya dengan penuh tanggungjawab kepada Pemberi Tugas. Sehingga tujuan dari pemberitaannya bukan seperti yang diinginkan oleh banyak orang. Untuk itulah Rasul Paulus merasa bahwa panggilannya adalah benar-benar tanggung jawab yang harus dilakukan. Karena itulah dia mengatakan bahwa pemberitaan Injil adalah satu keharusan, dan wajib dilakukan bahkan dikatakan “celakalah aku”. Kata ini merupakan sesuatu hal yang tidak baik, namun inilah pilihan yang Paulus sampaikan. Dengan demikian jika kecelakaan harus dihindari lebih baik melakukan kewajiban. Kewajiban dianggap sebagai utang. Dan utang harus dibayar. Dan memang orang yang membayar hutang bukanlah untuk mendapat pujian, tetapi karena kewajiban. Bahkan jika seseorang tidak membayar hutangnya maka akan menjadi bahan pembicaraan orang.

Minggu, 07 Oktober 2018

The Battle of Jericho by Koor NHKBP Sutoyo

Renungan Harian - Menjadi Pemberita Firman Allah



Renungan Harian HKBP Sutoyo

⛪ Minggu, 07 Oktober 2018

📖 2 Timotius 4:1-5: “ Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran” (ayat 2 )

Topik: Menjadi Pemberita Firman Allah

Selamat hari Minggu. Minggu ini bertepatan dengan hari  Ulang Tahun Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) yang KE- 157 Tahun. Kelahiran HKBP dalam kehidupan masa lalu, mengingatkan kita  kembali kepada sejarah pekabaran injil di tanah Batak. RMG ( Rheinischen Missions Geselschaft ) sebagai badan sending pekabaran injil membuahkan hasil yang gemilang di tanah batak yang telah mengutus para missionarisnya, terlebih dengan kehadiran Missionaris Ingwer Ludwig Nommensen yang kita kenal dengan sebutan Rasul orang Batak. Sejak kehadirannya di tanah batak HKBP terus bertumbuh dan  berbuah lebat hingga pada masa kini. Agar tetap berbuah dan berbuah lebat maka kita harus menjadi pemberita firman Allah seperti topik minggu kita “ GABE PARBARITA NAULI”.

Sabtu, 06 Oktober 2018

Acara pangapulion sian Huria diparmonding ni amang Ladi A. Simatupang di rumah duka UKI




Renungan Harian - “Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik. Sadarlah kembali sebaik-baiknya dan jangan berbuat dosa lagi!..


Renungan Harian HKBP Sutoyo

Sabtu, 06 Oktober 2018

📖 “Janganlah kamu sesat:  Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan  yang baik. Sadarlah kembali sebaik-baiknya dan jangan berbuat dosa lagi! Ada di antara kamu yang tidak mengenal Allah.  Hal ini kukatakan, supaya kamu merasa malu.”
[ I Korintus 15 : 33-34 ]

👨‍👩‍👧‍👦 Salam dan doa kami untuk seluruh jemaat, dimana pun saudara berada. Selamat bertemu kembali dalam renungan harian HKBP Sutoyo, Sabtu, 6 Oktber 2018. Hari ini kita membahas tentang pergaulan.

Jemaat yg diberkati Tuhan. !
Menurut ahli psikolog, karakter manusia itu dibangun atau dipengaruhi oleh tiga hal, yaitu Keluarga, lingkungan, sekolah. Ketiga hal inilah yang akan membentuk kepribadian seseorang. Pergaulan seseorang juga akan membentuk sikap dan spritualitas seseorang. Oleh karena itu berhati-hatilah untuk memilih teman dalam pergaulanmu, karena dia mampu mempengaruhu seseorang.

Perkembangan teknologi membuat media semakin banyak, dan dari segala sisi kita bisa dipengaruhi oleh ajakan atau ajaran sesat yang seringkali hadir dengan kemasan menarik yang sepintas bisa saja terlihat baik dan benar. Ada banyak orang yang memulai segalanya dengan baik lalu terjerumus ke dalam dosa karena tidak berhati-hati dalam memilih teman.

Jumat, 05 Oktober 2018

Mangapuli tu keluarga Hutapea / br. T. Sihotang (+) di sektor Mayasari

Seksi Sosial, Punguan Parompuan, Team Doa dohot Ruas Sektor Mayasari na niuluhon inang Pdt. br Sinaga, didongani St Sektor inang St br. Manik, Mangapuli tu keluarga Hutapea / br. T.
Sihotang (+) di Sektor Mayasari.




