LANGIT DAN
BUMI YANG BARU
Yesaya 65:17, "Sebab sesungguhnya, Aku
menciptakan langit yang baru dan bumi yang baru; hal-hal yang dahulu tidak akan
diingat lagi, dan tidak akan timbul lagi dalam hati".
Advent
artinya menantikan atau menyongsong Tuhan. Dalam kelender gerejawi tahunan
diawali dengan Advent dan diakhiri dengan minggu peringatan orang meninggal.
Apa artinya ini? Kalender tahun gerejawi diawali dengan pengharapan dan
penantian dan berakhir pada keabadian. Advent kita rayakan selama empat kali
berturut-turut. Masing-masing Advent
memiliki penekanan khusus: Advent I berpusat pada penantian akan langit dan
dunia yang baru, Advent II tentang kedatangan Yesus kedua kali dalam
kemuliaanNya, Advent III Persiapan
pribadi menyambut Tuhan dengan pertobatan dan Advent IV menyambut Tuhan yang
lahir di Betlehem. Keempat ini melengkapi jemaat untuk mempersiapkan diri
menyambut Tuhan.
Renungan
hari ini merupakan tema sentral dalam Advent I yaitu: Tuhan sendiri akan
menjadikan langit dan bumi yang baru. Dalam kitab Wahyu 21:1 ayat ini dikutip
untuk menunjukkan bahwa kedatangan Yesus kedua kali berkaitan dengan adanya
suasana baru; langit dan bumi tempat kita hidup sekarang ini akan berlalu
menuju kebinasaannya dan menuju kepada satu titik akhir. Dalam Markus 13:31
disebutkan langit dan bumi akan berlalu dan 2 Petrus 3:10 "Pada hari itu
langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan
hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang
lenyap". Benar juga analisa sains bahwa dunia ini makin tua dan menuju
kebinasaan. Namun orang percaya tidak akan binasa tapi akan memasuki langit dan
bumi yang baru yang diciptakan Allah untuk orang yang percaya, yang setia
sampai kedatanganNya.
Dalam
konteks Yesaya, langit dan bumi yang baru adalah suasana dan situasi baru yang
akan dimasuki oleh umat Allah. Tuhan akan menciptakan suasana baru melalui
pembangunan Bait Allah dan tembok Yerusalem. Yerusalem lama yang dibanggakan
telah hancur, kota Sion yang dibangun
Daud dan Bait Allah yang dibangun oleh Salomo telah rata dengan tanah karena
penaklukan dan penghancuran Nebukadnezar raja Babel itu. Setelah menderita
dalam pembuangan selama 70 tahun di Babel, Tuhan mengembalikan umatNya ke
kembali ke Yerusalem.
Tuhan
mencipta, menata dan membangunnya kembali menjadi Yerusalem yang baru. Jika
kita baca ayat berikutnya bahwa di dalam langit dan bumi yang baru itu tidak
ada lagi ratapan, air mata dan kesedihan, tiada penindasan dan peperangan namun
penuh dengan damai dan sukacita: domba dan serigala satu kawanan tanpa saling
memangsa. Selain itu orang yang memasuki tatanan baru itu akan hidup dengan
sejahtera; membuat rumah dan ladang subur bagi mereka. Sejarah dan pengalaman pahit selama ini sudah
berlalu dan akan digantikan suasana baru penuh bahagia. Sejarah baru akan datang bagi umat yang
diperbaharui. Yang lama sudah berlalu dan yang baru sudah datang.
Ada ungkapan
orang bijak: dari pada mengutuki masa lalu, lebih baik menyalakan lilin
pengharapan. Ini kata-kata motivasi yang sangat berharga. Jangan larut dan
bersedih dalam kegagalan dan masa silam yang suram. Mulailah berpengharapan
bahwa apapun situasi yang kita hadapi dapat berubah. Perubahan akan terjadi pada orang beriman,
karena kita percaya Allah sendiri yang menciptakan perubahan itu untuk kita.
Situasi baru bisa terukir jika ada kemauan. Tuhan berkenan dan mau
menyeberangkan kita dari hidup lama kepada suatu hidup yang diperbarui Tuhan.
Selamat Advent dan tetaplah berpengharapan! Amin.