running text

HORAS!!! SELAMAT DATANG DI BLOG HKBP SUTOYO; Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

Senin, 17 April 2017

SUKACITA MULIA DARI ORANG BERIMAN

SUKACITA MULIA DARI ORANG BERIMAN

1 Petrus 1:8, "Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya. Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya. Kamu bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan".

Siapa yang mau menderita untuk seseorang yang tidak dikenal? Ini suatu keunikan orang beriman yang dilihat oleh rasul Petrus dari gereja mula-mula. Jika para rasul percaya dan memberitakan Yesus yang bangkit adalah saksi mata atas perbuatan ajaib Tuhan Yesus, maka gereja mula-mula percaya hanya karena iman dan kesaksian para rasul. Mereka percaya kepada Yesus Kristus yang telah diutus Allah ke dunia ini untuk menyelamatkan manusia dan dunia ini dari kebinasaan kepada kehidupan kekal. Kristus adalah jalan yang ditentukan oleh Allah untuk menyelamatkan dunia. Barang siapa percaya kepadaNya tidak akan binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.

Jemaat mula-mula sangat gigih mempertahankan iman, mereka ikut menderita karena Kristus dan dianiaya dalm berbagai cara namun tetap percaya. Sekalipun ada yang dipenjarakan dan martyr: bertarung di gua singa bahkan ada yang dibakar hidup dan dijadikan sebagai obor di jalan. Mereka tidak surut justru semakin dibabat semakin merambat, semakin dihimpit semakin melejit, semakin dikejar semakin tersebar, semakin dianiaya semakin berkobar. Apa yang membuat kegigihan iman jemaat mula-mula? Rasul Petrus menjawab: IMAN dan PENGAHARAPAN KEPADA SUKACITA MULIA yang tidak terkatakan, yang disediakan Allah dalam kerajaanNya.

Apakah sukacita mulia itu? Sukacita mulia adalah kehidupan kekal; menikmati hidup yang dimuliakan berama-sama Kristus di dalam kemuliaan. Hidup di dunia ini adalah fana dan hina, namun hidup kekal adalah hidup yang abadi dan mulia bersama-sama dengan Allah.  Mereka yang menikmati suka cita mulia  itu adalah orang yang percaya kepada Yesus Kristus yang sekalipun belum mereka lihat namun dipercayai dan dikenal di dalam iman, sebagai jalan keselamatan yang ditentukan oleh Allah. Ibarat asuransi, seseorang ikut dalam asuransi jiwa dan kesehatan; dia melunasi premi dan bayaran bulanan rutin sebagaimana ditentukan. Sepintas apakah kita percaya kepada lembaran kertas bermaterai ini membanyar asuransi jiwa dan klaim asuransi kesehatan? Hanya mereka yang setia melunasi boleh menikmati hasil assuransi. Jika orang percaya oleh lembar2 kertas, lebih dari program assuransi, Yesus telah mengasuransikan kita ikut dalam kehidupan kekal dan telah dimateraikan melalui baptisan. Itulah sukacita yang mulia yang tidak terkatakan dari orang beriman.

Bagi rasul Petrus, penderitaan yang dialami gereja mula-mula ibarat pemurnian emas. Emas murni akan dileburkan dan dituang dalam tuangan yang disediakan. Demikian semua kesusahan yang dialami, menguji iman dan ketangguhan kita apakah setia dalam segala penderitaan. Waktunya akan tiba menikmati kehidupan sorgawi, suka cita yang mulia.

Mari bersyukur atas asuransi atau jaminan keselamatan yang kita miliki di dalam Yesus Kristus. Seperti lagu Fanny B Crosby: Blessed Assurancy. ".....Aku bernyanyi bahagia memuji Yesus selamanya, aku bernyanyi bahagia memuji Yesus selamanya."
Amin.