running text

HORAS!!! SELAMAT DATANG DI BLOG HKBP SUTOYO; Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

Selasa, 31 Juli 2018

Renungan Harian


Renungan Jemaat HKBP Sutoyo
31 Juli 2018

“ Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah” ( 1 Korintus 10:31 )

Jemaat Yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus....

Selamat Pagi., Kita berjumpa lagi Renungan pagi hari ini. Firman Tuhan pada pagi hari ini mengingatkan kita, apapun yang kita perbuat dalam hidup ini, hendaknya apa yang kita lakukan itu hanya untuk kemuliaan Allah saja. Tidak peduli walaupun sekecil apapun bagian yang sedang kita kerjakan atau perbuat, mari kita lakukan hal itu dengan segenap hati dan mempersembahkan itu hanya untuk kemuliaan-Nya saja. Allah tidak akan melihat seberapa kecil atau besar hal yang kita lakukan, namun Dia melihat kesungguhan dan ketulusan kita dalam mengerjakannya.

Renungan Harian - Lakukanlah untuk kemuliaanNya

Selasa, 31 Juli 2018

Bacaan Pagi: Lukas 12, 16-21
Bacaan Malam: Kejadian 3, 1-7

Lakukanlah untuk kemuliaanNya.

1 Korintus 10, 31
"Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah'.

Selamat pagi amang dan inang, Jemaat Tuhan yang diberkati...
Bisa saja kita bisa bingung ketika berhadapan dengan suatu  masalah ataupun tren yang baru. Kita ragu apakah kita boleh melakukannya atau tidak. Kalau jelas-jelas kita tahu bahwa hal itu adalah dosa, maka sudah pasti tidak boleh. Tetapi kalau belum jelas hal itu boleh atau tidak, bagaimana seharusnya sikap kita?

Jemaat Korintus pada abad-abad pertama keKristenan, juga pernah mengalami kebingungan. Saat itu yang menjadi masalah bagi mereka adalah berkenaan dengan makanan. Di mana daging yang diperjual-belikan kebanyakan berasal dari korban persembahan di kuil-kuil berhala. Dan lagi, terkadang mereka diundang makan oleh sanak-keluarga atau teman yang masih mengadakan penyembahan kepada berhala. Mereka jadi bertanya-tanya: “Apakah orang Kristen boleh beli daging di pasar?” dan “apakah boleh makan semua hidangan" atau "harus mengadakan pemeriksaan dulu?”

Paulus menjelaskan bahwa berhala bukan Allah (1 Kor. 8, 4-7) dan tidak dapat merubah makanan untuk mendatangkan keuntungan ataupun kerugian (1 Kor. 8, 8). Orang Kristen boleh makan segala sesuatu yang dijual dipasar daging atau yang dihidangkan tuan rumah dengan iman kepada Tuhan Yesus, tanpa harus mengadakan penyelidikan apakah makanan itu telah dipersembahkan kepada dewa-dewi mereka atau tidak (1 Kor. 10, 25-27). Firman Tuhan berkata, “Semua yang diciptakan Allah itu baik dan tidak ada yang haram, jika diterima dengan ucapan syukur, sebab semuanya itu dikuduskan oleh firman Allah dan oleh doa” ( 1  Tim. 4, 4-5). Akan tetapi, Paulus menasehati umat agar menggunakan kebebasan untuk makan makanan itu dengan penuh tanggung jawab. Bila makanan itu menjadi batu sandungan bagi orang lain, maka janganlah memakannya (1 Kor. 10, 28)

Senin, 30 Juli 2018

Renungan Harian

Selamat pagi, selamat awal pekan, selamat berjumpa kembali amang, inang dan salam terkasih dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus. Nats Renungan buat kita hari ini Senin tgl 30 Juli 2018 diambil dari 1 Tesalonika 5:18 Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.

Thema:
Yang dikehendaki oleh Allah adalah jika kita selalu bersyukur kepadaNya
     Dalam perjalanan hidup kita selalu banyak tantangan yang bisa kita hadapi, namun karena kedekatan kita kepada Tuhan kita selalu menerima pertolonganNya. Bisa saja tantangan itu datang dari dalam dirinya sendiri atau dari luar dirinya sendiri.  Namun kita harus ingat akan Tuhan, karena Dia tidak pernah mengingkari janjiNya sekali pun kita melanggar perintahnya.

Team Doa & Seksi Sosial, mengunjungi St. SF Napitu, Sektor Prumpung Timur

Team Doa & Seksi Sosial dan Pdt Ressort serta Inang Pdt Ressort mengunjungi dongan St. pensiun, St. SF Napitu, Sektor Prumpung Timur.


pic: St. R. Gultom

Minggu, 29 Juli 2018

SM HKBP Sutoyo, Ansamble

Renungan Harian


Renungan Harian HKBP Sutoyo
Minggu 29 Agustus 2018

Matius  16:24-28 “Lalu Yesus berkata kepada murid-muridNya: “Setiap orang yang mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya mengikut Aku”

Selamat Hari Minggu, Shalom bagi kita semua ...

“Mari ikutlah Aku”. Kalimat Singkat Yesus itu telah mengubah hidup dua belas orang Galilea dan dikemudian hari ribuan juta orang lainnya di segala benua. Apa maksud ajakan itu? Maksud ajakan itu mempunyai arti yang bersifat khusus. Tuhan Yesus memanggil murid-muridNya untuk berjalan di belakangNya. Dalam budaya Timur tengah seorang murid secara harfiah memang akan berada dibelakang gurunya, baik pada waktu berjalan maupun pada waktu menunggu keledai. Sungguh tidak sopan baginya untuk berjalan didepan atau disebelah gurunya.

Jemaat yang dikasihi Yesus Kristus...

