running text

HORAS!!! SELAMAT DATANG DI BLOG HKBP SUTOYO; Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

Rabu, 06 September 2017

"HANYA OLEH KASIH KARUNIA YESUS KRISTUS" Renungan Harian Pdt.Lucius T.B.Pasaribu, S.Th

"HANYA OLEH KASIH KARUNIA YESUS KRISTUS"

Kisah Para Rasul 15:11, " Sebaliknya, kita percaya, bahwa oleh kasih karunia Tuhan Yesus Kristus kita akan beroleh keselamatan sama seperti mereka juga".

Kisah Rasul 15 adalah Konsili/Sinode Pertama; para rasul bersidang untuk memutuskan suatu perdebatan teologis yang sudah sangat mengganggu di kalangan sesama rasul. Perbedaan itu adalah di satu sisi dari kalangan Yahudi memberitakan Injil dan menekankan Taurat dan sunat. Hal ini dilatarbelakangi sasaran pemberitaan mereka adalah Yahudi di Yerusalem dan Yahudi diaspora. Berbeda dengan Paulus memberitakan Injil kepada non Yahudi yang tidak mengharuskan Taurat dan sunat, karena keselamatan itu hanya anugerah Allah di dalam diri Yesus Kristus. Bagi Paulus amat jelas, manusia tidak akan mampu memperoleh keselamatan karena melakukan Taurat. Justru akan kena kutuk, karena terkutuklah orang yang tidak setia melakukan hukum Taurat. Di sinilah Paulus menjelaskan konsep anugerah di dalam Yesus Kristus. Kristus telah mati untuk menebus kita dari dosa dan kutuk yang dikandung oleh Taurat. Bagi Paulus jelas tidak ada orang yang dibenarkan di hadapan Allah karena melakukan hukum Taurat adalah jelas, karena: "Orang yang benar akan hidup oleh iman." (Gal 3:10-11)

Hasil penginjilan ini membuat perbedaan (differensiasi) di kalangan jemaat; ada orang Kristen bersunat dan wajib Taurat dan ada Kristen tidak bersunat. Atas perbedaan ini semakin menimbulkan perdebatan yang menghantarkan jemaat ke ambang perpecahan. Kelompok yang satu merasa lebih kudus, lebih dekat kepada Tuhan, lebih saleh karena kemampuan melakukan peraturan-peraturan agama. Kesalehan mereka bahkan membawa mereka kepada kesombongan rohani. Bahkan memaksakan mereka yang non Yahudi harus seperti mereka ikut Taurat dan sunat sebagai syarat dalam keselamatan (Kis 11:5).

Atas hal itulah rasul mengadakan rapat akbar yang dituliskan pada Kisah Rasul. Rasul Petrus tampil berbicara pada sidang tersebut menjelaskan bahwa keselamatan adalah kasih karunia Allah yang diterima hanya oleh karena iman. Hasil konsili pertama rasul ini menetapkan bahwa kita diselamatkan oleh anugerah, kemudian menetapkan Rasul Petrus dkk diutus untuk memberitakan Injil bagi Yahudi dan Paulus memberitakan Injil kepada non Yahudi tanpa Taurat dan sunat. Produk penginjilan keduanya sama-sama sah dan sama-sama benar. Semuanya adalah saudara, semua satu di dalam Yesus Kristus, tidak ada perbedaan Yahudi maupun Yunani, bersunat atau tak bersunat (Band Gal 3:28). Kita semua harus memahami bahwa kita memperoleh keselamatan bukan karena kemampuan melakukan Taurat tapi semata-mata kasih karunia Yesus Kristus. Jika Yahudi melakukan Taurat dan disunat bukanlah sebagai syarat keselamatan namun sebagai tradisi atau warisan (budaya) dari leluhur mereka yang tidak bisa ditanggalkan begitu saja, bukan sebagai syarat dalam iman. Namun hal yang sama kaum Yahudi harus menyadari bahwa tradisi Yahudi tidak boleh dipaksakan bagi non Yahudi.

Sidang para rasul di Yerusalem salah satu contoh yang baik dalam merakit perbedaan. Siapapun kita, kita sama di hadapan Yesus Kristus. Kita semua hidup hanya karena kasih karunia Yesus Kristus.  Dalam Yesus mari kita benamkan perbedaan, dalam Yesus kita satu, di dalam Yesus kita bersaudara yang saling mengasihi. Amin.