HASILKANLAH BUAH PERTOBATAN
Lukas 3:8a,
"Jadi hasilkanlah buah-buah yang sesuai dengan pertobatan"
Ada
pandangan yang keliru dari suatu aliran kalangan Kristen tertentu bahwa
pertobatan itu hanya sekali: yaitu ketika berjumpa dengan Yesus dan mengubah
hidupnya. Biasanya melalui suatu kejadian atau yang membuat dia berubah, dan
peristiwa itu dicatatkan sebagai hari hidup baru baginya dan sering
diberitahukan sebagai kesaksian.
Pertobatan
bukanlah perubahan pertama dan sekali untuk selamanya dalam diri seseorang,
sama sekali tidak. Pada awalnya mungkin ada sesuatu yang membuat kita berubah,
meninggalkan kebiasaan buruk, kesombongan, dan ketidak percayaan kepada suatu
keyakinan akan kebenaran di dalam iman. Perubahan seperti itu sebenarnya bukan
dari kita, namun inisiatif dari Roh Kudus. Roh Kudus selalu memanggil manusia
untuk berubah, namun baru kita respon setelah kita sungguh-sungguh
menyadarinya. Jadi pertobatan adalah karya Roh Kudus. Pertobatan itu bukan
hanya pengakuan bahwa sudah menerima Yesus sebagai Juruselamat, tetapi harus
diikuti dengan usaha menghasilkan buah-buah pertobatan. Orang yang bertobat
atau hidup baru bisa saja jatuh dan jatuh kembali karena tidak kuat
memperbaharui diri. Maka pertobatan itu haruslah terus menerus dilakukan atas
pertolongan Roh Kudus sebagai mana dikatakan Marthin Luther bahwa pertobatan
itu harus terus menerus dilakukkan (semper reformanda).
Ayat
renungan pagi ini merupakan seruan Yohanes Pembaptis: dia berseru-seru agar
setiap orang mempersiapkan jalan bagi Tuhan dan bukti pertobatan adalah bersedia
dibaptis. Banyak orang datang
berduyun-duyun kepada Yohanes Pembaptis; masyarakat umum, pemimpin daerah itu,
imam kepala Yahudi, tentara dan khalayak ramai menanyakan kepada Yohanes apa
yang hendak dilakukan menyongsong Mesias? Jawabnya adalah hasilkanlah buah-buah
perobatan.
Jika kita
baca ayat berikutnya, buah pertobatan yang sangat ditekankan oleh Yohanes
Pembaptis adalah gerakan moral untuk menjadi manusia yang melakukan kehendak
Allah. Hidup peduli dengan orang lain,
jauhkan kemunafikan, ketidak adilan, penindasan dari hidup ini, jangan mencuri,
tapi baiklah masing-masing orang menikmati yang menjadi bagiannya. Pertobatan
ini sangat mendesak karena bagi Yohanes Pembaptis hari Tuhan telah dekat,
ibarat pohon yang hendak ditebang, kapak telah tersedia dan hendak menebas dan
menebang batang pohon yang tidak berbuah.
Kita akan
memasuki Adven, seruan renungan pagi ini menyuarakan kepada kita: hasilkanlah
buah-buah pertobatan. Jika besok Tuhan datang apakah buah pertobatan yang kita
bawa kehadapanNya sebagai kurban persembahan kita? Minggu aAdven mengingatkan
kita mempersiapkan diri menyongsong Tuhan.
Tuhan pasti akan datang, hidup ini harus berarti. Mari lakukan ajakan
renungan pagi ini: pastikan sebelum Tuhan datang hidup ini sudah jadi berkat.
Amin.