Dalam Nats ini Yesus ingin mengajarkan supa kita menjadi pengikut Yesus yang setia, Yesus mempersiapkan muridus -muridNya, agar menjadi saksi yang tangguh di dunia ini. Untuk itu Yesus mengatakan kepada murid-muridNya syarat-syarat bagaimana mengikut Dia:
1. Menyangkal dirinya dan memikul salib
• Menyangkal diri: menempatkan kehendak kita pada kehendak Kristus. Dalam doa kita berkata, ya Tuhan bukan kehendakku, kehendakMulah yang jadi. “Ya Tuhan, ampunilah aku apabila yang saya harapkan, cita-citakan, dan minta tidak berkenan kepadaMu.
• Menyangkal diri: menyesuaikan jalan kita dengan jalan Kristus. Menghadapi orang-orang yang memusuhi Kristus dengan cara dan bersama Kristus.
• Menyangkal diri: bebas dari penonjolan diri dan kesombongan. Yang mengikut Kristus tidak akan berkata, “kalau bukan karena aku dia tidak apa-apa” atau “dasar tak tahu diri, tak mau berterima kasih, padahal aku yang membantu dia menjadi orang”. Yang mengikut Kristus selalu berkata dalam hati atau terucap, “semua karena anugerahNya”. Memikul Salibnya. Salib yang perlu kita pikul bukanlah salib Kristus,melainkan salib kita sendiri. Mengapa Tuhan Yesus menyuruh kita memikul salib kita masing-masing. Apa maksudNya? Salib adalah lambang penderitaan sebagai pengorbanan .
2. Barang Siapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.
“ Barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya” artinya siapa yang tidak meyangkal dirinya sendiri, tetapi mau hidup menurut kemaunya sendiri ia akan kehilangan hidup yang sejati, yakni hidup dalam persekutuan dengan Allah. Tetapi siapa yang bersedia melepaskan cara hidup menurut kemauannya sendiri itu,ia akan berhasil menemukan hidup yang sejati. Bukan hidup dengan kuantitas dengan lamanya, tetapi dengan kualitas dengan mutunya.

Pra Remaja; Perpisahan Kelas 9

Perpisahan Kelas 9, Selalu semangat .... berdoa dan bekerja...semoga sukses.. Sayonara... Tuhan Yesus Memberkati.



Sabtu, 28 Juli 2018

Renungan Harian


Renungan Harian HKBP Sutoyo

Sabtu, 28 Juli 2018

_Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia. (2 Petrus 1 : 4)_

Saudara/I yang diberkati Tuhan ! syalom..

Bagi  seluruh jemaat HKBP Sutoyo di mana pun saudara berada.
Setiap orang menginginkan rasa damai  dalam pikirannya. Entah saudara seorang karyawan yang menghadapi beban kerja dan tekanan dari atasan, entah saudara seorang pebisnis yang menghadapi tekanan batas waktu kerja dikantor, atau seorang ibu rumahtangga yg mengurus anak-anaknya, atau seorang siswa yang mencoba menyelesaikan studynya, setiap orang membutuhkan ketenangan berpikir. Tetapi kebanyakan dari kita, jika mau jujur dengan diri sendiri, harus mengakui bahwa kita lebih banyak mengalami tekanan dari pada kedamaian. Menurut surve manusia modern saat ini banyak mengalami tekanan yang berakibat stress, buktinya nyata dipasaran obat penenang laris terjual. Ini akibat kuasa-kuasa atau nafsu dunia yang membuat manusia binasa. Hanya kasih dan anugerah Tuhanlah yang mampu menyelamatkan kita dari kebinasaan (Yoh 3 : 16) Inilah bukti janji Tuhan yang telaah kita terima.

Seksi Kesehatan Diakonia, Naposobulung & Sektor Transyogie Cibubur (Donor Darah 2)


Jumat, 27 Juli 2018

Renungan Harian


Renungan Jumat, 27 Juli 2018.

📖
"Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya." (Gal.5 : 24)

Sebelum kita mengenal Yesus, keinginan daging telah menguasai hidup kita. Bahkan keinginan daging telah menjadi suatu hal yang biasa dalam hidup kita. Oleh karena itu meskipun sudah mengenal Yesus, tidak mudah untuk menghilangkan kebiasaan lama, keinginan-keinginan daging. Kita harus selalu berusaha agar keinginan daging tidak menguasai hidup kita. Hanya hidup yang memiliki buah Rohlah yang dapat mengalahkan segala keinginan daging.

Dengan nas ini Paulus hendak mengingatkan kita, bahwa Yesus yang tersalib di kayu salib turut menyalibkan keinginan daging, hawa nafsu dan keinginan. Sebagaimana Roma 6:6 mengatakan : "Karena kita tahu bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan bersama Kristus supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa."
Tuhan telah menghukum dosa di dalam daging itu. Keinginan daging itu masih tetap ada bersama kita tetapi ia tidak berhak menguasai atau memerintah di dalam hidup kita.
Berdasarkan inilah Paulus mempertentangkan hidup yang dikendalikan daging pada ayat 19-21 ( Percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala,  sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah,  kepentingan diri, sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya ; tidak akan  mendapat bagian dalam kerajaan Allah) dan yang dipimpin Roh pada ayat 22-23 (kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri). Paulus mengingatkan harus berbeda. Bila hidup sudah di dalam Yesus adalah hidup di dalam Roh, hidup dalam tuntunan dan pengendalian Roh sehingga karakter kitapun semakin menyerupai Yesus Kristus, seturut dengan kehendakNya kapan saja dan dimana pun berada.

Kamis, 26 Juli 2018

Renungan Harian


Renungan Jemaat HKBP Sutoyo, Kamis 26 Juli 2018.