Renungan Harian - "Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan, supaya engkau menjadi bijak di masa depan...


Renungan Harian HKBP Sutoyo

Jumat, 05 Oktober 2018

"Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan, supaya engkau menjadi bijak di masa depan. Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan TUHAN lah yang terlaksana"
(Amsal 19:20-21)

Nasehat maupun didikan biasanya kita peroleh dari orangtua, orang yang dituakan, orang yang berpengalaman.
Namun untuk sekarang, sepertinya para orangtua sudah enggan menyampaikan nasehat kepada generasi muda karena takut tidak terima, takut di abaikan, percuma.Dan para generasi muda pun merasa nasehat, tidak zaman, mending masukan, kontribusi sekalian sikap teladan.

Nas ini, dengan tegas menyatakan : Dengarkanlah ...
Kata "dengarkanlah" suatu perintah untuk mendengar !
Karena melalui proses mendengar kita diajarkan untuk melihat, mendengar, memahami dan melakukan. Bagaimana kita dapat mengetahui bila kita tidak mendengarkan ?
Masalahnya : orang-orang sudah sangat sulit untuk mau mendengarkan karena lebih enak didengarkan. Orang lebih cendrung mamprotes (menyatakan kemampuannya) daripada mendengar dengan cermat.

Kamis, 04 Oktober 2018

Renungan harian - “Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat”!


Kamis, tgl. 04 Oktober 2018

Nats : Filipi 4, 4 – 5
“Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat”!

Syalom dan selamat pagi Jemaat Tuhan yang diberkati…
Hidup adalah pilihan… demikian kata orang pintar. Tanpa kita sadari pernyataan tadi benar adanya. Setiap saat kita selalu diperhadapkan dengan pilihan-pilihan. Mulai dari bangun tidur di pagi hari sampai mau tidur lagi di malam hari. Khususnya bagi kita yang tinggal di Jakarta, saat kita akan memulai kegiatan setiap pagi kita sudah harus memilih jalan atau jalur mana yang akan kita tempuh jika mau berangkat kerja. Apalagi setelah diberlakukannya ganjil genap nomor polisi kendaraan – khususnya bagi pemilik mobil. Pengendara sepeda motor juga demikian, ketika berkendara kita harus cekatan memilih jalur mana yang membuat kita lalui, jarak atau ruang mana yang akan kita selip agar kita bisa tiba di tujuan dengan tepat waktu. Juga bagi kita pengguna transportasi online, kita bisa memilih dan memesan kendaraan mana yang akan kita tumpangi dan kita juga boleh membatalkan jika menurut kita ada yang lebih baik atau murah harganya. Jika kurang cocok, cancel aja…

Rabu, 03 Oktober 2018

Kunjungan ke rumah sakit Harapan Bunda Ruas Sektor Parserahan (PS. KC) Maria br. Pasaribu


Renungan Harian - Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang.


RENUNGAN HARIAN HKBP SUTOYO

03 Oktober 2018

Amsal 13 : 20
Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang.

Manang ise na menghombar halak na bisuk, gabe marbisuk do, alai manang ise na sauduran dohot halak na oto, manjadi jahat do.

Pada dasarnya manusia adalah mahkluk yang tergantung terhadap yang lainnya. Manusia secara pasti tidak mampu untuk berdiri sendiri. Faktanya memang manusia adalah saling membutuhkan satu dengan yang lain. Dalam hal ini supaya menjadi bijak. Menjadi bijaksana adalah impian setiap orang. Tentu kebijaksanaan tidak akan tumbuh dengan sendirinya. Harus ada proses yang dijalani.
Berdasarkan pengalaman dan pengamatan Raja Salomo yang memiliki hikmat dari Tuhan menyampaikan bahwa siapa yang bergaul dengan orang bijak akan menjadi bijak, tetapi siapa yang berteman dengan orang bebal akan menjadi malang. Diartikan bahwa sifat dan karakter  seseorang dipengaruhi oleh keadaan orang lain yang berada di sekitarnya. Jika berteman dengan orang bijak akan menjadi bijak. Dalam hal ini akan kita tekankan bukan hanya sekedar berteman dengan orang bijak. Bagiamana jika seseorang bergaul akrab dengan Tuhan yang bukan hanya sekedar bijak.

