running text

HORAS!!! SELAMAT DATANG DI BLOG HKBP SUTOYO; Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

Senin, 03 April 2017

"MAKANAN SECUKUPNYA" Renungan Harian Pdt.Lucius T.B.Pasaribu, S.Th

MAKANAN SECUKUPNYA

Lukas 11:3, “Berikanlah kami setiap hari makanan kami yang secukupnya”

Sepenggal kalimat hari ini adalah satu permintaan dalam doa yang diajarkan Yesus, saat seorang murid meminta kepadaNya agar diajari berdoa, seperti yang diajarkan Yohanes kepada murid-muridnya. Lalu Yesus mengatakan: "Apabila kamu berdoa, katakanlah: Bapa, dikuduskanlah nama-Mu; datanglah Kerajaan-Mu. Berikanlah kami setiap hari makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan dosa kami, sebab kami pun mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan."

Yesus menekankan hal ini dalam doa Bapa Kami di Injil Lukas, dan lebih rinci dalam tuturan Matius 6:9-13. Tapi menarik, soal makanan yang secukupnya, kedua Injil menuliskan sama, berarti “makanan” tidak hanya urusan manusia tapi juga urusan umat. Makanan tidak hanya roti, tetapi juga Firman Tuhan. Fisik maupun roh sama-sama membutuhkan makanan yang tepat. Bila tubuh membutuhkan makanan sehat dan bergizi agar menyehatkan raga, roh pun harus mengkonsumsi makanan rohani yang membugarkan rohani. Keduanya harus diperhatikan sama.

Yang perlu, sejauh mana kita memahami “makanan” juga urusan Tuhan dan untuk itu harus kita doakan?. Mulai doa permohonan sesuai kehendak Allah dan demi kemuliaanNya (1 Korintus 10:31). Lalu kita harus menginginkan agar Allah mempertunjukkan kasih kebapaanNya (Mat 6:9). Dan meyakini persediaan kebutuhan itu memenuhi kebutuhan dasar kita dan memampukan kita melakukan pelayanan (1 Tim 6:8). Kita boleh memohonnya, hanya setelah kita dengan setia memberi kepada Allah dan sesama (2 Kor 9:6) Jadi kita tidak meminta secara, tapi juga bagi sesama. Itu adalah tugas dan tanggung jawab kita yang terberkati.

Yang kita butuhkan adalah makanan yang secukupnya, bukan yang sebanyak-banyaknya, agar kita tidak rakus dan materilistis. Secukupnya berarti untuk hari ini dan besok. Untuk itu perlu perencanaan hidup yang lebih baik dan bermanfaat, dengan belajar merasa cukup dan bahagia. Sebab manusia tidak pernah puas (Pengkhotbah 5:9). Dan lagi kita tidak dapat meraup apa yang tidak dapat kita jangkau. Oleh sebab itu, marilah kita lebih menyakini kasih karunia Tuhan yang mencukupkan kita pada waktunya (Amsal 27:1). Hari ini kita butuh makanan, dan besok pun Tuhan akan menyedikannya. Itulah keyakinan dan pokok doa kita. Marilah lebih menyakini hidup kita kepada pengedalian karunia Tuhan. Amin.