"Dan apabila aku terkenang akan air Matamu yang kaucurahkan aku ingin melihat engkau kembali supaya penuhlah kesukaanku" ( 2 Timotius 1:4 )

Saudara Yang terkasih dalam Yesus...

Paulus mengungkapkan kerinduannya kepada Timotius.Timotius adalah seorang pemuda yang mendapatkan pendidikan Kristiani yang sangat kuat dari ibu dan neneknya.Meskipun orang tua dari Timotius adalah seorang pemuda yang terhormat dan kaya.Timotius hidup dalam kesedarhanan dan kerendahan hati.Timotius sangat tertarik kepada kekristenan dan ajaran tentang Kristus. Sehingga Timotius belajar kepada Paulus dengan setia,bahkan Paulus memperlakukan Timotius tidak hanya sebagai murid,tetapi sebagai anak.

Jemaat Yang dikasihi Yesus...

Timotius melayani dengan sungguh-sungguh hingga mencurahkan air matanya di dalam memberitakan Injil dan Kasih Tuhan.Bagi Timotius melayani Tuhan bukan agar memperoleh kemudahan,tetapi kesetiaan didalam pelayanan lahir dari pengalaman perjumpaan dengan kasih Tuhan.Paulus terkesan dan kagum dengan Timotius bukan karena kekayaan Timotius,tetapi kesungguhan Kasih Timotius kepada Kristus dan kepada Paulus. Berjumpa adalah salah satunya obat Rindu. Bagi Paulus Perjumpaan dengan Timotius adalah peristiwa hebat yang akan membawa suka cita.

Rabu, 25 Juli 2018

Renungan Harian - Kuasai lah dirimu untuk tidak jatuh dalam pencobaan.

Selamat pagi selamat berjumpa kembali amang inang dan salam terkasih dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus. Nats Renungan buat kita hari ini Rabu tgl 25 Juli 2018 diambil dari Titus 2:6 Demikian juga orang-orang muda; nasihatilah mereka supaya mereka menguasai diri dalam segala hal

Thema:
Kuasai lah dirimu untuk tidak jatuh dalam pencobaan.

     Semua kita mempunyai kewajiban dan tanggung jawab, tanpa kecuali. Apakah dia tua, muda atau hamba. Namun semuanya harus mampu untuk menguasai dirinya sesuai dengan profesi atau talenta yang dia miliki. Dilakukannya itu semua supaya jangan jatuh dalam pencobaan yaitu kesombongan dan ketidak pedulian terhadap orang lain.  Oleh karena itulah maka Paulus mengatakan kepada Titus agar dia menekuni sesuai dengan ajaran yang sudah di milikinya yaitu untuk memberitakan keselamatan yang daripada Yesus Kristus. Diberitakan itu dan bukan hanya kepada orang tua saja tetapi juga kepada orang muda dan para hamba. Diberitakan itu supaya saling menghormati dan menghargai yang satu dengan yang lain karena semuanya itu adalah sama dihadapan Allah.

     Janganlah ada yang menganggap karena dirinya muda maka tidak bisa menahan diri atau mudah tersinggung dan emosi. Dan sebaliknya jangan menganggap karena dia sudah dewasa dari sudut usia maka bisa mengkontrol untuk tidak tersinggung dan emosi. Siapapun dia dan yang bagaimanapun dia dapat melakukan yang dikehendaki oleh Tuhan asalkan mengetahui dan menyadari tentang kewajiban dan tanggung jawabnya.

Pangapulion sian keluarga Parhalado tu kel. Ny. St. Mula Siregar br. Hutajulu



Selasa, 24 Juli 2018

Renungan Harian


RENUNGAN JEMAAT HKBP SUTOYO, 24 JULI 2018

Dan prajurit-prajurit bertanya juga kepadanya: “ Dan kami, apakah yang harus kami perbuat?” Jawab Yohanes kepada mereka: “ Jangan merampas dan jangan memeras dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu” ( Lukas 3:14 )

Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus...
Selamat Pagi dan Shalom untuk kita semua, kita berjumpa lagi dalam sapaan Firman Tuhan hari ini dari Lukas 3:14. Pada bagian bait ke dua dalam Doa Bapak kami dikatakan “ berikanlah kami makanan yang secukupnya.Rasa cukup adalah keadaan seseorang yang mampu menerima dan mensyukuri akan keadaannya. Rasa cukup adalah aplikasi Iman. Seseorang tidak akan pernah merasa cukup jika tidak dikuasai iman yang teguh akan pemeliharaan Allah. Ayat renungan ini secara khusus menyebut gaji. Lukas mencatat langsung ketika Yohanes sedang menghadapi beberapa pertanyaan dari prajurit Roma setelah dia selesai berkhotbah kepada mereka. Makanya Yohanes menyebut gaji karena orang-orang yang sedang dihadapi adalah orang-orang yang mendapt imbalan setiap bulan. Firman Tuhan sebagai pegangan dalam hidup kita yang mengarahkan hidup kita agar tidak kehilangan petunjuk. Mengapa demikian karena banyak orang dalam perjuangan hidup ini dalam mata pencaharian yang berbeda-beda, dengan pendapatan yang berbeda baik itu jumlah maupun jenisnya. Kebutuhan dan keinginan yang terus meningkat dan bertambah membuat banyak orang terlilit hutang dan bangkrut. Gaya hidup modernisme yang terus meningkatkan kebutuhan akan alat-alat teknologi dan kebutuhan untuk dapat menikmati fasilitas-fasilitas yang terus menerus diperbaharui, membuat banyak orang merasa hidup didalam kekurangan.

