running text

HORAS!!! SELAMAT DATANG DI BLOG HKBP SUTOYO; Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

Jumat, 30 November 2018

Kunjungan jemaat sakit di RS. Polri. Nurmaya br. Pakpahan, Sektor Mayasari


Renungan harian - “ Ya Tuhan Allah, Engkau telah mulai memperlihatkan kepada hambaMu ini kebesaranMu dan tanganMu yang kuat;sebab allah menakah di langit dan di bumi yang dapat melakukan perbuatan perkasa seperti Engkau?”


Renungan Harian Jemaat HKBP Sutoyo

Jumat, 30 Nopember 2018

“ Ya Tuhan Allah, Engkau telah mulai memperlihatkan kepada hambaMu ini kebesaranMu dan tanganMu yang kuat;sebab allah menakah di langit dan di bumi yang dapat melakukan perbuatan perkasa seperti Engkau?” Ulangan 3:24

Bapak/Ibu, Jemaat Yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus..
Pernahkah kita berpikir sebesar apa Tuhan itu sebenarnya? Apa saja sebutan atau julukan yang bisa kita utarakan untuk menggambarkan kebesaran, keagungan dan kemuliaanNya?  Dalam kitab 1 Tawarikh kita bisa membaca seruan Daud berikut: "Sebab TUHAN maha besar dan terpuji sangat, dan lebih dahsyat Ia dari pada segala allah." (1 Tawarikh 16:25) yang juga terdapat dalam Mazmur 96:4. Ada begitu banyak kebesaran dan kemuliaan Tuhan yang menggambarkan pribadi Allah kita yang dahsyatnya luar biasa. Tidak akan ada habisnya untuk kita renungkan, tidak akan ada habisnya untuk kita syukuri dan puji. “ Ya Tuhan Allah, Engkau telah memperlihatkan kepada hambaMu ini kebesaranMu dan tanganMu yang kuat...” Tuhan memiliki otoritas atau prerogatif atas apa yang ada di dunia ini. Yang pasti kita bersyukur akan Allah yang mengasihi kita, bahkan telah memilih kita untuk menjadi alat/hambaNya.

Kamis, 29 November 2018

Renungan Harian - Pada waktu itu engkau akan berkata: "Aku mau bersyukur kepada-Mu, ya TUHAN, karena sungguhpun Engkau telah murka terhadap aku: tetapi murka-Mu telah surut dan Engkau menghibur aku


Renungan Harian HKBP Sutoyo

Kamis,  29  Nopember 2018

Pada waktu itu engkau akan berkata: "Aku mau bersyukur  kepada-Mu, ya TUHAN, karena sungguhpun Engkau telah murka terhadap aku: tetapi murka-Mu telah surut dan Engkau menghibur   aku
(Yes 12 : 1)

Horas, saylom. Selamat bertemu kembali dalam renungan harian, Kamis, 29 Nopember 2018. Di Yesaya 12, kita belajar bahwa Allah menginginkan umat-Nya, yang sedang tinggal di padang gurun baik secara fisik maupun spiritual, untuk menemukan “mata air keselamatan” dari-Nya. Yesaya menyamakan keselamatan dari Allah dengan mata air yang memancarkan air yang paling menyegarkan. Setelah bertahun-tahun lamanya berpaling dari Allah, bangsa Yehuda ditentukan-Nya untuk mengalami masa pembuangan ketika Dia mengizinkan bangsa-bangsa asing untuk menaklukkan Yehuda dan menyerakkan penduduknya. Namun, Nabi Yesaya berkata bahwa sekelompok sisa dari umat-Nya pada akhirnya akan kembali ke tanah kelahiran mereka sebagai tanda bahwa Allah menyertai mereka (Yes. 11:11-12)

Rabu, 28 November 2018

Kujungan Diakoni Sosial Huria jemaat sakit Juan Lbn. Tobing Sektor Kampung Baru


Kunjungan jemaat sakit. H. Tambunan Sektor Mayasari



Renungan Harian - "Ke dalam tanganmu lah kuserahkan nyawaku; Engkau membebaskan aku, ya TUHAN, Allah yang setia"


Renungan Harian HKBP Sutoyo

Rabu, 28 Nopember 2018

"Ke dalam tanganmu lah kuserahkan nyawaku; Engkau membebaskan aku, ya TUHAN, Allah yang setia"
Mazmur 31:6

Mazmur 31 ini adalah ungkapan Daud sebagai Pemazmur yang ketika itu dikejar-kejar oleh Saul untuk dibunuh. Kondisinya sangat genting, hampir tidak ada celah bagi Daud untuk mempertahankan dan menyelamatkan dirinya.
Apa yang Daud lakukan ?
Daud berserah, menyerahkan diri dengan sungguh-sungguh kepada Allah. Daud menyerahkan hidup sepenuhnya kepada Allah. Sedikit pun dia tidak ragu terhadap Allah. Karena
Daud begitu mengenal Allah yang setia, penolong,  yang pantas diandalkan dalam segala hal, sekalipun dalam ancaman maut. Bahkan Daud mempercayakan kepada Allah miliknya yang paling berharga, yaitu nyawanya. Daud percaya Allah pasti menolongnya, dan pertolonganNya sudah pengalaman yang berulang dirasakannya         (I Sam.17:37)
hingga dia alami ketenangan dan kelegaan.

Selasa, 27 November 2018

Renungan Harian - “Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya”.


Renungan Jemaat HKBP Sutoyo

Selasa, tgl. 27 Nopember 2018

Nats : 2 Timoteus 4:8
“Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya”.

