running text

HORAS!!! SELAMAT DATANG DI BLOG HKBP SUTOYO; Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

Kamis, 21 September 2017

"BERKAT ADALAH PEMBERIANNYA" Renungan Harian Pdt.Lucius T.B.Pasaribu, S.Th

"BERKAT ADALAH PEMBERIANNYA"

Mazmur 127:2, "Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah — sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur".

Ada ungkapan "rezeki tidak lari kemana", menggambarkan bahwa rezeki seseorang itu sudah ditentukan dan tak akan lari ke mana. Namun dalam jaman yang kompetitif dan penuh persaingan ini, ungkapan ini nampaknya semakin digugat orang karena persaiangan yang ketat bisa saja rezeki yang semestinya milik kita disambar oleh kecepatan marketing dan kepiawaian orang lain untuk mempengaruhi orang lain. Inilah dunia kita saat ini berlomba, berlomba dan berlomba. Siapa cepat itu dapat, siapa lambat tak dapat apa-apa.

Namun marilah kita pikir ulang sebentar, apakah dengan cepat itu dapat? Bukankah telah banyak orang berlomba cepat namun belum dapat apa-apa? Benar, kita setuju bahwa kita harus memanfaatkan kesempatan yang ada bahkan harus menciptakan kesempatan itu sendiri. Namun harus kita sadari bahwa Tuhanlah penentu segala-galanya. Sebagaimana firman Tuhan: manusia berencana Tuhan menentukan. "Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi TUHANlah yang menentukan arah langkahnya" (Amsal 16:9).

Apa artinya ini? Di balik kerja keras kita dalam menggapai peluang dan menciptakan peluang  rezeki, kita harus percaya bahwa Tuhanlah yang memberikan berkat. Di balik kerja keras dan kecepatan kita mengejar apa yang hendak kita gapai, kita mesti percaya bahwa Tuhan memperhatikan apa yang kita butuhkan. Sebelum kita bangun pagi-pagi untuk melakukan aktifitas, Tuhan telah menentukan berkatNya bagi kita. Ketika kita masih tidur, Tuhan telah sediakan rezeki kita. Inilah kebaikan Tuhan yang mesti kita rasakan bahwa di balik semua hasil yang kita terima melalui kerja, Tuhanlah yang memberkatiNya.

Andar Ismael dalam buku seri "Selamat Pagi": ada anjuran yang sangat menarik bahwa kita harus bangun cepat, sebelum mata hari terbit kita sudah harus bangun. Bangun pagi mensyukuri berkat yang Tuhan berikan. Mengapa harus bangun cepat? Bandingkanlah aktifitas masyarakat di kampung, sebelum ayam berkeliaran di pagi hari mereka sudah harus bangun. Kalau terlambat bisa-bisa rezeki Anda sudah lebih dahulu dipatok ayam. Saran ini berguna agar orang mau bekerja keras dalam memperoleh berkat yang Tuhan persipakan bagi kita. Tentu konteksnya berbeda dengan masyarakat di perkotaan apalagi di jaman digitalisasi, namun prinsipnya kita harus bekerja keras, agar berkat yang Tuhan persiapkan dan hendak diberikan bagi kita benar-benar kita terima dalam hidup ini. Amin.