Senin, 23 Juli 2018

Renungan Harian - “Berubahlah”


Renungan Harian
Senin, 23 Juli 2018

“Berubahlah”

“Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.” (Rm 12:2)

Selamat pagi, selamat memulai aktifitas. Biarlah hari ini memberikan semangat baru dlm melanjutkan hidup yg Tuhan berikan kepada kita.
Bapak/Ibu/sdr/I yang diberkati Tuhan ! “BERUBAHLAH’ merupakan Topik  yang kita bahas hari ini.

Dalam Nats hari ini,  Rasul Paulus menggunakan kata “metamorphoo” untuk kata “berubahlah”. Sebuah akar kata yang membentuk kata metamorfosis. Metamorphoo mengandung arti: to change into another. Berubah menjadi bentuk yang lain. Atau dengan kata lain: tidak sama dengan keadaan sebelumnya.Ssuatu istilah yang dipakai bagi ulat yang berubah menjadi kepompong dan menjadi kupu-kupu. Proses perubahan itu memakan waktu  agar berubah bentuk, warna, karakter yg berbeda dari semula. Jangan lagi kita hidup dan berpikir seperti manusia lama, tetapi marilah kita menyerahkan diri untuk terus-menerus diperbaharui menjadi manusia baru yang serupa Kristus.Firman Tuhan menginginkan agar kita terus menerus berubah menjadi manusia yang tidak sama dengan keadaan semula (dari manusia yang belum diperbarui, manusia yang berdosa, dan manusia duniawi), tetapi menjadi manusia yang serupa dengan Kristus.
“Setiap hari, gereja menjadi seperti dunia”. Keadaan ini sungguh memprihatinkan. Sebab banyak gereja yang gaya hidup berjemaat_nya sudah menjadi serupa dengan dunia. Padahal seharusnya gerejalah yang mengubah dunia. Janganlah kamu segambar dengan dunia tetapi kita merupakan gambaran wajah Allah (imagio dei)
Dunia sangatlah agresif dan menarik. Ia mau membentuk hidup kita sesuai dengan nilai2 standarnya, prinsip-prinsip dan filosofi.
Untuk membuat dunia menjadi tempat yang nyaman untuk hidup, kadangkala, kita harus mengubah cara pandang kita, hati kita, dan diri kita sendiri, dan bukan dengan jalan mengubah dunia itu.

Kunjungan jemaat yang sakit dari Seksi Zending - Team Doa - Seksi Sosial

Acara mengunjungi jemaat yang sakit dari Seksi Zending -Team Doa - Seksi Sosial Huria kepada keluarga :

St. MW Marpaung/Br Hutasoit














Kel. D Hutapea/Br Sihotang di sektor Mayasari

pic: St. R. Gultom

Minggu, 22 Juli 2018

Renungan Harian


Renungan Minggu 22 Juli 2018
Ev. : I Raja-raja 21:1-16

Ahab raja Samaria menginginkan kebun Anggur Nabot karena berdekatan dengan istana raja dan hendak ditanami sayur-sayuran. Alasan ini sederhana dan tidak salah. Sebab keinginannya mau membeli (ganti untung) atau tukar guling. Itu berarti Ahab tidak merampas namun keinginan itu terbungkus sikap egoisnya, rakus tamak, serakah bahkan mengingini milik orang lain (Larangan pada HT ke 10). Dan bagi Nabot, kebon Anggur  itu adalah tanah pusaka, harta warisan yg tidak boleh dipindah tangan ataupun dijual sesuai dengan Firman Tuhan (Im.25:23-28; Bil.36:7-13).Tanah adalah milik Tuhan yang menggambarkan status dan harga diri.

Mendengar penolakan Nabot, Ahab pun kesal, stress hingga mengurung diri dan tidak mau makan. Situasi itu semakin  dibakar  oleh istrinya Izebel dengan mengatakan : "Bukankah engkau sekarang memegang kuasa raja atas Israel ?" Izebel tidak terima dan tidak kuat  mendengar suaminya ditolak oleh rakyat kecil, yang tidak berpengaruh hingga dengan liciknya merekayasa untuk membunuh Nabot.

Bapak/Ibu, Saudara/i kekasih Kristus, di sini kt perlu hati-hati ! Suami, para bapak jangan sering mengeluh pada istri karena Istri bisa bertindak melampaui dirinya seperti Izebel yang menggunakan kuasa Raja yang sebenarnya bukanlah haknya. Jadi bercerita lah sebagai pasangan yang serasi, dan istri menopang, menenangkan dan berkontribusi yang membangun.

Acara Paborhathon Pdt. Lucius TB Pasaribu dht Acara mangojakhon Pdt. Chrisvandoli Harahap

Acara Paborhathon Pdt. Lucius TB Pasaribu STh. niuluhon ni amang Praeses Distrik VIII DKI Jakarta, Pdt Midian KH Sirait, sian HKBP Sutoyo Ressort Sutoyo mutasi tu HKBP Pulo Asem.



Acara mangojakhon Pdt Chrisvandoli Harahap MTh. gabe Pendeta Ressort di HKBP Sutoyo, niuluhon ni amang Praeses Ditrik VIII DKI Jakarta, Pdt KH Midian Sirait

picture: St. R. Gultom

Sabtu, 21 Juli 2018

Ibadah serah terima Pendeta Ressort

Ibadah serah terima Pendeta Ressort , Sabtu 21 Juli 2018 di Gereja HKBP Sutoyo.



Retreat Pra Remaja HKBP Sutoyo

Pra Remaja HKBP Sutoyo pada hari Sabtu-Minggu, tgl. 21-22 Juli 2018 mengadakan Retreat bertempat di Villa Pondok Wisata Remaja Anugerah, Megamendung - Bogor. Di dampingi oleh amang Pdt. HP. Simbolon STh. dan Paniroi St. P. Sitorus.