Syalom Amang,  Inang dan seluruh Jemaat HKBP Sutoyo yang dikasihi Tuhan. Horas…
Renungan pagi buat kita bagian dari pesan ‘terakhir’ Rasul Paulus kepada Timotius – ‘anak’nya yang dikasihinya (1 Kor. 4:17). Ya… Paulus sangat mengasihi Timotius bukan karena Timoteus adalah seorang muda yang rajin dan keluarganya dikenal oleh Paulus, akan tetapi karena Timotius memiliki ketaatan dan kesetiaan untuk melayani Tuhan. Dilihat dari usianya wajarlah jika Timotius kurang memberi perhatian pada pemberitaan Injil atau Kerajaan Allah karena dia tidak seperti Paulus yang memiliki riwayat yang kurang baik sebelumnya ketika Paulus bernama Saulus. Dan Timotius boleh saja beralasan untuk menolak atau tidak tertarik akan pemberitaan Injil kala itu. Dan Paulus sendiri mungkin sadar akan keberadaan Timotius seandainya dia – Timotius menolak untuk membantu Paulus dalam pelayanan Jemaat – di Efesus. Justru di kala usia muda Timotius tertarik dan bersedia memberi hati dan hidupnya untuk terlibat dalam pelayanan Injil. Inilah yang dilihat Paulus saat itu dari seorang muda yang bernama Timotius. Walaupun jarak usia terpaut jauh – oleh Paulus, Timotius disebut sebagai ‘anak’nya akan tetapi Paulus yang lebih tua usianya itu bukan saja menunjukkan sikap dari kedewasaan jasmani tapi menunjukkan sikap kedewasaan imannya terhadap Timotius.

Senin, 26 November 2018

Renungan Harian - “Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala”.


RENUNGAN HARIAN HKBP SUTOYO

Senin, 26 November 2018

Lukas 12:35
“Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala”.

Sai Hohos ma gotingmuna, jala galak ma palitomuna!

Firman ini berbicara tentang “kewaspadaan” sebagai bentuk dari sikap hidup yang telah menjadi warga kerajaan Allah. Berbicara tentang kerajaan Allah, dalam Perjanjian Baru dikemukakan dalam 2 (dua) hal: pertama Sejak kedatangan Mesias atau Kristus, kerajaan itu sungguh ada di dunia. Kedua  Kerajaan yang akan datang yang dinanti-nantikan  atau yang sering disebut sebagai akhir jaman. Mesias atau Kristus akan datang untuk kedua kalinya dengan tujuan mengadili.
Dalam jemaat Kristen pertama, penantian/pengharapan akan kedatangan tersebut menimbulkan kekacauan, karena ada orang yang mengira bahwa hari Tuhan itu sudah dekat sekali. Akan tetapi yang sesungguhnya adalah mengenai saatnya kapan hari itu datang Yesus Kristus sendiri pun tidak mengetahui dan mengenai hal tersebut bukanlah urusan kita. Namun yang paling penting adalah sikap  hidup kita yang sedang menantikan kerajaan itu.

Minggu, 25 November 2018

Renungan Harian - “Kuasa Tuhan yang Kekal”


RENUNGAN MINGGU HKBP SUTOYO

Minggu, 25 Nopember 2018

“Kuasa Tuhan yang Kekal”
Daniel 7 : 9 – 14

9 Sementara aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya; pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba; kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar.

10 suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya; seribu kali beribu-ribu melayani Dia, dan selaksa kali berlaksa-laksa berdiri di hadapan-Nya. Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-kitab.

Sabtu, 24 November 2018

Renungan Harian - “Tuhan adalah kekuatanku dan perisaiku; kepadaNya hatiku percaya”


Renungan Harian Jemaat HKBP Sutoyo

24 Nopember 2018

“Tuhan adalah kekuatanku dan perisaiku; kepadaNya hatiku percaya” ( Mazmur 28: 7a )

“Jahowa do pargogongku dohot lombulombungku, marhaposan tu Ibana do rohangku”

Bapak/ibu jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus
Selamat Pagi dan selamat berahir pekan, Firman ini pengalaman yang sangat bersahaja, dimana Daud merasakan langsung campur tangan Tuhan didalam berbagai persoalan yang dia alami. Inilah yang membuatnya bias bertahan sebagai raja di tengah persoalan yang berat. Iman Daud telah teruji. Berkali-kali dia terseret pada situasi yang mengancam jiwanya. Saul sebagai Raja dan mertuanya menginginkan kematiannya. Itu karena keperkasaan Daud menumbangkan Goliat, panglima Pilistin. Dalam pergulatan hebat, dalam persoalan-persoalan yang dialami, Daud benar-benar merasakan bahwa Tuhanlah yang memberi kemenangan baginya. Daud mau berbagi tentang penyertaan Tuhan dalam hidupnya, yang tidak lepas dari hubungan dan kedekatannya dengan Tuhan. Dengan pertolongan yang dialaminya, Daud yakin, patutlah orang mempercayakan dirinya kepada Tuhan bahkan menyerahkan seluruh hidupnya kepada Tuhan. Karena itulah Pengakuan dari pemazmur “ Tuhan adalah kekuatanku dan perisaiku; kepadaNya hatiku percaya”. Atas pertolongan Tuhan, Daud beriaria, seperti sebuah kemenangan dan suasana pesta.

Jumat, 23 November 2018

Renungan Harian - "Tetapi aku berkata: "Aku telah bersusah-susah dengan percuma, dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia dan tak berguna; namun, hakku terjamin pada TUHAN dan upahku pada Allahku.""


