running text

HORAS!!! SELAMAT DATANG DI BLOG HKBP SUTOYO; Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

Senin, 04 Desember 2017

"LANGIT DAN BUMI YANG BARU" Renungan Harian Pdt.Lucius T.B.Pasaribu, S.Th

LANGIT DAN BUMI YANG BARU

 Yesaya 65:17, "Sebab sesungguhnya, Aku menciptakan langit yang baru dan bumi yang baru; hal-hal yang dahulu tidak akan diingat lagi, dan tidak akan timbul lagi dalam hati".

Advent artinya menantikan atau menyongsong Tuhan. Dalam kelender gerejawi tahunan diawali dengan Advent dan diakhiri dengan minggu peringatan orang meninggal. Apa artinya ini? Kalender tahun gerejawi diawali dengan pengharapan dan penantian dan berakhir pada keabadian. Advent kita rayakan selama empat kali berturut-turut.  Masing-masing Advent memiliki penekanan khusus: Advent I berpusat pada penantian akan langit dan dunia yang baru, Advent II tentang kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaanNya, Advent  III Persiapan pribadi menyambut Tuhan dengan pertobatan dan Advent IV menyambut Tuhan yang lahir di Betlehem. Keempat ini melengkapi jemaat untuk mempersiapkan diri menyambut Tuhan.

Renungan hari ini merupakan tema sentral dalam Advent I yaitu: Tuhan sendiri akan menjadikan langit dan bumi yang baru. Dalam kitab Wahyu 21:1 ayat ini dikutip untuk menunjukkan bahwa kedatangan Yesus kedua kali berkaitan dengan adanya suasana baru; langit dan bumi tempat kita hidup sekarang ini akan berlalu menuju kebinasaannya dan menuju kepada satu titik akhir. Dalam Markus 13:31 disebutkan langit dan bumi akan berlalu dan 2 Petrus 3:10 "Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap". Benar juga analisa sains bahwa dunia ini makin tua dan menuju kebinasaan. Namun orang percaya tidak akan binasa tapi akan memasuki langit dan bumi yang baru yang diciptakan Allah untuk orang yang percaya, yang setia sampai kedatanganNya.

Dalam konteks Yesaya, langit dan bumi yang baru adalah suasana dan situasi baru yang akan dimasuki oleh umat Allah. Tuhan akan menciptakan suasana baru melalui pembangunan Bait Allah dan tembok Yerusalem. Yerusalem lama yang dibanggakan telah hancur,  kota Sion yang dibangun Daud dan Bait Allah yang dibangun oleh Salomo telah rata dengan tanah karena penaklukan dan penghancuran Nebukadnezar raja Babel itu. Setelah menderita dalam pembuangan selama 70 tahun di Babel, Tuhan mengembalikan umatNya ke kembali ke Yerusalem. 

Tuhan mencipta, menata dan membangunnya kembali menjadi Yerusalem yang baru. Jika kita baca ayat berikutnya bahwa di dalam langit dan bumi yang baru itu tidak ada lagi ratapan, air mata dan kesedihan, tiada penindasan dan peperangan namun penuh dengan damai dan sukacita: domba dan serigala satu kawanan tanpa saling memangsa. Selain itu orang yang memasuki tatanan baru itu akan hidup dengan sejahtera; membuat rumah dan ladang subur bagi mereka.  Sejarah dan pengalaman pahit selama ini sudah berlalu dan akan digantikan suasana baru penuh bahagia.  Sejarah baru akan datang bagi umat yang diperbaharui. Yang lama sudah berlalu dan yang baru sudah datang.

Ada ungkapan orang bijak: dari pada mengutuki masa lalu, lebih baik menyalakan lilin pengharapan. Ini kata-kata motivasi yang sangat berharga. Jangan larut dan bersedih dalam kegagalan dan masa silam yang suram. Mulailah berpengharapan bahwa apapun situasi yang kita hadapi dapat berubah.  Perubahan akan terjadi pada orang beriman, karena kita percaya Allah sendiri yang menciptakan perubahan itu untuk kita. Situasi baru bisa terukir jika ada kemauan. Tuhan berkenan dan mau menyeberangkan kita dari hidup lama kepada suatu hidup yang diperbarui Tuhan. Selamat Advent dan tetaplah berpengharapan! Amin.