running text

HORAS!!! SELAMAT DATANG DI BLOG HKBP SUTOYO; Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

Minggu, 17 September 2017

"JANGAN SALING MENGHAKIMI" Renungan Minggu Pdt.Lucius T.B.Pasaribu, S.Th:

JANGAN SALING MENGHAKIMI:
SEGALA PERBUATANMU LAKUKANLAH SEMUANYA UNTUK TUHAN (Roma 14:1-12)


Selamat hari minggu buat kita semua!
Alkitab tetap menjadi relevan dan aktual menginspirasi apa saja dalam kehidupan kita, karena ia adalah sumber kebenaran,  petunjuk dan nasehat dalam berbagai pergumulan hidup ini. Dalam Alkitab kita banyak mengetahui pengalaman hidup orang beriman dan pengalaman hidup mereka menjadi inspirasi dan refleksi yg aktual bagi kita sepanjang masa. Seperti khotbah minggu hari ini, ada dua kelompok yang berbeda tajam dalam jemaat Roma. Mereka sudah sulit bertemu dan berdialog; masing-masing membela dan mempertahankan diri dalam kebenaran berdasarkan persfektif masing-masing. Masing-masing kelompok mengklaim dirinya benar dan mengkafirkan yang lain. Bagaimana persekutuan bisa bertumbuh dalam sikap demikian? Persekutian demikian pasti semakin kerdil dan gersang rohani. Sikap yang sangat intoleran terhadap kelompok lain bahkan sudah jatuh pada saling menghina sesamanya. Paulus sebagai rasul memberikan nasihat dan solusi atas persoalan yang mereka hadapi, mengubah sikap intoleran menjadi toleran, sikap menghakimi menjadi sikap mengasihi. Paulus membedah persoalannya dengan benar sehingga masing-masing dapat saling menerima kelemahan dan kelebihan masing-masing.

Kedua kelompok tersebut adalah kaum Kristen Yahudi dan kelompok kedua adalah kaum Kristen non Yahudi.  Bagi kaum Kristen Yahudi, adalah hal yang tak masuk akal jika daging yang dipersembahkan kepada dewa dewi di kuil dimakan oleh orang percaya. Selain larangan makanan, kaum Yahudi juga memahami bahwa orang percaya harus ikut tradisi Yahudi; melakukan taurat, sunat dan perayaan agama yang ditetapkan bagi mereka. Sebaliknya kaum Kristen non Yahudi memahami tidak ada masalah disitu, toh dewa-dewi tidak berkuasa atas makanan. Mereka percaya kepada Kristus yang berkuasa atas segalanya. Jadi makan daging yang dipersembahkan di kuil tak ada masalah disl sana.  Selanjutnya keselamatan tidak ditentukan oleh memenuhi larangan ini dan itu. Keselamatan hanya oleh iman.

Dalam keadaan demikianlah Paulus memberikan nasihat bahwa hendaknya masing-masing saling menerima dan menghargai jangan saling menghakimi.  Bagi yang tidak makan daging kuil janganlah menghakimi, bagi yang memakannya janganlah menjadi batu sandungan. Jangan karena kebebasan yang kita miliki menjadi batu sandungan bagi orang lain. Jauhkanla sikap spiritualitas sombong, menggap diri saleh dan menghina orang lain yang dianggap tidak saleh. Pesan ini mengajak kita untuk bersikap lebih peka terhadap hidup orang lain, memahami dan menghormati sikap hidupnya.

Semuanya untuk Tuhan. Paulus mengarahkan kembali orientasi kehidupan jemaat Roma, hal apapun yang kita lakukan hendaknya berpaut pada Kristus. Kesalehan dan budi baik kita tak akan menjadikan kita memperoleh keselamatan, memelihara pantangan ini itu dan melaksanakan ritual-ritual perayaaan religius tak menjadikan kita memperoleh keselamatan. Keselamatan hanya ada di dalam diri Yesus Kristus. Dengan demikian apapun yang kita lakukan, dalam hal makan, minum, perbuatan kasih dan sikap terhadap sesama, baiklah semuanya kita lakukan untuk Tuhan.

Mari kembangkan sikap hidup yang memahami dan menghargai orang lain. Abdikan diri untuk mengasihi sesama. Amin.