Renungan Harian HKBP SUTOYO

Jumat, 23  Nopember 2018

"Tetapi aku berkata: "Aku telah bersusah-susah dengan percuma, dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia dan tak berguna; namun, hakku terjamin pada TUHAN dan upahku pada Allahku."" (Yesaya 49 : 4 )

Syalom. Selamat pagi Bapak/ibu/sdr-i yang diberkati Tuhan.
Pernahkah kita merasakan melakukan sesuatu yang baik dengan sangat tulus dan jujur, tetapi tidak mendapat respon yang baik, bahkan dihujat?  Menolong dengan tanpa pamrih, lalu kemudian difitnah dengan keji? Taat dengan tekun terhadap atasan tetapi diperintahkan untuk mengorbankan diri atas kesalahan orang lain? Pengalaman dari seorang hamba Tuhan, nabi Yesaya dan nabi Yeremia dalam melakssanakan tugasnya mereka sering menerima penolakan, bahkan disakiti, dihina bahkan difitnah. Pengalaman para nabi tersebut dapat juga dirasakan oleh hamba Tuhan pada jaman modern ini
Ada satu tulisan  tentang  “Hamba Tuhan”

Kamis, 22 November 2018

Acara mangapuli kepada keluarga Alm. Silitonga / br. Naputupulu di Sektor Kalibata

acara mangapuli kepada keluarga Alm. Silitonga / br. Naputupulu di Sektor Kalibata yang dihadiri oleh : Ruas dan Sintua Sektor Kalibata, Team Doa dan Seksi Sosial HKBP Sutoyo. Pelayanan Firman Tuhan oleh Pdt. HP Simbolon.


Renungan Harian - "Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu."


Renungan Harian HKBP Sutoyo

Kamis, 22 Nopember 2018

"Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu."
(Filipi 4 : 8)

Setiap yang kita hadapi pasti ada nilai positif negatifnya, ada plus minusnya.
Pikiran kitapun dapat menentukan setiap perkataan maupun tindakan kita.
Ketika pikiran kita hanya berisi hal-hal negatif ( kekuatiran, ketakutan, kebencian, kemarahan, curiga, keluh kesah, kegagalan, trauma-trauma masa lalu, ketidak percayaan diri, dlsb), hidup kita pun tidak akan pernah sukacita. Sebaliknya, bila kita mengisi dengan hal-hal yang positif (kesabaran, optimis, kesuksesan, percaya akan penyertaan Tuhan maka hidup kita pasti semakin terasa indah dan sukacita. Sebab setiap yang
Memandang dari sisi positif, melihat yang baik dari hal yang buruk akan membuat kita leluasa untuk berusaha dengan giat, lebih serius. Pikiran bisa menjadi jendela hidup kita.

Rabu, 21 November 2018

Acara maningkir dari Huria kepada Albert Pardomuan Manurung Sektor Penas di rumah duka UKI





Renungan Harian - “Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri”


Renungan Harian Jemaat HKBP Sutoyo

Rabu 21 Nopember 2018

“Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri” ( 1 Korintus 6:19 )

“Ndang diboto hamu. Dagingmuna do joro ni Tondi Parbadia, na dibagasan hamu, naung jinalomuna sian Debata;ndada hamu nampuna dirimuna”

Bapak/Ibu yang dikasihi tuhan Yesus Kristus..
Seorang pemahat terkenal yang bernama Dannecker yang khusus memahat patung dewa-dewa Arian dan Dewa-dewa Yunani. Setelah lama berkecimpung dengan pahatan patung-patung dewa, dia merasakan kejenuhan dan kekosongan dalam hidupnya. Di puncak ketenarannya yang hampa, akhirnya ia mengenal Yesus sebagai Tuhan dan bertekad ingin mempersembahkan karya yang terbaik khusus untuk kemuliaan Tuhan. Dengan sekuat tenaga,waktu dan keahliannya dia mulai mengerjakan pahatan tokoh Yesus Kristus yang dikaguminya itu.Dua kali dia sempat gagal dan pada akhirnya dia berhasil memahat rupa Kristus sedemikian sempurna, indah dan menakjubkan sehingga setiap orang yang memandangnya pasti jatuh cinta memujinya dan ingin memlikinya. Sungguh suatu karya agung yang tak ternilai harganya. Suatu hari raja Napoleon yang juga kagum dengan karya tersebut mengirimkan utusan kepada Dannecker dan berpesan:mari saya undang ke Paris dan tolong buatkan saya patung dewa Venusyang sedang jatuh cinta. Napoleon berani membayar berapa saja harga yang diminta oleh Dannecker. Namun dia tidak tertarik atas tawaran raja itu dan dia menjawab Napoleon: Raja ketahuilah bahwa tangan yang telah memahat rupa Kristus tidak mungkin lagi memahat dewa-dewa kafir. Suatu jawaban yang tegas, berani dan tanpa kompromi. Bagi Dia kekudusan yang sudah diterima dari Kristus telah membuatnya menjadi milik Kristus yang khusus dan dikhususkan bagi Kristus.

Selasa, 20 November 2018

Rapat Huria 2018




Renungan Harian - Carilah yang baik dan jangan yang jahat, supaya kamu hidup.


RENUNGAN HARIAN HKBP SUTOYO

Selasa, 20 November 2018

Amos 5:14a
Carilah yang baik dan jangan yang jahat, supaya kamu hidup.

Lului hamu ma Na denggan, unang tagonan na jahat i, asa mangolu hamu”

Syalom, selamat pagi bagi bapak/ibu, dan saudara-saudari yang terkasih di dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus.  Apa yang kita cari dalam hidup ini sangat mempengaruhi seluruh gerak-gerik hidup kita. Jika yang kita cari dan perjuangkan adalah apa yang dikehendaki oleh Tuhan, pasti kita akan menjalani hidup ini dengan hati yang damai, penuh ceria dan bebas dari ketegangan-ketegangan yang tidak menentu. Akan tetapi jika kita berusaha mengejar cita-cita yang kita ciptakan sendiri atau yang orang lain paksakan kepada kita, maka sukses tidak akan dibarengi dengan rasa tidak damai dan tanpa gembira. Keadaan ini terjadi mungkin saja terjatuh kepada menghalalkan segala cara, melawan kebenaran, berlomba tidak sehat, bahkan sampai kepada melakukan kejahatan dalam meraih target yang akan dikejar.

Senin, 19 November 2018

Renungan Harian - “Aku tahu, bahwa Tuhan akan memberi keadilan kepada orang tertindas, dan membela perkara orang miskin”.