Kamis, 19 Juli 2018

Renungan Harian


Renungan Harian Jemaat HKBP Sutoyo, Kamis, 19 Juli 2018

Mazmur 128:1b-2 “ Berbahagialah setiap orang yang takut akan Tuhan, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkanNya! Apabila engkau memakan hasil jeri payah tanganmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu”

Jemaat yang dikasihi Kristus...

Kita berjumpa lagi untuk renungan hari ini Kamis 18, Juli 2018, kita boleh mengambil Tema dari Renungan ini:  “ Berbahagia dan Senang”. Kebahagiaan adalah merupakan dambaan bagi setiap orang dalam hidupnya. Siapapun dan di manapun dia; baik selaku pribadi maupun keluarga, pasti mengharapkan yang namanya kebahagiaan. Oleh karena itu, manusia selalu berusaha memikirkan dan mengupayakan hal-hal yang dianggapnya dapat mengantarnya demi menggapai harapan tersebut. Proses tersebut membawa manusia dalam sebuah pergumulan yang panjang, lalu memunculkan beberapa pertanyaan-pertanyaan  mendasar tentang hidup ini,antara lain:  “Apa dan bagaimanakah sesungguhnya kebahagiaan itu? Seorang Mahasiswa Teologia melakukan penelitian sederhana tentang kebahagiaan. Survey yang dilakukannya meliputi tiga hal yaitu arti kebahagian, cara bahagia, penyebab tidak bahagia. Penelitian tersebut menghasilkan peringkat sebagai berikut: Arti Kebahagiaan: 1 Jatuh Cinta, 2. Berkecukupan dan 3. Aman. Sementara tentang cara bahagia: 1. Tidak Tahu, 2. Kemiskinan, 3.Bekerja Keras. Respon tentang Penyebab tidak bahagia: 1. Perselisihan, 2. Kemiskinan dan 3. Kemalangan. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kebahagiaan adalah usaha aktif manusia untuk meraih, menciptakan dan menghadirkan kebahagiaan itu sendiri. Kebahagiaan itu tidak datang sendiri, kebahgiaan diupayakan dan dipraktekkan.

Jemaat yang dikasih Yesus Kristus...

 Khusus dalam pembacaan kita pada saat ini, yaitu dari kitab Mazmur 128 : 1 – 2, pemazmur mau berbagi pengalaman dan kesaksiannya. Bahwa kebahgiaan adalah upaya atau usaha manusia untuk mencapainya dengan cara:

Rabu, 18 Juli 2018

Renungan Harian - “Harta yang cepat diperoleh akan berkurang, tetapi siapa mengumpulkan sedikit demi sedikit, menjadi kaya”.


Renungan Harian HKBP Sutoyo

Rabu, 18 Juli 2018

Amsail 13 : 11

📖
“Harta yang cepat diperoleh akan berkurang, tetapi siapa mengumpulkan sedikit demi sedikit, menjadi kaya”.

Akhir-akhir ini banyak pemberitaan di televisi mengenai tertangkap tangan oleh KPK para wakil rakyat dan juga para pejabat pemerintahan. Mereka adalah pelaku-pelaku korupsi.  Jumlahnyanya sangat fantasitis bisa mencapai ratusan juta bahkan milyarand rupiah. Mengapa ini bisa terjadi ?  Bukankah tunjangan dan gaji  bahkan fasilitas yang diberikan negara kurang ? Atau memang manusia pada umunya ingin cepat kaya ? Atau budaya malu di Indonesia sudah mulai terkikis ? Berhatihatilah jangan sampai harta itu membuat kita jatuh dan terjerumus.

Dalam buku Ende HKBP No 171 : 1 “Ia aek santetek na otik doi, Molo sai menetek mangalantap i” (artinya apa sedikit demi sedikit kelak akan menjadi bukit

Nats kita hari ini mengajak  agar kita bijak untuk mempergunakan harta atau uang yang ada pada kita. Budaya menyimpan dan menabung sudah diajarkan olek Alkitab, belajar kepada semut adalah pola hidup dan  kinerja yang sangat baik [Amsal  6 : 8 ], kita diajak untuk memperhatikan pola hidup semut dan harus bijak. Mengumpulkan jerih payah kerja kita sangat baik, untuk kebutuhan esok hari. Artinya orang kristen diajak untuk memiliki karakter menabung. Menabung adalah gambaran ketekunan dan kesabaran.

Kita sering secara tidak sabar menginginkan sesuatu yang besar. Kedagingan kita menginginkan serba cepat . Kita berdoa agar Tuhan memudahkan usaha kita, memberkati kita lebih banyak, dan menjauhkan kita dari segala kesukaran dan kerugian.

Selasa, 17 Juli 2018

Renungan Harian


Selasa, 17 Juli 2018.
"Aku akan mengangkat kamu menjadi umatKu dan Aku akan menjadi Allahmu, supaya kamu mengetahui,bahwa Akulah Tuhan Allahmu, yang membebaskan kamu dari kerja paksa orang Mesir"
(Keluaran 6 : 6)

Bila kita simak dari ayat 5-6, ada 7 janji Tuhan yang akan dilaksanakan kepada umatNya, yaitu :
"- Aku akan membebaskan kamu dari kerja paksa orang Mesir.
- Aku akan melepaskan engkau dari perbudakan mereka.
- Aku akan menebus engkau dengan tangan yang teracung.
- Aku akan mengangkat kamu menjadi umatKu.
- Aku akan menjadi Allahmu.
- Aku akan membawa engkau ke negeri yang Kujanjikan itu.
- Aku akan memberikan tanah itu menjadi milik pusaka mu."

