running text

HORAS!!! SELAMAT DATANG DI BLOG HKBP SUTOYO; Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

Sabtu, 20 Mei 2017

"PERCAYA PADA JANJI TUHAN" Renungan Harian Pdt.Lucius T.B.Pasaribu, S.Th

PERCAYA PADA JANJI TUHAN

Roma 4:21, "Dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan".

Apakah dasar Abraham disebut sebagai "bapa orang percaya"? Paulus dalam suratnya ke jemaat Roma menjelaskan bahwa Abraham disebut bapa orang percaya bukan karena kemampuannya melakukan Hukum Taurat, namun karena percaya kepada janji Tuhan. Dia tidak bimbang dan ragu akan segala apa yang dijanjikan oleh Tuhan padanya. Intinya adalah percaya pada janji Allah, Allah pun memenuhi janjiNya kepada Abraham.

Dalam Kejadian 12 Abraham dipanggil untuk keluar dari Ur-Kasdim, dia keluar dan mengikuti petunjuk Tuhan. Tuhan memberkatinya menjadi berkat bagi dunia, namanya menjadi masyhur, keturunannya akan menjadi bangsa yg besar seperti bintang di langit dan pasir di pantai serta mewarisi tanah perjanjian. Dalam perjalanan hidupnya Abraham menerima berkat dari Tuhan sampai tua pun dia tetap mengikut Tuhan. Abraham diberkati melalui ternak yang banyak, ladang yang subur dan namanya masyhur. Namun pertanyaan masih tersisa, bagaimana menjadi bangsa besar jika anaknya sendiri belum ada karena belum punya anak laki-laki? Pada usia 99 tahun Tuhan menyapa dan menyegarkan perjanjianNya kepada Abraham bahwa Sara akan mengandung. Abraham percaya, sekalipun Sara menertawakannya karena dia telah menopause.  Tepat usia 100 tahun Tuhan memenuhi janjiNya dengan kelahiran Ishak.

Dengan kelahiran Ishak, Tuhan juga menguji kesetiaan dan kepercayaan Abraham. Allah memerintahkan agar Ishak dipersembahkan bagi Tuhan di bukit Moria. Abraham dengan setia melakukan perintah Allah. Dia membawa Ishak anak yang sudah lama ditunggu itu untuk dipersembahkan bagi Tuhan. Abraham pun menuruti perintah Allah dengan setia. Abraham tidak takut kehilangan Ishak, anak yg telah lama dinantikannya. Abraham memilih lebih taat kepada perintah Tuhan dengan bersedia mengorbankan Ishak. Apa yang terjadi di bukit Moria, ketika Abraham hendak mempersembahakan Ishak sebaga kurban bakaran? Tuhan telah menyediakan anak domba untuk dipersembahkan kepadaNya. Ishak hidup dan menjadi pewaris Abraham. Kesetiaan  Abraham telah teruji. Dia percaya kepada janji Tuhan. Tidak ragu sedikit pun akan janjiNya, sekalipun itu harus kehilangan orang yang paling dikasihi dan ditunggunya. Atas kesetiaannya itu Allah memperhitungkan iman Abraham. Tuhan telah menyediakan korban anak domba yang dipersembahkan Abraham kepada Tuhan.

Inilah kelebihan bapa orang percaya, Abraham yaitu percaya sepenuhnya kepada Allah. Allah akan memenuhi janjiNya sekalipun dari pikiran logis itu sesuatu yang mustahil. Iman mengalahkan pikiran logis, karena tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Tidak sedikit pun keraguan dalam benak Abraham, karena Tuhan penuh kuasa dan mampu memenuhi janjiNya.

Ketika Jerman sebagai tuan rumah dalam Piala Dunia pernah buat semboyan: "nothing is imposible", itu meyakinkan seluruh dunia bahwa segala sesuatu bisa saja terjadi. Karena itu harus optimis.  Sekalipun diprediksi menjadi tim anak bawang, underdog dan orang under estimate terhadap tim kesayangan mereka, segala sesuatu bisa terjadi. Jika Tuhan berkenan segala sesuatu bisa saja terjadi. Nonthing is imposible.

Hidup ini di tangan Tuhan, semuanya bisa terjadi. Allah sanggup memenuhi janjiNya sekalipun di luar perkiraan pikiran logis manusia. Demikian dengan Abraham, sesuatu yang mustahil mendapatkan anak di usia 100 tahun dan istrinya Sarai sudah mati haid. Namun Tuhan memberi apa yang dijanjikanNya. Abraham mewarisi seluruh janji Allah karena dia percaya.

Oleh karena itu,  tetaplah percaya kepada janji Tuhan, jangan berikan ruang keraguan dalam hati dan pikiran Anda. Amin.