RENUNGAN HARIAN HKBP SUTOYO

Senin, 19 Nopember 2018

Mazmur 140 : 13
“Aku tahu, bahwa Tuhan akan memberi keadilan kepada orang tertindas, dan membela perkara orang miskin”.

“Tangkas do huboto, sai na maruli uhum do na dangol dohot angka na pogos bahenon ni Jahowa”.

Bapa/Ibu, Saudara/i yang terkasih dalam Kristus Yesus! Sejak kejatuhan manusia ke dalam dosa, selalu ada dalam lingkup kehidupan manusia, kebencian, kekerasan, penindasan, kecemburuan dan segala macam kejahatan yang lainnya. Sepertinya ini menjadi bagian tingkah laku manusia atau dunia ini. Sering kita mendengar berita saling menjelek-jelekkan, saling berseteru atau perselisihan sehingga menimbulkan kebencian, dendam bahkan sampai pada pembunuhan. Memang hidup dalam dunia yang sudah jatuh ke dalam dosa, memperhadapkan kita pada tindakan-tindakan kejahatan. Baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam lingkungan pekerjaan kita. Demikian halnya yang dialami oleh pemazmur.

Minggu, 18 November 2018

Renungan Harian - MENGALAHKAN KEJAHATAN DENGAN KEBAIKAN


RENUNGAN HARIAN JEMAAT HKBP SUTOYO

MINGGU, 18 Nopember 2018

MENGALAHKAN KEJAHATAN DENGAN KEBAIKAN

( Roma 12:9-21 )

Syaloom, Hari ini Gereja kita merayakan Pesta Gotilon sekaligus Parheheon Ama. Pesta Gotilon merupakan kesempatan yang baik bagi setiap warga jemaat untuk menyatakan syukur atas berkat yang diterima dari Tuhan. Mengajak jemaat senantiasa bersyukur dan bersukacita dan merespon atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang kita terima dengan  membawa persembahan padaNya sebagai buah “ hasil kerja” (buah panen ) atas pemenuhan dan pemiliharaan hidup yang dianugerahkanNya. Tuhan juga memberikan kemampuan/talenta bagi manusia untuk memenuhi segala kehidupannya walaupun pada akhirnya Tuhan-lah yang menjadikanNya sesuai dengan Nyanyian BE.No.373 : 1 “Mangula hita jolma”
Mangula hita jolma, manabur boni i, alai anggo jadina di Debata do i
Dilehon las ni ari, nang nambur udan pe, tongtong di panumpakna marguru sasudeNasa uli basa ro sian Debata, ipe Ibana puji ma, huhut haposi da.

Sabtu, 17 November 2018

Renungan Harian - Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku; dan firman yang kamu dengar itu bukanlah dari pada-Ku melainkan dari Bapa yang mengutus Aku


Renungan Harian HKBP Sutoyo

Sabtu, 17 Nopember  2018

Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku; dan firman yang kamu dengar itu bukanlah dari pada-Ku melainkan dari Bapa yang mengutus Aku  [ Yohanes 14 : 24]

Salam dan doa kami untuk seluruh jemaat, dimana pun saudara berada. Selamat bertemu kembali dalam renungan harian HKBP Sutoyo, Sabtu, 16 Nopember 2018, topik kita tentang “Mengasihi Yesus"

Jemaat yang diberkati Tuhan.!
Ketika saya memakai atribut kekristenan apakah itu sudah menjamin bahwa saya mengasihi Kristus  ? Menyanyikan banyak lagu tentang keagungan Yesus, apakah itu sudah  menjamin bahwa si penyanyinya benar-benar mengasihi Yesus. Membangun begitu banyak gedung atau monumen yang mengusung nama Yesus apakah itu sudah menjamin bahwa dia mengasihi Kristus ? . Menulis banyak artikel seperti renungan khotbah  ini pun sama saja, belum menjamin bahwa dia mengasihi Yesus. Nas ini menegaskan bahwa kasih murid kepada Tuhannya diwujudkan melalui ketaatan dan kesetiaan  si murid pada perintah-Nya, baik dalam sikap, perasaan, dan tindakan.

Jumat, 16 November 2018

Renungan Harian - "Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus."


Renungan harian HKBP Sutoyo

Jumat, 16 Nopember 2018

"Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus."
(Roma 5:1)

Sejak kejatuhan manusia pertama ke dalam dosa, tidak ada perbuatan baik apapun yang dapat menyelamatkan manusia. Manusia tidak akan pernah dapat memperoleh keselamatan dan mengalami pemulihan hubungan dengan Allah. "Tidak ada yang benar, seorangpun tidak (Roma 3:10). Semua keturunan Adam telah terkontaminasi dan tercemar dosa itulah dosa asali.
Namun dengan inisiatif Allah sendiri :"...mengutus AnakNya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup olehNya" (I Yoh.4:9) yaitu anugerahNya (Yoh.3:16).
Anugerah diberikan Allah sebagai proses pembenaran bahwa manusia yang berdosa dijadikan benar bukan berdasarkan apa yang diperbuatnya tetapi berdasarkan anugerah Allah.
Dibenarkan adalah berkenan berkenan dengan perubahan dalam hubungan yaitu hubungan antara Allah dan orang yang percaya kepada Yesus Kristus.

Kamis, 15 November 2018

Renungan Harian - “Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita”.


Renungan di HKBP Sutoyo

Kamis, tgl. 15 Nopember 2018

Selamat Pagi Amang dan Inang juga seluruh jemaat yang dikasihi Tuhan.

Salam jumpa pada renungan pagi HKBP Sutoyo.
Firman Tuhan untuk kita pagi ini, sesuai dengan Almanak HKBP dikutip dari surat Rasul Paulus ke Jemaat Roma 8:18, tertulis: “Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita”.

