running text

HORAS!!! SELAMAT DATANG DI BLOG HKBP SUTOYO; Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

Selasa, 25 April 2017

"AKULAH PINTU" Renungan Harian Pdt.Lucius T.B.Pasaribu, S.Th

AKULAH PINTU

Yohanes 10:9, “Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.”

PINTU adalah bukaan pada dinding bangunan yang memudahkan sirkulasi antarruang yang dilingkupi oleh dinding itu. Pintu dibuat pada bangunan: rumah, kandang, kendaraan, perabotan, dll. Biasanya terbuat dari kayu, aluminium, besi dan plastic PVC. Semakin kuat bahan pintu dan dipasangkan dengan benar, akan menjamin manfaat pintu, untuk menutup dan membuka akses. Penyebutan istilah ini bagi Yesus, bukan hal asing, sebab sejak remaja umur 13 tahun, Yesus anak Yusuf si tukang kayu juga tukang kayu tahu persis hal itu, dikaitkan dengan kandang dan gembala.

Bagi pendengar Yesus, penyataan “Akulah Pintu” dengan mudah dipahami bawa tiap orang yang masuk (ke dalam Kerajaan Allah) melalui diriNya akan digembalakan dengan "selamat". Mereka akan memperoleh hidup kekal berkelimpahan (Yohanes 10:10), memiliki semua yang diperlukan untuk dibebaskan dari dosa dan hukuman. Yesus adalah satu-satunya pintu keselamatan, tidak ada yang lain (Kisah 4:12). Pernyataan itu, makin mudah dipahami dengan berikut ini: “Akulah Gembala Yang Baik”, Yesus menyatakan DiriNya gembala baik yang dijanjikan. Dialah Tuhan, Gembala yang menjamin hidup kita, takkan kekurangan (Mazmur 23:1). Cara penggembalaanNya mengingatkan umat akan pengajaran Yesaya, bahwa seorang gembala menggembalakan sendiri kawanan ternak-Nya dengan tangan-Nya, menghimpunkan, memangku dan menuntun dengan hati-hati dan kasih sayang (Yesaya 40:11). Di zaman Yehezkiel, Daud, hamba Tuhan ditunjuk akan menggembalakan seluruh bangsa menjadi satu gembalanya. (Yehezkiel 34:23). Itulah tifologi (tanda yang menunjuk) kepada Yesus, Anak Daud, Gembala Agung.

Tuhan telah mengirimkan para gembala bagi kita, di aneka bidang kehidupan: pemerintahan, masyarakat, perusahaan, keluarga dan gereja. Mereka pemimpin formal atau non-formal, dengan nama jabatan atau tanpa jabatan. Banyak dari mereka, seperti gembala sidang yang melayani hanya untuk mencari nafkah, kehormatan dan gembala upahan (Yohanes 10:12-13). Mereka melakukan tugasnya untuk diri sendiri, memperkaya diri dengan merampok hak hidup dan rezeki orang yang dipimpinnya. Namun Gembala sejati adalah PINTU yang membuka akses kehidupan bagi anggotanya untuk hidup sejahtera dan terberkati. Dialah jugalah yang melindungi orang yang dipimpinnya dengan baik.

Dalam keluarga dan gereja, hendaknya “Yesus sebagai Pintu” menjadi keyakinan dan tata-laku yang melihat Yesus sebagai akses untuk berkat dan keselamatan. Mari lebih menyandarkan hidup masakini dan masadepan kita yang kekal dalam Dia, sebab Yesus menjamin hidup yang berkelimpahan. Amin.