running text

HORAS!!! SELAMAT DATANG DI BLOG HKBP SUTOYO; Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

Kamis, 07 September 2017

"ALLAH ITU BIJAK DAN KUAT" Renungan Harian Pdt.Lucius T.B.Pasaribu, S.Th

ALLAH ITU BIJAK DAN KUAT

Ayub 9:4, "Allah itu bijak dan kuat, siapakah dapat berkeras melawan Dia, dan tetap selamat?"

Tak berkesudahan inspirasi dari kitab Ayub dalam mengerti dan memahami serta menjalani penderitaan. Kitab Ayub memberikan pengajaran berharga bahwa tidak semua penderitaan atau petaka yang dialami seseorang akibat dari perbuatannya. Ada penderitaan yang terjadi di dalam diri seseorang karena kehendak Tuhan. Jadi jangan cepat-cepat menghakimi jika terjadi penderitaan pada seseorang itu adalah hukuman dari Tuhan atau buah dari perbuatan sendiri.

Pasal 9 ini adalah jawaban Ayub terhadap Bildad sahabatnya sebagaimana dijelaskan dalam pasal 8. Bildad sangat yakin Tuhan tidak keliru, masakan membuat penderitaan seperti yang dialami Ayub tanpa alasan? Bildad meyakinkan Ayub agar jujur dan mengakui kesalahannya di hadapan Allah. Tertawa masih ada bagi anak-anak Tuhan.

Apa yang disampaikan Bildad sungguh tak dapat diterima Ayub karena Ayub sendiri menderita bukan karena perbuatannya. Semua penderitaan yang dialaminya bukanlah hukuman Tuhan atas kesalahannya. Ayub sendiri tidak tahu apa kehendak Tuhan atas penderitaan yang dialaminya, namun yakin dan percaya bahwa Tuhan itu bijak dan kuat. Seandainya berperkara di hadapan Tuhan tidak akan ada yang dapat membantahNya. Apa yang terjadi pada ciptaanNya menurut kehendakNya dan menurut rancanganNya. Kebijakan Tuhan tak terselami. Tidak ada gunanya berbantah kepada Tuhan atas apa yang kita alami, Ayub sendiri yakin manusia tidak dapat benar dihadapan Tuhan (9:2). Maka satu-satunya jalan adalah menjalani apa yang menjadi kehendak Tuhan dalam hidup ini.

Allah itu bijak dan kuat. Suatu pengakuan dari Ayub dan sekaligus penyerahan diri: Tuhan itu bijak; Dia berkarya jauh di luar jangkauan pikiran manusia. Dia mendatangkan kebaikan kita bukan saja pada hal-hal manis. Allah juga dapat mendatangkan hal yang manis dari peristiwa pahit yang kita jalani.

Mari jalani hidup ini dalam suka dan duka, dalam pahit dan manis, dalam tertawa dan derai air mata di dalam keyakinan dan kepasrahan kepada Tuhan. Tuhan itu bijaksana mengetahui apa yang lebih tepat untuk kita. