running text

HORAS!!! SELAMAT DATANG DI BLOG HKBP SUTOYO; Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

Sabtu, 18 Februari 2017

"UMAT KEPUNYAAN ALLAH" Renungan harian oleh Pdt.Lucius .T.B.Pasaribu, S.Th

UMAT KEPUNYAAN ALLAH

1 Petrus 2:9-10 “Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib: kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.”

Pada mulanya “umat milik kepuyaan Allah” dikenakan kepada Israel, tapi setelah karya Yesus di salib, orang yang percaya kepadaNya sebagai Tuhan dan Juruslamat, juga dikenakan titel “umat kepuyaan Allah”. Definisi dalam Konfesi mengatakan: Gereja adalah persekutun orang percaya, yang dipanggil, yang dipilih, yang dikuduskan dan yang ditetapkan Allah melalui Roh Kudus. Otomatis, gereja menjadi bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri yang menerima Amanat: memberitakan pekejaan-perkerjan Allah yang besar. Dengan optimal kita mengerjakan amanat ini, maka Kristen di mana saja, juga di Indonesia menjadi milik Allah yang berharga.

Cara agar menjadi orang yang berharga di mata Tuhan sudah dijelaskan. Ada empat syaratnya.
(1) Kita harus memiliki mentalitas ORANG PILIHAN DAN TERPILIH. Kita dipilih karena dijamin tidak akan mempermalukan Tuhan sang pemilih, sebaliknya memberi kebanggaan kepadaNya.
(2) Kita harus bermoral RAJANI, yang terhormat, sopan, santun dan agung.
(3) Kita harus memelihara KEKUDUSAN, yakni hidup yang khusus bagi kemuliaan Tuhan. Kudus tidak hanya suci, bersih dan tahir, tapi spesial (Batak: dipapulik) untuk memuliakan Tuhan.
(4) Kita harus menunjukkan harga sebagai MILIK kepunyaan Allah yang berharga, patut dibanggakan dan dsaksikan dengan sukacita.

Dengan keempat hal itulah kita berharga. Akan tetapi rahasia kepemilikan Allah akan semakin nyata, tatkala kita menjawab panggilan itu dengan iman. Laksana seorang anggota pasukan khusus, jika panggilan komando sudah kita terima maka kita harus bersiap tanpa menundanya. Dan setelah dipanggil, kita patut berkemas, membulatkan tekad, janji dan komitment, dan langsung melangkah untuk melakukannya.

Pernyataan dalam nas ini adalah penghargaan dan sokongan moral bagi umat gereja mula-mula yang sedang teraniaya. Mereka akan tahan dan setia menahan semua sengsara itu, dengan diberi status yang terhormat, lebih mulia sebagai milik kepunyaan Allah. Nilai bukan pada kualitas diri kita, tetapi pada Allah pemilik yang menjamin kehidupan itu. Mari, hidup setia sebagai umat kepunyaan Allah. Amin.

Selamat pagi Amang-Inang, selamat beraktivitas, dan selamat berakhir pekan.