Amang, Inang dan saudara-saudara yang baik…
Setiap orang pasti mempunyai pengharapan tersendiri di dalam hidupnya. Pengharapan itu biasanya berupa suatu keadaan hidup yang lebih baik dari saat ini. Jika kita sebagai orang tua, pasti berharap agar kelak anak-anak kita bisa menjadi orang yang berguna. Dan kita tentunya akan berani untuk membayar mahal menyekolahkan anak-anak kita di sekolah yang ter-favorit baik di Indonesia maupun di luar negeri. Untuk menunjang hal tersebut sebagai oangtua kita memberikannya banyak kegiatan les seperti: bahasa Inggris, Piano, bahasa Mandarin dan les-les lainnya sampai kadang-kadang anak itu tidak ada waktu untuk bermain. Tujuannya agar mereka lebih baik dari hari ini, paling sedikit lebih baik dari kedua orang tuanya. Dan jika hari ini kita sebagai orang muda, maka pengharapan kita lain lagi, kita mungkin berharap menjadi orang yang kaya-raya, berduit dan bahagia. Kuliah dengan baik, kemudian mencari pekerjaan yang terbaik, cari pasangan hidup – suami/isteri yang cakap, menarik, pintar, lalu memiliki anak-anak dan sebagainya – dan sebagainya.

Kebaktian Sektor di bagas Kel. St. L. Gultom / br. Tambunan - Sektor Mayasari



Rabu, 14 November 2018

Renungan Harian - “Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan”.


RENUNGAN HARIAN HKBP SUTOYO

Rabu, 14 November 2018.

Lukas 11:10
“Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan”.

“Ai sai na manjalo do nasa na mangido; sai na jumpangan do na mangalului jala sai na ungkapon do di na manuktuhi”.

Bapak/Ibu, Saudara/i yang terkasih di dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus. Setiap orang yang berdoa, sebenarnya harus mengetahui Allah yang bagaimana yang menjadi alamat doa-doanya. Ia juga harus mengetahui cara berdoa yang benar sehingga doa-doannya didengar. Apakah doanya ditujukan kepada Allah yang kikir yang harus dipaksa dan di dorong agar mau mengabulkan? Apakah doanya ditujukan kepada Allah yang suka mengolok-olok yang pemberiannya malah mendatangkan sengsara baru? Atau apakah doanya ditujukan kepada Allah yang sangat baik hati, yang telah bersedia memberi sebelum diminta? Yesus menggambarkan cara Tuhan menjawab doa itu seperti seorang anak meminta kepada ayahnya. Ayahnya tidak akan menolak permintaan dari anaknya tersebut, seperti seorang sahabat meminta sesuatu kepada sahabatnya, maka sahabatnya itu pasti akan memberikan apa yang diminta oleh sahabatnya tersebut. Terlebih Bapa kita yang di surga, bahwa Dia akan memberikan apa yang kita minta kepadaNya.

Selasa, 13 November 2018

Renungan Harian - “Ketika itu aku berkata kepadamu: Janganlah gemetar, janganlah takut mereka: TUHAN Allahmu, yang berjalan di depanmu, Dialah yang akan berperang untukmu sama seperti yang dilakukan-Nya bagimu di Mesir, di depan matamu”.


RENUNGAN HARIAN HKBP SUTOYO

Selasa, 13 Nopember 2018

Ulangan 1 : 29 – 30
“Ketika itu aku berkata kepadamu: Janganlah gemetar, janganlah takut mereka: TUHAN Allahmu, yang berjalan di depanmu, Dialah yang akan berperang untukmu sama seperti yang dilakukan-Nya bagimu di Mesir, di depan matamu”.

“Jadi ningku ma uju i tu hamu: Unang hamu godoron, jala unang mabiar hamu mida nasida! Ai Jahowa, Debatamuna i mardalan di jolomuna, Ibana sandiri marporang humophop hamu, sandok songon na binahenNa i tu hamu di Misir di adopan ni matamuna”

Senin, 12 November 2018

Pelayanan Kunjungan Pastoral Team Doa ditemani Seksi Sosial dan Sintua sektor, niuluhon ni Inang Pdt. br. Sinaga ke Ny Sirait (+)/br. Gultom di Cipinang Bali

Pelayanan Kunjungan Pastoral Team Doa ditemani Seksi Sosial dan Sintua sektor, niuluhon ni Inang Pdt. br. Sinaga ke Ny Sirait (+)/br. Gultom di Cipinang Bali. Mauliate ma di Tuhan-TYM kita semua.



Kunjungan Pastoral Team Doa ditemani Seksi Sosial dan Sintua Sektor, niuluhon ni Inang Pdt. br. Sinaga ke kel. Amang Sihombing / br. Purba di Cipinang Bali

Kunjungan Pastoral Team Doa ditemani Seksi Sosial dan Sintua Sektor, niuluhon ni Inang Pdt. br. Sinaga ke kel. Amang Sihombing / br. Purba di Cipinang Bali. Inang br Purba karena sakitnya ... sdh kurang lebih 2 tahun tdk beribadah di Gereja ... bersama amang Sihombing.  Terpujilah Nama Tuhan melalui kunjungan pastoral ini.


Renungan Harian - “Tetapi Tuhan adalah Setia. Ia akan menguatkan hatimu dan memelihara kamu terhadap yang jahat”


Renungan Jemaat HKBP Sutoyo

12 Nopember 2018

“Tetapi Tuhan adalah Setia. Ia akan menguatkan hatimu dan memelihara kamu terhadap yang jahat”. 2 Tessalonika 3:3

“Alai haposan do Tuhan i:PatoguonNa do rohamu jala ramotanNa do hamu maralohon na jahat” 2 Tessalonik 3:3

Bapak/Ibu yang dikasihi Yesus Kristus...
Selamat Pagi. kita bertemu kembali dalam renungan pagi ini.. Dalam bahasa Yunani disebut: pistos (artinya iman). Dalam Kamus Bahasa Indonesia, setia berarti: 1. patuh, taat; contoh kalimat: Bagaimanapun berat tugas yang harus dijalankannya, ia tetap setia melaksanakan. 2. tetap dan teguh hati (dalam persahabatan, perkenalan); contoh kalimat: Telah sekian lama suaminya merantau, ia tetap setia menunggu. 3. berpegang teguh dalam pendirian dan janji; contoh kalimat: Walau hujan dengan lebatnya, ia tetap setia memenuhi janji pergi ke rumah kawannya. Kesemuanya itu hanya ada pada Yesus, sebagai teladan sempurna. Setia itu harus patuh dan taat.

