running text

HORAS!!! SELAMAT DATANG DI BLOG HKBP SUTOYO; Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

Selasa, 19 September 2017

"BIBIR YANG BERSIH" Renungan Harian Pdt.Lucius T.B.Pasaribu, S.Th

BIBIR YANG BERSIH

Zefanya 3:9,"Tetapi sesudah itu Aku akan memberikan bibir lain kepada bangsa-bangsa, yakni bibir yang bersih, supaya sekaliannya mereka memanggil nama TUHAN, beribadah kepada-Nya dengan bahu-membahu"

Zefanya dalam bahasa Ibrani artinya Tuhan melindungi atau Tuhan menyembunyikan. Apa yang hendak dilindungi dan apa yang hendak disembunyikan? Allah hendak melindungi umatNya dari tekanan bangsa-bangsa. Di satu sisi Zefanya memberitahukan hukuman atas pelanggaran umatNya, namun Tuhan juga murka akan bangsa-bangsa. "Tetapi sesudah itu" kalimat yang menunjukkan setelah Tuhan mejatuhkan hukuman, akan ada tindakan Allah untuk umatNya dan bagi bangsa-bangsa. Tuhan memulihkan keadaan umatNya, bukan hanya itu Allah sendiri akan memberikan bibir yang bersih bagi bangsa-bangsa agar memuji dan memuliakan Allah dan beribadah kepadaNya bahu membahu.

Zefanya melihat bahwa akhir dari bangsa-bangsa berada di tangan Tuhan, dan kelak akan ada arak-arakan dari seluruh bangsa untuk datang beribadah kepadaNya. Mereka yang selama ini mengutuki akan diubah menjadi bibir yang memuji Tuhan dan memberkati. Itulah kemahakuasaan Allah untuk mengubah bibir yang nazis, bibir yang kotor yang selama ini dipergunakan untuk hal-hal negatif; mengancam orang lain, mengintimidasi, menindas dan menyebarkan kebencian, waktunya akan datang Tuhan akan memberikan bibir yang bersih, bibir yang mengeluarkan kata-kata kebenaran, pujian, dan segala yang berguna untuk membangun dan memotivasi sesama.

Masih ingat pengakuan Yesaya ketika dipanggil menjadi nabi? Yesaya mengakui di hadapan Allah: aku ini nazis bibir. Yesaya 6:6-7, "Tetapi seorang dari pada Serafim itu terbang mendapatkan aku; di tangannya ada bara, yang diambilnya dengan sepit dari atas mezbah.
Ia menyentuhkannya kepada mulutku serta berkata: "Lihat, ini telah menyentuh bibirmu, maka kesalahanmu telah dihapus dan dosamu telah diampuni."
Sebelum Tuhan memakainya,  Tuhan terlebih dahulu membersihkannya dan hendak memakai bibir Yesaya menjadi mulutNya yang menyampaikan kebenaran dan mewartakan kehendak Allah kepada umatNya.

Pagi hari ini kita diingatkan: salah satu anggota tubuh yang paling penting dalam hidup yaitu bibir. Kita harus sadari bahwa di dalam Yesus Kristus kita telah menjadi manusia baru, maka jadikanlah mulut kita menjadi alat Allah untuk meyampaikan kebenaran, pujian dan yang mendatangkan kemuliaan Allah. Mari kuasai diri jangan sampai anggota tubuh yang paling berharga ini menjadi alat dosa yang menyebarkan kebohongan, cacian dan kebencian. Allah memberikannya bagi kita untuk fungsi yang berguna bagi diri dan sesama.

Satu hal yang harus kita ingat, kata-kata yang keluar dari mulut tak dapat dihapus dan ditarik kembali. Mungkin pernah kita dengar contoh ini. Seorang yang menyebarkan fitnah yang telah menjatuhkan martabat sesamanya. Setelah menyadari hal itu penyebar fitnah memohon maaf dan apa yang bisa dilakukan untuk menebus kesalahannya. Maka yang difitnah ini menyuruh mengambil satu karung kapas, ketika angin bertiup disuruh untuk menerbangkannya. Setelah kapas habis dari karung, maka disuruh mengumpulkannya kembali. Sang penyebar fitnah protes bagaimana itu mungkin saya kumpulkan kembali? Maka diapun dinasihati: demikianlah mulut kita.  Kata-kata yang keluar dari mulut kita tidak pernah kembali. Sekali keluar kata-kata fitnah dari mulut tak akan dapat ditarik kembali. Kata-kata itu akan menyebar begitu saja dan ditafsirkan orang menurutnya masing-masing.

Karena itu, mari gunakan mulut kita untuk kita abdikan sebagai ibadah kita kepada Tuhan. Tuhan telah menguduskannya melalui pengorbanan Yesus Kristus di salib. Tuhan telah membersihkan kita melalui baptisan. Mari jadikan tubuh kita sebagai alat Tuhan untuk melakukan kebaikan. Amin.