Janji itu juga dinyatakan Musa kepada umatNya namun mereka tidak menghiraukannya karena mereka telah pesimis, perbudakan yang mereka rasakan sungguh kuat menekan. Bahkan bagi mereka tidak ada jalan keluar dan tidak ada cara untuk bebas. Itulah sebabnya Tuhan Allah berulang-ulang menyatakan "ke-siapa-an Allah" (ay.6,10,12) dengan mengutus Musa : "Pergilah menghadap Firaun". Perintah ini untuk mengingatkan dan menegaskan Musa "Akulah Tuhan !"  Supaya Musa juga mengingatkan umat, yang akan membebaskan mereka dari perbudakan adalah Tuhan Allah. Karya Allah. Prakarsa Allah yang telah mendengarkan seruan umat ; sebagaimana penyataan yang sudah disampaikan Allah kepada Musa ketika peristiwa penglihatan semak berapi (Kel.3:14). Karena dengan penyataan itu umat akan paham : - Tuhan yang berjanji membebaskan mereka adalah Tuhan yang sudah menyatakan diriNya Allah Maha Kuasa kepada Abraham, Ishak dan Yakub. Kalau dulu nenek moyang mereka mempercayai Allah dengan sepenuh hati maka umatNya dan Musa pun harus percaya secara total.
- Nama Tuhan menyatakan kesetiaanNya kepada umat bahwa Dia akan menjadi Allah mereka dan mereka menjadi umatNya.

Minggu, 15 Juli 2018

Renungan Harian

Horas, slmt hari minggu VII Dung Trinitatis 15 Juli 2018.

Thema: "Janghon hamu ma Naposo Ni Tuhan i".

Huria ni Tuhanta....

Ragam do hamaolon na ni adopan ni si Paulus tagan mambaritahon barita na  uli taringot tu Tuhan Jesus Kristus ima na gabe Mesias, Sipalua. Godang na mangalo, menentang, memusuhi,  manginsahi ibana, alai marhite parjumpaan ni nasida i, gabe sisada tahi nasida laho pararathon barita na uli i tu halak Jahudi dohot Junani.

Tontu marhitehite turpuk on tangkas do dipataridahon Apostel Paulus dohot si Akuila, si Silas nang si Timoteus ngolu na marsitumpahan di panghobasion dohot angka ulaon na denggan.  Ndang boi hita mangolu molo so marsiurupan tu ulaon na denggan, didok umpama ni halak batak, ndang tartuhuk sada halak pandingdingan. Hinorhon na marsiurupan tarida do di semangat na manghobasi ulaon ni Tuhan i laho mambaritahon barita nauli. Unang mamarsipasombuon (bnd. Gal.62). Tapadao ma angka roha na marsihosoman, na masiboan Leheng na di ngolu ni angka parhalado,  alai mian ma hita dibagasan hasadaon huhut masipaleanan roha asa tulus barita na uli i tu liat portibion jala las roha ni Tuhanta mida hita. 

Antong, marsiurupan ma hita rap mambaritahon Hata ni Tuhan i. Ulaon ni Apostel 18:1~8. Amin.
(Pdt. Nasib Parulian Nainggolan). Immanuel.

Praise His Holy Name - Koor NHKBP Sutoyo

Sabtu, 14 Juli 2018

Renungan Harian


Renungan Harian HKBP Sutoyo

Sabtu, 14 Juli 2018

Lukas 12:15:  KataNya lagi kepada mereka: “ Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaan itu”

Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,

Menjadi kaya adalah keinginan dari setiap orang, tidak ada seorangpun di dunia ini menginginkan hidupnya menjadi miskin dan melarat. Yesus juga tidak pernah melarang orang percaya menjadi Kaya. Tetapi jangan kekayaan itu merusak hidup orang percaya, sebab dalam Perumpamaan ini , Yesus mau menunjukkan bahwa orang yang hanya memikirkan hartanya adalah orang tamak, egois, yang hanya melihat dirinya sendiri serta curiga terhadap orang lain. Hidupnya kosong, tidak punya teman bicara. Tidak tahu bagaimana cara yang benar untuk mengisi kesepian hidupnya. Orang yang hanya memikirkan harta adalah orang yang mengasingkan dirinya dari pergaulan, yang hanya mendengar dirinya sendiri bahkan tidak mengindahkan suara Tuhan, yang memperbudak dirinya sendiri bahkan tidak sempat menjadi teman bagi dirinya sendiri. Akhirnya, orang yang hanya memikirkan harta dalam hidupnya akan mati tertimbun oleh hartanya sendiri sebelum sempat ia nikmati. Yesus menjelaskan dalam perumpamaan ini  orang kaya yang datang kepada Yesus untuk meminta pembelaan dalam perkara warisan. Ia tidak disuruh begitu saja. Ia tidak pulang dengan tangan hampa. Namun Yesus membekali dengan suatu ajaran hidup, bukan hanya orang kaya itu sendiri, tetapi orang yang datang mendengarkan ajaran ilmu menjadi kaya dihadapan Tuhan. Yesus menekankan agar orang tidak mengubur diri dengan harta. Awal mula perpecahan persahabatan dan kerontokan hidup keluarga sering berawal dari sana. Sebaliknya bila orang pandai membuat harta sebagai bagian kehidupan, dapat mengembangkan kemanusiaan dengannya, maka harta membuat orang lepas dari kecenderungan rakus. Malah bisa membuka jalan menjadi kaya di hadapan Allah.