Minggu, 11 November 2018

Renungan Harian - "Hiduplah dalam keadilan dan kesetiaan"


Renungan Harian HKBP SUTOYO

Minggu, 11 Nopember 2018

"Hiduplah dalam keadilan dan kesetiaan  "
(Mikha 6 : 6 – 8 )

"Dengan apakah aku akan pergi menghadap  TUHAN dan tunduk menyembah kepada Allah yang di tempat tinggi? Akan pergikah aku menghadap Dia dengan korban bakaran, dengan anak lembu berumur setahun? Berkenankah TUHAN kepada ribuan domba jantan, kepada puluhan ribu curahan minyak?  Akan kupersembahkankah anak sulungku  karena pelanggaranku dan buah kandunganku karena dosaku sendiri?" "Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut TUHAN dari padamu  selain berlaku adil,  mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati   di hadapan Allahmu? "

Syalom. Selamat pagi dan selamat hari Minggu.
Firman Tuhan pada Minggu ini Mikha 6 : 6 – 8 dengan tema “Hidup dalam keadilan dan kesetiaan” (Ulahon ma uhum dohot holong ni roha di habasaon).


Sabtu, 10 November 2018

Renungan Harian - "Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang"


Renungan Harian HKBP Sutoyo

Sabtu, 10 Nopember 2018

"Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang"
(Luk.12:43)

Masa penantian adalah masa yang sangat menentukan bagi kita. Karena pekerjaan menanti/menunggu bisa menjenuhkan, membosankan apalagi yang dinanti-nanti belum kunjung tiba. Banyak orang menjadi tidak sabar menunggu, merasa membuang waktu percuma sehingga tidak tahan dan akhirnya berubah sikap. Dan zaman now ini mensiasatinya, mengalihkan kebosanan dengan menggunakan HP berupa chatting, Twitter maupun FB, meng up date status atau koment-koment.

Jumat, 09 November 2018

Renungan Harian - “Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya”.


Renungan Jemaat HKBP Sutoyo

Jumat, 09  Nopember 2018

Nats : Markus 8:35
  “Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya”.

Syalom buat Amang, Inang dan Jemaat Tuhan yang diberkati...
Selamat pagi dan salam jumpa di Renungan Jemaat HKBP Sutoyo. Renungan buat kita pagi ini – sesuai dengan – yang tertulis di Almanak HKBP hari Jumat, tanggal 09 Nopember 2018 dikutip dari Injil Markus 8:35 yang isinya demikian: “Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya”. Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita kembali akan motivasi serta komitmen kita tentang mengikut Yesus. Masih ingatkah cerita di balik nyanyian dari India yang berjudul I have decided to follow Jesus? – Mengikut Yesus keputusanku… Lagu yang indah dan sangat ‘enak’ didengar juga dinyanyikan. Akan tetapi ternyata nyanyian itu adalah nyanyian yang menyimpan cerita tentang perjuangan iman dan bukan saja perjuangan iman tetapi juga pencobaan kepada satu keluarga di India tepatnya di satu perkampungan yang bernama kampung Assam. Ceritanya mereka – satu keluarga – harus dibunuh karena menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat mereka. Resiko sebagai orang yang memutuskan untuk mengikut Yesus pada waktu itu. Hal ini sudah dikatakan Yesus pada ayat sebelum nats hari ini, “Setiap Orang yang mau mengikuti Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku” (ayat 34). Dan kemudian dilanjutkan dengan kalimat seperti yang disebutkan dalam nats hari ini.

Kamis, 08 November 2018

Renungan Harian - “Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku. Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku."


RENUNGAN HARIAN HKBP SUTOYO

Kamis, 08 November 2018

Yohannes 15:26-27
“Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku. Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku."

“Asa ro ma Pangondian i sisuruonku sian Ama i tu hamu, i ma Tondi hasintongan i, na borhat sian Damang; I do na mangkatindangkon taringot tu Ahu.  Alai dohot ma hamu mangkatindangkon, ai donganku do hamu sian mulana i”.

Syalom, selamat pagi bagi bapak/ibu, dan saudara-saudari yang terkasih di dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus.  Bersaksi atau Marturia merupakan salah satu istilah dari Tri tugas panggilan yang ditetapkan oleh Gereja HKBP. Kata "Marturia" sangat dekat dengan kata "Martir" dalam bahasa Arab: "syaid” yaitu orang-orang yang mati karena memberitakan Injil. Dalam sejarah Gereja HKBP, kita mengenal  penginjil yang telah mati martir seperti: Pdt. Samuel Munson dan Pdt. Henry Lyman dan komitmen penginjil IL. Nommensen dalam doanya dikatakan “Tuhan, hidup atau mati biarlah aku tetap tinggal di tengah-tengah bangsa batak untuk menyebarkan firman kerajaan-Mu. Amin”. Sebagai penginjil atau bersaksi tentang Yesus, memang tidaklah mudah, akan menghadapi banyak tantangan dan pergumulan. Namun dalam Injil Matius 5:10-12 disebutkan bahwa sekalipun para saksi Kristus, orang-orang Kristen yang bermarturia mengalami kesulitan, hal itu menjadi suatu kebahagiaan, sukacita. Sebab upah mereka akan besar di sorga.

