running text

HORAS!!! SELAMAT DATANG DI BLOG HKBP SUTOYO; Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

Sabtu, 25 Februari 2017

"TUHAN MENGGENDONG UMATNYA" Renungan Harian Pdt.Lucius T.B.Pasaribu, S.Th

TUHAN MENGGENDONG UMATNYA

Yesaya 63:9,  "Dalam segala kesesakan mereka. Bukan seorang duta atau utusan, melainkan Ia sendirilah yang menyelamatkan mereka; Dialah yang menebus mereka dalam kasih-Nya dan belas kasihan-Nya. Ia mengangkat dan menggendong mereka selama zaman dahulu kala".

Menggendong sangat akrab dengan aktifitas seorang ibu untuk mengasuh dan mengasihi anak. Seorang ibu tidak akan membiarkan anaknya menangis karena haus dan lapar atau sakit namun segera menggendongnya, dan sang bayi pun akan aman dalam pangkuan ibunya. Seorang ibu akan menggendong bayinya kemana pun  ia pergi sebagai wujud kasih sayang yang tidak terpisahkan antara ibu dan anak. Gambaran seperti inilah yang dipakai oleh nabi Yesaya terhadap kasih Allah atas umatNya sejak dahulu kala. Allah telah mengangkat dan menggendong umatNya yang tidak mungkin terlupakan dalam sejarah keselamatan umat Israel; dari bapak leluhur Abraham, Ishak, Yakub, zaman Musa, hingga pembuangan dan paska pembuangan. Sungguh Allah peduli:  mengangkat dan menggendong umatNya. Jika umat Israel melupakan itu, sesungguhnya merekalah yang tidak tahu budi baik.

Dalam segala kesusahan umatNya, Allah hadir secara langsung dan turut menderita dan bangkit untuk menggendong mereka. Allah tidak hanya mengutus utusanNya, namun Ia sendiri ikut dalam pengalaman sejarah yang mereka alami. Allah hadir di tengah-tengah penderitaan dan kesusahan mereka secara langsung. Jika dalam politik seorang tokoh hanya melakukan blusukan: kunjungan empati untuk melihat dan merasakan apa yang dirasakan warga. Maka lebih dari sekedar blusukan, Allah sendiri datang dan tinggal bersama mereka dalam segala keadaan yang mereka alami dan Ia sendiri yang mengangkat dan menggendong mereka agar mereka selamat.

Tuhan mengangkat dan menggendong umatNya, menjadi jaminan bagi kita dalam hidup ini. Kita percaya saat ini Tuhan bekerja dan berkarya atas hidup kita dalam segala keadaan, pergumulan dan jalan  yang kita tempuh. Sesungguhnya Tuhan mengangkat dan menggendong kita.

Mungkin sudah sering kita dengan kisah jejak kaki. Seorang pejalan kaki di pantai ketika jalan bagus dia masih melihat ada empat jejak kaki: dua jejak kakinya dan dua lagi jejak kaki Tuhan.  Namun dijalan berlumpur dan berduri pejalan kaki hanya melihat dua jejak kaki, maka dia pun bertanya kepada Tuhan: "Tuhan dimanakah Engkau, bukankah Engkau telah berjanji  akan setia mendampingi aku?". Maka Tuhan pun menjawab: "Lihat dan perhatikanlah jejak kaki itu hanya dua di jalan yang berlumpur dan berduri, itu adalah jejak kakiKu karena ketika itu Aku menggendong engkau agar kakimu tidak kena lumpur dan luka akibat duri".

Tuhan menggangkat dan menggendong: suatu hal yang meyakinkan kita akan kasih Allah yang selalu berkenan menolong dan menyelamatkan kita. Kasih Allah melebihi seorang ibu yang memangku dan menggendong bayinya. Inilah yang harus kita syukuri dan menyakinkan kita agar percaya kepada jaminan keselamatan dari Tuhan.