Jumat, 13 Juli 2018

Renungan Harian - “JANGANLAH KAMU MENGUMPULKAN HARFTA DI BUMI; DI BUMI NGENGAT DN KART MERUSAKNYA DAN PENCURI MEMBONGKAR SERTA MENCURINYA”


RENUNGAN HARIAN HKBP SUTOYO

Jumat, 13 Juli 2018

“JANGANLAH KAMU MENGUMPULKAN HARFTA DI BUMI; DI BUMI NGENGAT DN KART MERUSAKNYA DAN PENCURI MEMBONGKAR SERTA MENCURINYA”

 (Matius 6 : 19)

Syalom, bagi seluruh jemaat HKBP Sutoyo.  Salam dan doa kami dari pelayan  gereja HKBP Sutoyo. Selamat  beraktivitas , semoga hari ini Tuhan melindungi dan menyertai saudara-saudaraku seluruh jemaat HKBP Sutoyo.

Jemaat yang diberkati Tuhan !

Beberapa hari ini renungan kita  selalu bertemakan tentang materi, harta, dan uang. Sangat bagus tema kita hari ini ! Menjadi pertanyaan ? Apakah harta, materi, uang adalah prioritas utama dalam hidupmu ? Apakah harta telah membuat engkau bahagia. Apakah materi yang telah kita punya membuat engkau tersenyum sembari bersyukur pada Tuhan.  Harta dan materi atau uang adalah ciptaan  manusia. Segala ciptaan manusia ada limit atau batasnya, tidak pernah kekal. Missal uang cetakan tahun 1970 tidak berlaku lagi pasaran tahun 2018 ini, artinya apa yang manuisa ciptakan ada batasnya. Mobil, motor, pesawat, rumah, dll ada waktunya menjad barang rongsokan. Manusia disibukan  mencari barang rongsokan yang suatu hari itu akan menjadi sampah dan tidak memiiki nilai ketika waktu yang menentukan.  Hati-hati! Janganlah engkau disibukkan dengan hal-hal yag tidak kekal, yang tidak pernah membuat kita bahagia. Ingat hidup ini hanya sementara, jangan lupa bersyukur dan bahagia. Benar apa yang dikatakan orang “uamg bisa membeli segalanya, tetapi uang bukan segalanya.

Saudaraku yang kekasih !

Tuhan Yesus pernah mengajarkan “Carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya akan ditambahkan kepadamu (Mat 6 : 33), Apa yang akan ditambahkan ? Orang banyak mengartikan yang ditambahkan adalah hal-hal yang materi. Bukan. Sekali lagi saya katakana bukan hal-hal yang materi saja, tetapi yang terpenting yang akan ditambahkan kepada kita  adalah kebahagiaan, rasa syukur, sukacita, damai sejahtera yang tidak dapat dibeli dengan harta atau uang.  Saya tidak benci materi, uang, harta itu merupakan sarana atau alat untuk mencapai sukacita dan damai yang dari Allah. Bila saudara memiliki materi atau harta, pakailah itu untuk kemuliaan Tuhan. Bersyukurlah  pada Tuhan ketika kita memiliki, jangan sombong, jangan angkuh, jangan merasa hebat, ingat itu semuanya adalah milik Tuhan. Kapan pun Tuhan bisa menambahkan pada orang apa  yang menjadi milikNya dan sebaliknya Tuhan juga bisa  mengambil kembali apa yang menjadi milikNya.

Kamis, 12 Juli 2018

Renungan Harian - "MULIAKAN LAH TUHAN DENGAN HARTAMU dan HASIL PERTAMA DARI SEGALA PENGHASILANMU"

Kamis, 12 Juli 2018
"MULIAKAN LAH TUHAN DENGAN HARTAMU dan HASIL PERTAMA DARI SEGALA PENGHASILANMU"

Ada orang merasakan senang, sukacita memperoleh keberhasilan kerja/gaji pertama dengan mengadakan pesta pora, traktir teman, ngajak keluarga makan bersama, bersosial ke Panti atau mempersembahkannya kepada Tuhan melalui Gereja untuk memuliakan Tuhan sebagai hasil pertama dan terbaik.

Memuliakan Tuhan dengan harta dan hasil terbaik telah dimulai oleh Habel pada PL. Habel mempersembahkan yang terbaik dari yang dimilikinya (anak sulung kambing dombanya; yaitu lemak-lemaknya, Kej.4:4). Hal itu dilakukan Habel sebagai tanda penghormatannya kepada Allah. Selanjutnya menjadi Aturan kepada UmatNya pada Kel.23:19 "Yang terbaik dari buah bungaran hasil tanahmu haruslah kau bawa ke dalam rumah Tuhan, Allahmu. Janganlah kaumasak anak Kambing dalam susu induknya."

Dalam arti suatu perintah diberikan Allah agar bangsa Israel mengutamakan Tuhan, yaitu taat dengan penuh kasih kepada Allah. Bahkan dapat memberi arti, bahwa Allah memberikan janji berkatNya ketika orang percaya bersedia menghormati Tuhan dengan harta yang dimiliki (Maleaki 3:10).

Salomo mengingatkan, kita harus memuliakan Tuhan dengan harta kita. Itu berarti kita harus mengingat bahwa Tuhanlah sumber segala harta yg kita miliki.
"Harta" adalah sesuatu yang sangat berharga dan bernilai. Dalam konteks ini harta dikaitkan dengan sesuatu yang berbentuk material sebab pada masa kerajaan Salomo, sesuatu yang bernilai yaitu dalam bentuk materi, emas, uang (nilai tukar pada saat itu). Maka gunakanlah harta dan kekayaan untuk memuliakan Tuhan melalui pekerjaan Tuhan dan membantu sesama kita yang membutuhkan pertolongan.
Kata "memuliakan" yaitu peran aktif manusia terhadap pengenalan akan Tuhan. Maksudnya seseorang dapat memuliakan Tuhan karena mengenal Tuhan dengan baik. Totalitas hidup, mencakup hal yang berhubungan dengan hidup untuk memuliakan Tuhan sebab Tuhanlah sumbernya, yang mengaruniakannya.