Rabu, 07 November 2018

Kunjungan ke rumah sakit UKI Ny. Simamora br. Sitorus, sian sektor Wr. Gudeg


Renungan Harian - “Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat”


RENUNGAN HARIAN HKBP SUTOYO

Rabu, 07 Nopember 2018

Matius 10 : 7
“Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat”

“Alai borhat ma hamu mamaritahon hata on: Nunga songgop harajaon banua ginjang i!”

Bapa/Ibu, Saudara/i yang terkasih dalam Kristus Yesus!  Setiap Pengutusan bukan tanpa tugas. Demikian halnya dengan pengutusan keduabelas murid Yesus. Setelah mereka dipanggil dan diberikan kuasa oleh Tuhan Yesus, mereka diutus dengan pesan: “pergilah dan beritakanlah”.

Selasa, 06 November 2018

Renungan Harian - “ Tetapi sungguhpun kami sebelumnya, seperti kamu tahu, telah dianiaya dan dihina di Filipi,...


Renungan Jemaat HKBP Sutoyo

Selasa  06 Nopember 2018

“ Tetapi sungguhpun kami sebelumnya, seperti kamu tahu, telah dianiaya dan dihina di Filipi,namun dengan pertolongan Allah kita,kami beroleh keberanian untuk memberitakan Injil Allah kepada kamu dalam perjuangan berat” 1 Tessalonik 2:2

Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus...
Selamat Pagi, bertemu kembali dalam renungan pagi ini,, Semakin dibabat semakin merambat. Istilah ini agaknya tidak terlalu berlebihan jika disematkan kepada orang Kristen. Fakta sejarah membuktikan bahwa orang Kristen dari awal kemunculannya sampai saat ini tidak lepas dari penganiayaan. Namun seolah orang Kristen tidak ada habisnya, justru semakin dibabat malah semakin merambat bahwa injil Yesus Kristus tidak dapat dihempang oleh kekuatan dunia ini.

Senin, 05 November 2018

Kunjungan Pastoral oleh Team Doa, Seksi Sosial tadi malam kepada Amang Manurung / br. Siahaan (+) di sektor Gang 45

Kunjungan Pastoral oleh Team Doa, Seksi Sosial tadi malam kepada Amang Manurung / br. Siahaan (+) di sektor Gang 45. Karena sakit yang diderita,  amang Manurung ... sdh tidak bisa ibadah bersama dng kita di gereja setiap hari minggu +/- 2 tahun ... Kita doakan semoga amang Manurung diberikan pemulihan dan kekuatan sehingga dapat ibadah bersama dng kita di gereja lagi. Terpujilah Tuhan melalui Kunjungan Pastoral ini. Mauliate.


Renungan Harian - Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.


Renungan Harian HKBP SUTOYO

Senin, 05 Nopember  2018

Beritakanlah  firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah  dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.

Jamitahon hata i, hajongjongkon di tingki na une nang so une; pinsang, paingot, apoi marhitehite nasa lambas ni roha dohot pamodaion. (II Timoteus 4 2)

Syalom, kita bertemu kembali dalam pelayanan renungan harian dari HKBP Sutoyo.
Dr. M. Luther (1483-1546) pernah mengatakan :  “Kendala besar bagi seorang pengkhotbah adalah jika ia melihat sekitar dan khawatir tentang, apakah orang akan suka atau tidak suka mendengar khotbahnya, atau apa yang mungkin membuatnya tidak populer lagi atau membawa kerugian atau bahaya atas dirinya ...selanjutnya Luther mengatakan; “ pengkotbah harus berbicara secara bebas dan tidak takut kepada siapapun, meskipun ia melihat berbagai macam orang dan wajah yang mendengar khotbahnya... Tetapi ia harus membuka mulutnya dengan penuh semangat dan percaya diri, untuk memberitakan kebenaran Firman” (What Luther Says, Concordia Publishing House, edisi 1994, hlm. 1112).

Minggu, 04 November 2018

Renungan Harian - "Kobarkanlah karunia Allah yang ada padamu"


Renungan Harian HKBP Sutoyo

Minggu, 04 Nopember 2018

Ev. : 2 Tim 1 : 6 - 12
⛪ Tema : "Kobarkanlah karunia Allah yang ada padamu"

Rasa takut, kwatir dimiliki semua orang. Mungkin takut kehilangan, takut ketinggalan, takut diabaikan, ga dianggap, takut disusahi, dlsb. Namun jika rasa takut itu menjadi berlebihan maka akan menjadi sebuah persoalan besar. Ketika manusia dikuasai rasa takut yang berlebihan dalam dirinya, maka ia telah dak dapat melihat dan tidak dapat merasakan kuasa maupun pertolongan Tuhan.
Hal seperti itulah dipahami oleh Rasul Paulus terhadap Timotius anak rohaninya. Terlebih lagi dengan tantangan, ancaman, intimidasi dari luar Gereja dan guru-guru palsu. Sementara Paulus sendiri terpenjara dan akan dihukum mati karena memberitakan Injil, sehingga sangat berat dan membuat Timotius semakin merasa ketakutan. Untuk itulah Paulus merasa perlu dan penting menasehati maupun memotivasi Timotius.

Sabtu, 03 November 2018

Setelah acara mangapuli, menikmati ... berkat Tuhan

Setelah acara mangapuli, menikmati ... berkat Tuhan ... dengan makan pada malam hari ( BUKAN makan malam, karena malam : tidak bisa dimakan 😄😄😄) di Bale Bengong-Halim PK.



Acara mangapuli ke keluarga Alm. Situmeang / br. Siahaan

Acara mangapuli ke keluarga Alm. Situmeang / br. Siahaan. Dihadiri oleh: Team Doa, Seksi Sosial, St sektor Mayasari dan Ruas sektor Mayasari.




Renungan Harian - “Sebab pelayanan kasih yang berisi pemberian ini bukan hanya mencukupkan keperluan-keperluan orang-orang kudus, tetapi juga melimpahkan ucapan syukur kepada Allah.”


