running text

HORAS!!! SELAMAT DATANG DI BLOG HKBP SUTOYO; Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

Selasa, 12 September 2017

"AKU HIDUP KARENA PERTOLONGAN TUHAN" Renungan Harian Pdt.Lucius T.B.Pasaribu, S.Th

"AKU HIDUP KARENA PERTOLONGAN TUHAN"

Kisah Para Rasul 26:22, "Tetapi oleh pertolongan Allah aku dapat hidup sampai sekarang dan memberi kesaksian kepada orang-orang kecil dan orang-orang besar. Dan apa yang kuberitakan itu tidak lain dari pada yang sebelumnya telah diberitahukan oleh para nabi dan juga oleh Musa"

Aku bisa hidup hanya karena pertolongan Tuhan. Ini adalah kalimat yang disampaikan oleh Paulus di hadapan peradilan Raja Agripa gubernur Romawi di wilayah Palestina. Raja Agripa adalah cucu dari Herodes Agung yang mati ditampar oleh malaikat (Kis 12:21-22) setelah memvonis mati Yakobus dan beberapa regu pemberita Injil dipenjarakan, kematiannya tragis karena meninggal saat berpidato.  Agripa I diberi wewenang untuk menjadi penguasa atas Palestina.  Paulus ditangkap oleh kaum Yahudi di Bait Allah dengan tuduhan menghasut kaum Yahudi dan menyelewengkan ajaran Yahudi mengenai Taurat dan Hukum Musa. Dalam pembelaannya di hadapan Agripa bahwa pemberitaan Paulus tidak pernah menyimpang dari ajaran dari para nabi dan hukum Taurat. Justru agumentasinya bahwa Yesus Kristus yang diberitakannya adalah pemenuhan dari Taurat dan nubuatan nabi-nabi.

Pembelaan Paulus di hadapan Agripa bukan saja hanya pembelaan diri namun menjadi kesaksian akan apa yang dialaminya; pertobatannya dan perjalanan hidupnya menjadi menarik perhatian Agripa. Suka duka dalam memberitakan Injil Yesus Kristus:  kesaksian Paulus menunjukkan bahwa tidak ada kesalahan yang setimpal yang dilakukannya sehingga dia berhutang nyawa (Kis 25:25). Bahkan sebaliknya Agrippa ini terpesona atas mujizat dan pertolongan Tuhan yang dialaminya dan tertarik menjadi Kristen, sebagaimana disebut falam Kisah 26:28, "Jawab Agripa: "Hampir-hampir saja kauyakinkan aku menjadi orang Kristen!". Agripa menawarkan kepada Paulus agar di sidang di Yerusalem di bawah kekuasaannya, namun Paulus sudah menyatakan banding ke Roma karena ia warga Romawi, sekalipun ia Yahudi. Bagi seorang yang banding tak dapat diberi gratia bebas.

Inilah kelebihan Paulus yang luar biasa, sidang atas dakwaan hutang nyawanya menjadi media kesaksian dan pemberitaan Injil, seperti disebut di 2 Korintus 6:8-10, "ketika dihormati dan ketika dihina; ketika diumpat atau ketika dipuji; ketika dianggap sebagai penipu, namun dipercayai, sebagai orang yang tidak dikenal, namun terkenal; sebagai orang yang nyaris mati, dan sungguh kami hidup; sebagai orang yang dihajar, namun tidak mati; sebagai orang berdukacita, namun senantiasa bersukacita; sebagai orang miskin, namun memperkaya banyak orang; sebagai orang tak bermilik, sekalipun kami memiliki segala sesuatu".

Kesaksian Paulus ini persis seperti lirik lagu ini:

Bukan dengan kekuatanku
Ku dapat jalani hidupku
Tanpa Tuhan yang di sampingku
Ku tak mampu sendiri
Engkaulah kuatku
Yang menopangku
Reff:
Kupandang wajahMu dan berseru
Pertolonganku datang darimu
Peganglah tanganku jangan lepaskan
Kaulah harapan dalam hidupku.

Kesaksian Paulus dalam renungan pagi ini, menjadi bahagian dari kesaksian hidup kita semua. Kita hidup dan memperoleh apa adanya yang kita nikmati sekarang ini bukanlah semata-mata karena kekuatan kita. Namun karena kasih karunia dan pertolongan Tuhan. PertolonganNya selalu tepat waktu, perlindunganNya senantiasa datang bahkan di saat-saat yang tidak kita sadari. Demikian dengan kita, bahwa sesungguhnya kita hidup hanya karena pertolongan Tuhan, tanpa terkecuali. Karena itu syukurilah penyertaan dan perlindungannya. Tuhan memberkati! Amin.