Selasa, 02 Oktober 2018

Renungan Harian - “Kamu adalah garam dunia, Jika garam itu menjadi tawar dengan apakah ia diasinkan? ...


Renungan Harian HKBP Sutoyo

 Selasa 2 Oktober 2018

“Kamu adalah garam dunia, Jika garam itu menjadi tawar dengan apakah ia diasinkan? Tidak lagi gunannya selain dibuang dan diinjak orang” Matius 5:13
“Hamu do sira ni tano on! Alai molo tung gabe hambar sira i, aha ma bahenon paansimhon? Nda tung na hasea be i;sibolongkononhon nama tu balian,asa didegei”

Jemaat yang dikasihi Yesus Kristus...
Semua kita pasti mengenal garam, harganya tidak terlalu mahal dandi rumah kita pasti ada garam. Garam memiliki banyak faedah pada kehidupan kita, garam menjadi penting karena memberikan rasa, garam itu penting untuk mengawetkan dan banyak lagi fungsi dan manfaatnya. Nats ini merupakan salah satu bagian Alkitab yang paling terkenal. Sayangnya, teks yang paling akrab di telinga kita seringkali justru menjadi teks yang biasa saja. Kita tidak tertantang untuk menyelidikinya lagi secara lebih cermat. Tidak heran, keindahan dari teks tersebut dengan mudah terlewatkan. Tuhan Yesus berkata kepada orang banyak yang mengikutNya dan juga kepada para murid “ kamu adalah garam dunia” Orang-orang Yahudi biasanya menggunakan garam untuk dua keperluan: mengawetkan dan memberi rasa pada makanan. Jika ini benar, maka dunia diasumsikan sedang berada dalam keadaan yang mendekati kebusukan dan ketawaran. Kejahatan ada di mana-mana. Ketidakpedulian merajalela. Di tengah situasi semacam ini, kita terpanggil untuk menunjukkan jati diri kita, Yesus menginginkan kehidupan kita sebagai manusia harus bermakna. Kita mempertahankan apa yang baik dan mencegahnya dari kebusukan.

Senin, 01 Oktober 2018

Renungan Harian - Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda....


Renungan Harian HKBP Sutoyo

Senin 01 Oktober 2018

Jangan seorangpun menganggap engkau rendah  karena engkau muda. Jadilah teladan   bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu [ I Tim 4 12]

Horas, syalom. Selamat bertemu kembali dalam renungan harian, Srenin 1 Oktober 2018. Hari ini adalah awal bulan oktober, kiranya bulan Oktober ini menjadi berkat dan sukacita bagi  kita semua.  Hari ini kita mau membahasa dengan topik “Hidup menjadi teladan bagi orang lain” Siapakah yang menjadi teladan bagi hidup kita, yang pasti adalah Yesus.

Bapak/ibu/sdr/I  yang diberkati Tuhan.!
Mengenang pidato Presiden RI  pertama, Bung Karno : "Beri Aku 10 Pemuda, Maka Akan Kuguncang Dunia! Saat pertama sekali kita mendengar pidato tersebut, muncul pertanyaan, bagaimana mungkin 10 pemuda dapat menguncang dunia ? Artinya apa, Bung Karno membutuhkan pemuda-pemuda unggul, yang memiliki kwalitas dan visi yang besar dalam menatap dunia. Luar biasa pemuda dapat merubah dunia.  Salah satucontoh pemuda yang merubah dunia, katakanlah pendiri Face Book, Mark Zuckerberg, dan banyak lagi taruna-taruna dunia yang merubah dunian ini.
Bagaimana pemuda dalam Alkitab ? Orang muda yang mau dipakai oleh Allah akan menjadi sangat indah. Yusuf, Samuel, Daud, Daniel, Stefanus, Timotius adalah contoh-contoh klasik di Alkitab. Tokoh-tokoh sejarah gereja juga banyak orang-orang muda yg dipakai Allah untuk mengubah dunia. Bahkan Firman Tuhan menjanjikan dalam Yoel 2:28-29 bahwa orang-orang muda akan mendapat curahan Roh Tuhan luar biasa untuk mengadakan tanda-tanda dan mukjizat di akhir zaman ini. Firman Tuhan katakan, “Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda.'”