running text

HORAS!!! SELAMAT DATANG DI BLOG HKBP SUTOYO; Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

Selasa, 11 April 2017

"MENGHADAPI FITNAH ATAU UJARAN KEBENCIAN" Renungan Harian Pdt.Lucius T.B.Pasaribu, S.Th

"MENGHADAPI FITNAH ATAU UJARAN KEBENCIAN"

Kisah Para Rasul 2:13, "Tetapi orang lain menyindir: "Mereka sedang mabuk oleh anggur manis."

Jika Anda pernah dibully atau difitnah, Anda pasti setuju dengan ungkapan ini: fitnah lebih kejam dari pembunuhan. Mengapa demikian? Karena ulah semacam itu akan membunuh karakter. Menjelaskan fitnah, bisa saja menjadi semakin lebar, membiarkannya, perasaan pasti tidak enak karena terus mengganggu pikiran dan perasaan. Jadi jangan sekali-kali menyebarkan fitnah. Apalagi Undang-undang IT sekarang ini semakin ketat hukum terhadap orang yang melakukan bully dan ujaran kebencian.

Bagaimana mengahadapi hasutan, fitnah atau ujaran kebencian? Pengalaman rasul-rasul dalam renungan hari ini menjadi inspirasi yang baik bagi kita.

Sevelum Yesus Kristus naik ke Sorga, Dia berjanji bahwa Roh Kudus akan turun atas murid-murid yang akan menghibur, mengajar, menolong dan memberikan kekuatan bagi mereka menjadi saksi Kristus. Peristiwa itu benar-benar terjadi ketika para rasul berkumpul di Yerusalem. Mereka dihinggapi Roh Kudus berupa nyala api yang menyala-nyala dan masing-masing mereka berkata-kata dalam bahasa roh. Dari sekian banyak suku bangsa yang hadir dari bawah kolong langit mereka mengucapkan kata-kata menurut bahasa daerah masing-masing, namun dapat dimengerti yang satu dengan yang lain. Ini suatu mujizat yang luar biasa dalam sejarah dunia. Bagaimana bahasa yang berbeda dimengerti oleh orang lain. Peristiwa ini menjadi viral di kalangan masyarakat.  Melihat kejadian itu, dari kalangan Yahudi yang selalu membenci kekristenan menyampaikan hasutan dengan berkata:  mereka  ini orang yang mabuk dan penuh anggur. Itulah tuduhan singkat dan menohok para murid Yesus. Fitnah atau ujaran kebencian ini menjadi viral dikalangan Yahudi dan sampai kepada orang-orang di sekitar. Di kalangan Yahudi tentu minum anggur baik, namun jika mabuk anggur sangat keterlaluan. Bagaimana mungkin orang percaya kepada kata-kata orang yang mabuk wine?

Namun murid-murid tenang menghadapinya, mereka tidak panik dan tidak terlalu memikirkan fitnahan dan tuduhan semacam itu. Petrus sangat bijak dan tampil menjelaskan apa adanya bahwa peristiwa turunnya Roh Kudus benar adanya. Mereka berbahasa roh, namun orang-orang dari berbagai bangsa yang hadir saat turunnya Roh Kudus bisa mengerti seorang terhadap yang lain. Hal yang paling mendasar jika mereka mabuk anggur sebagaimana tuduhan dan fitnahan kalangan Yahudi itu terjadi ketika masih jam 09.00. Jadi itu adalah fitnah.  Tak mungkin ada orang yang mabuk anggur di pagi hari. Hasutan ini menjadi kesempatan bagi Petrus untuk menjelaskan Yesus Kristus kepada orang banyak dan ketika itu orang percaya lebih dari 3.000 orang.

Hasutan dan fitnah menjadi kesempatan untuk memberitakan kebenaran. Para Rasul difitnah dan dibully dengan mabuk anggur, namun moment ini menjadi kesempatan untuk memperkenalkan missi mereka yang lebih luas: memberitakan Injil Yesus Kristus. Fitnah dan bully tidak membuat mereka ciut dan semakin tersisih, namun telah menjadi moment untuk memberitakan Injil kepada halayak luas.

Oleh karena itu, jangan ciut jika dibully dan difitnah dalam hidup ini. Hadapi dengan tenang dan jelaskan apa adanya dengan jujur. Cerita yang benar akan mengalahkan sejuta provokasi. Orang benar tak akan tenggelam oleh kejahatan. Siapa tahu semakin dibully dan difitnah akan semakin memperkenalkan pribadi Anda dan menempa pribadi yang semakin teliti, cermat dan teruji. Amin.