Renungan di HKBP Resort Sutoyo

Sabtu, tgl. 03 Nopember 2018

Nats: 2 Korintus 9:12
“Sebab pelayanan kasih yang berisi pemberian ini bukan hanya mencukupkan keperluan-keperluan orang-orang kudus, tetapi juga melimpahkan ucapan syukur kepada Allah.”

Selamat Pagi Jemaat Tuhan yang diberkati… Syalom.
Kita bertemu lagi di Renungan Pagi HKBP Resort Sutoyo. Seperti biasa nats renungan pagi diambil dari Almanak HKBP tertulis di 2 Korintus 9 ayat 12, tertulis demikian: “Sebab pelayanan kasih yang berisi pemberian ini bukan hanya mencukupkan keperluan-keperluan orang-orang kudus, tetapi juga melimpahkan ucapan syukur kepada Allah”.
Jemaat yang dikasihi Tuhan…
Masih tentang hal memberi… Kalau kita perhatikan dan membaca kembali dari perikope 2 Korintus 9 ini, sepertinya Paulus tidak mau kalau orang Kristen mula-mula itu hanya menjadi orang ‘Kristen Ibadah’ saja. Maksud dari ‘Kristen Ibadah’ di sini adalah hanya saat di ibadah saja orang Kristen itu kelihatan ‘beriman Kristen’. Berkumpul di satu ruangan, bernyanyi, mendengar Firman Tuhan lalu memberikan persembahan, menerima berkat kemudian pulang ke rumah masing-masing. Paulus ingin lebih dari itu. Beliau ingin agar yang namanya Kristen itu bukan sekedar ada keinginan atau mewujudkan keinginan untuk beribadah, tetapi ada kepedulian terhadap orang lain. Kata kuncinya adalah peduli ¬– care. Dengan peduli kita sudah menunjukkan keberadaan dan kesiapaan kita yang sebenanya – Kristen – Pengikut Kristus yang selalu peduli terhadap kebutuhan serta kepentingan orang lain. Ya… Peduli. Kekristenan itu identik dengan kepadulian. Seperti sepenggal syair yang mungkin sering kita nyanyikan…♪♫”Allah mengerti, Allah peduli, segala persoalan yang kita hadapi..”♫♪. Kalau Allah bersikap demikian, sepantasnya lah kita yang percaya juga peduli terhadap persoalan yang dihadapi orang lain. Itulah yang disebut oleh Paulus dalam nats pagi ini dengan istilah palayanan kasih. Luar biasa Rasul Paulus memotivasi orang Kristen mula-mula saat itu dengan memakai istilah pelayanan kasih Paulus mengajarkan agar jangan puas dengan apa yang sudah kita berikan – dalam bentuk persembahan – dalam ibadah, sementara kita tidak memiliki kepedulian terhadap sesama kita.

Jumat, 02 November 2018

Renungan Harian - "Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban-korban demikianlah yang berkenan kepada Allah"


RENUNGAN HARIAN HKBP SUTOYO

Jumat, 02 Nopember 2018

Ibrani 13 : 16

"Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban-korban demikianlah yang berkenan kepada Allah".

“Alai unang ma lupa hamu, mambahen na denggan dohot mangulahon asi ni roha; ai dihalomohon Debata do angka pelean na songon i”.

Bapak/Ibu, saudara/i yang terkasih dalam Kristus Yesus!
Semuanya kita pernah melakukan kebaikan dan berbuat baik terhadap sesama. Dalam berbuat baik beragam alasan kita untuk melakukannya. Memang adalah sangat penting dan perlu untuk berbuat baik. Ada yang berbuat baik karena sudah mempunyai dan memiliki, serta berkelimpahan, ada yang didorong oleh rasa kasihan. Namun ada juga yang berbuat baik dan memberi bukan dari kelimpahannya, bahkan memberi dari kekurangannya,  semua yang kita sebutkan itu baik. Tetapi dalam hal ini kita didorong untuk berbuat baik dan mengasihi sesama manusia dari dalam batin kita. Hal itulah yang diinginkan Tuhan dari setiap umat yang percaya.

Kamis, 01 November 2018

Partangiangan Sektor Dan Acara Penghiburan ke Kel. Alm. Sianturi / Alm. br. Sitinjak

Acara Partangiangan Sektor dan Acara Penghiburan ke Kel. Alm. Sianturi / Alm. br. Sitinjak di Sektor Warung Sawo. Turut hadir Team Doa ni huria-ta.




Renungan Harian - “Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu ! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus”


Renungan Harian Jemaat HKBP Sutoyo

Kamis, 01 Nopember 2018

“Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu ! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus”
Galatia 6:2

Selamat pagi, kita bertemu kembali dalam renungan pagi hari ini... jemaat yang dikasihi Yesus Kristus..

Manusia hidup dalam kebebasan di dunia ini, kebebasan manusia adalah kebebasan yang terikat kepada hokum Kristus. Hukum Kristus yang mengajarkan untuk hidup peduli terhadap orang lain dengan sikap tolong menolon. Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu…” Rasul Paulus menyampaikan ini  kepada jemaat Kristen di Galatia, sebab jemaat Galatia memiliki sikap yang berubah-ubah. Paulus kesal mendengar berita tentang keadaan jemaat yang begitu cepat berubah mundur. Mereka berbalik kepada injil yang lain. Ada pihak tertentu yang menjadikan orang-orang Galatia kebingungan. Paulus sangat marah kepada mereka yang mengganggu “kenyamanan” jemaat Galatia. Ada masalah yang timbul tak terduga. Adanya pengajar lain yang mengubah suasana, merupakan dasar kuat bagi Paulus menggunakan kalimat “bertolong-tolonganlah. Karenanya Paulus mengingatkan:Bila ada orang tergeincir, maka tugas kita mengembalikannya ke jalan yang benar.