running text

HORAS!!! SELAMAT DATANG DI BLOG HKBP SUTOYO; Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

Rabu, 05 April 2017

"TETAP BERSAMA YESUS" Renungan Harian Pdt.Lucius T.B.Pasaribu, S.Th

TETAP  BERSAMA YESUS

Lukas 22:28, "Kamulah yang tetap tinggal bersama-sama dengan Aku dalam segala pencobaan yang Aku alami".

Ayat ini merupakan salah satu dari pesan yang disampaikan oleh Yesus ketika perjamuan malam terakhir. Saat itu ada situasi rawan di antara murid karena mereka bertengkar hebat tentang siapa yang terbesar diantara mereka. Yesus menasihatkan murid bahwa Kerajaan Sorga tidak seperti pemerintahan dunia ini. Siapa yang terbesar itulah yang menjadi pelayan sesamanya. Inilah yang disebut pemimpin yang melayani. Selanjutnya Yesus menyampaikan pesan ini bahwa setia dalam suka dan duka; bersama Dia dalam berbagai pencobaan menjadi penting untuk ikut bersama-sama denganNya menikmati Kerajaan Sorga. Kesetiaan itu sangat menentukan tujuan akhir yaitu bersama-sama dengan Yesus untuk duduk menikmati makan dan minum dalam jamuan di Kerajaan Allah. Siapa yang setia dialah yang bersama-sama dengan Yesus  memerintah dan menghakimi di sorga.

Kamulah yang tetap tinggal bersama-sama dengan Aku. Disini Yesus menyampaikan harapan kepada murid-muridNya. Hal itu disampaikan karena saatNya akan segera tiba bahwa Anak Manusia akan diserahkan. Ini adalah perjamuan malam terakhir bersama murid. Pesan terakhir dari seorang sahabat tentu sangat penting untuk dilaksanakan. Yesus berharap kepada kedua belas murid untuk setia mengikuti Dia dalam pencobaan yang segera dimasukiNya, karena saatnya sudah tiba.

Apa yang terjadi? Seperti ungkapan orang Batak: "dongan mengkel do godang, dongan tangis soada" (banyak teman berbagi suka, namun tiada teman berbagi dalam duka). Mengenang minggu sengsara hal ini sangat mengundang pilu. Harapan Yesus kepada murid-murid seolah sia-sia. Mulai dari peristiwa Getsemane, peradilan Pilatus, via dolo rosa hingga peristiwa salib di Golgata, siapakah di antara murid yang bertahan? Ketika Yesus berdoa di Getsemane mereka tidur terlelap tak tahan melawan rasa kantuk. Ketika Yesus ditangkap memang Petrus mencoba menghunus pedang melawan prajurit yang menangkap Yesus membuktikan kesetiaannya. Yesus memerintahkan agar menyarungkan pedangnya karena barang siapa yang mengandalkan pedang akan binasa oleh pedang. Semangat Petrus hanya sampai di situ, sebelum ayam berkokok tiga kali dia sudah menyangkal Yesus. Murid-murid menjauh satu persatu ketika Yesus disidang, disesah hingga di kayu salib.

Rumus kebahagiaan adalah kesetiaan. Rumah tangga yang bahagia tentu adalah rumah tangga yang bertahan dalam suka dan duka. Bersama melewati kesusahan dan kesukaran hingga bisa tertawa dan bahagia dalam berbagai berkat dan karunia. Hal itu juga berlaku dalam iman, setia dan bertahan bersama-sama dengan Yesus menjadi janji setia orang beriman.

Tentu, Yesus hingga saat ini menyampaikan harapan itu kepada murid-muridNya. Murid-murid itu adalah kita pengikut Yesus. Yesus mengharapkan kita tinggal bersama Dia di dalam suka dan duka. Apapun yang terjadi dalam susah dan senang tetaplah setia mengikut Yesus. Yesus telah berjanji berjalan dan mendampingi kita hingga akhir jaman. Jangan tinggalkan Yesus. Dia mengharapkan kita setia sampai kesudahannya. Tetaplah percaya dan memelihara iman yang teguh hingga kedatanganNya. Maranatha! Amin.