Senin, 09 Juli 2018

Renungan Harian

RENUNGAN FIRMAN TUHAN JEMAAT HKBP SUTOYO
SENIN, 09 JULI 2018
1 Tawarikh 29:12

Sebab kekayaan dan kemuliaan berasal dari padaMu  dan Engkaulah yang berkuasa atas segala-galanya; dalam tanganMulah kekuatan dan kejayaan; dalam tanganMulah kuasa membesarkan dan mengokohkan segala-galanya.

Daud yang menggantikan Saul menjadi Raja atas bangsa Israel, Dia seorang Raja yang diberkati oleh Tuhan. Selain memiliki kekuasaan , ia juga memiliki kekayaan yang melimpah serta pasukan yang kuat. Secara financial ( Kekayaan ) Daud punya alasan untuk membanggakan diri, tetapi tidaklah demikian ditunjukkan oleh Daud. Daud menyadari bahwa apa yang dimiliki bersumber dari Tuhan bukan karena kemampuan dan kegagahannya sehingga ia tidak merasa perlu untuk menyombongkan diri. Sebaliknya Ia berkata: “ Tuhan punyamulah kebesaran dan kejayaan, kehormatan, kemasyuran dan keagungan, ya segala-galanya yang ada di langit dan di bumi…dst. (ayat 11).

Minggu, 08 Juli 2018

Renungan Harian - Memuliakan Tuhan dengan hartamu

RENUNGAN FIRMAN TUHAN JEMAAT HKBP SUTOYO
MINGGU, 08  Juli 2018
Tema : Memuliakan Tuhan dengan hartamu
(Pengkotbah 5 : 9 – 16)

Apakah saudara termasuk  orang yang beruntung dibandingkan dengan orang lain ? Apa yang saudara milki saat ini ? owh.. saya memiliki rumah..mobil..uang...dDeposito, logam mulia, bisnis, usaha, dll. Saudara sendiri yang tahu. Bersumber dari manakah itu ? Ahk.itukan hasil kerja keras saya, hasil tabungan saya. Hasil ini dan itu. Baiklah saudara harus bersyukur karena memilikinya.  Hari ini kita mau membahas tentang kekayaan dan harta.

Sejak Allah menciptakan alam semesta, Allah melengkapi alam semesta dengan kekayaan. Seluruh kekayaan dalam alam semesta dibuat oleh Allah untuk menggambarkan kemuliaan-Nya. Berbagai sumber alam disediakan Allah untuk memperkaya kehidupan manusia di muka bumi, tumbuh-tumbuhan, hewan, hingga bahan-bahan pertambangan yang pada waktunya bermanfaat bagi kemajuan dan kelangsungan hidup manusia di bumi. Tuhan sudah menyediakan segala kebutuhan manusia sejak saat manusia pertama itu diciptakan, bahkan Tuhan memberkati manusia dengan berkelimpahan : Kejadian 1:11,16-18,20,24,29-31  Jika kita diijinkan untuk memiliki kekayaan, kita harus sadar bahwa semuanya karena anugerah Allah saja. Sebab bagi umat Tuhan, harta dunia, apapun bentuknya, bukanlah tujuan akhir hidup ini. (Yakobus 2:5 ) Bolehkah kita meminta kekayaan? Baiklah kita belajar dari Raja Salomo : Tuhan sangat memberkati Salomo dengan berkelimpahan, tidak ada raja yang lebih kaya daripada Salomo, tetapi apakah Salomo pernah memohon-mohon supaya dia menjadi kaya? Mari kita lihat apa yang diajarkan dalam Alkitab : (1 Raja-raja 3:3-15 ) Inilah doa dari Salomo :  (1 Raja 3 : 9} Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang faham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat, sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini?"

Inilah jawaban Tuhan kepada Salomo (I Raja 3:13 ) Dan juga apa yang tidak kauminta Aku berikan kepadamu, baik kekayaan maupun kemuliaan, sehingga sepanjang umurmu takkan ada seorangpun seperti engkau di antara raja-raja.

Pendaftaran Bacaan dan Audio Renungan Harian HKBP Sutoyo










Sabtu, 07 Juli 2018

Renungan Harian - Ujilah Segala Sesuatu dan Peganglah yang Baik

Sabtu, 07 Juli 2018
Ujilah Segala Sesuatu dan Peganglah yang Baik

📖 I Tessalonika 5:21-22
"Ujilah segala sesuatu dan Peganglah yang baik. Jauhkanlah dirimu dari segala jenis kejahatan"

🌱Dalam hidup yang kita jalani ini sungguh banyak variasi kenikmatan, keindahan, warna-warni, yang kadang membuat kita terkecoh, bingung, sulit, kewalahan untuk membedakan mana yang asli atau tidak asli, yang murni atau tidak murni. Karena justru yang tidak asli; imitasi, tiruan, kw lebih indah, lebih menarik dan sedikit lebih murah (baca: barang). Akibatnya kita salah pilih. Terlebih lagi dengan kesibukan yang kita miliki, sering membuat kita tidak teliti dan tidak sempat lagi untuk menguji sesuatu.

Demikian halnya yang dikritisi oleh Paulus melalui nasehat-nasehatnya dalam Nas ini "ujilah segala sesuatu dan Peganglah yang baik". Karena Paulus melihat bahwa jemaat Tessalonika sedang mengalami perkembangan yang sangat pesat baik di bidang teknologi, pendidikan, dll. Bersamaan dengan itu banyak juga berkembang pengajaran-pengajaran palsu tentang siapa Allah. Disituasi seperti itu tentu banyak tantangan dan membuat jemaat kebingungan, maka Paulus dengan tegas menyatakan agar :
- Tetaplah bersukacita
- Tetaplah berdoa
-  Bersyukurlah