running text

HORAS!!! SELAMAT DATANG DI BLOG HKBP SUTOYO; Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

Jumat, 29 Desember 2017

"TUHAN BERSAMA ORANG YANG REMUK HATI " Renungan Harian Pdt.Lucius T.B.Pasaribu, S.Th

TUHAN BERSAMA ORANG YANG REMUK HATI

Yesaya 57:15, "Sebab beginilah firman Yang Mahatinggi dan Yang Mahamulia, yang bersemayam untuk selamanya dan Yang Mahakudus nama-Nya: "Aku bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus tetapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati, untuk menghidupkan semangat orang-orang yang rendah hati dan untuk menghidupkan hati orang-orang yang remuk".

Ada yang menarik dari renungan di pagi ini, di satu sisi keberadaan Allah itu adalah Allah yang transenden: berada jauh di tempat yang maha tinggi, tidak terjangkau oleh manusia. Tetapi lihatlah, di sisi lain Allah itu adalah immanen. Dia berada di tengah-tengah manusia yang mengalami penderitaan, berbeban bahkan yang remuk hati. Remuk hati adalah suatu istilah untuk menjelaskan keadaan seseorang yang frustrasi atau stress. Orang yang berjuang dalam hidupnya namun usahanya gagal dan seolah penuh kesia-siaan. Remuk hati, seolah tiada lagi tenaga dan kekuatan untuk bangkit berdiri, pasrah atas keadaan dan tak berdaya. Namun dalam situasi seperti inilah Yesaya memberitakan tentang penghiburan bagi umatNya, Allah hadir di tengah-tengah orang yang remuk hati. 

Penjelasan Yesaya tentang keberadaan Allah di tengah-tengah orang yang remuk hati menjadi penghiburan yang sangat berarti. Seberat apapun beban hidup dan pergumulan seseorang, dia tidak sendirian tetapi ada Tuhan bersama-sama mereka dalam menanggung beban hidupnya. Dalam keadaan tak berdaya dan ketidak-mampuan untuk bangkit berdiri ada Tuhan penopang dan penolong orang yang berkesusahan. Allah tidak membiarkan umatNya tenggelam oleh beban, tetapi Ia memberikan penghiburan dan pertolongan. Penghiburan Allah tidak pernah terlambat, Ia datang tepat waktu, tinggal kita harus setia dan bersabar menantikan pertolonganNya.

Inilah penghiburan bagi orang percaya. Dalam banyak pengalaman kita sering mengandalkan diri, kekuatan dan kemampuan diri. Kadang menjadi sombong seolah seluruh beban hidup bisa diatasi oleh karena kemampuan diri. Namun ketika tidak mampu lagi, dia remuk dan pukulan bathin yang susah disembuhkan. Renungan di pagi hari ini mengajak kita: andalkan Tuhan yang senantiasa hadir dalam pergumulan hidup kita. Jika beban hidup terasa berat, jangan pernah berputus asa. Allah itu ada di tengah-tengah kita. Dia memberi pertolongan dan berkenan mengambil beban yang menimpa kita asalkan kita mau menyerahkan semua beban itu padanya. 1 Petrus 5:7, "Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu". Amin.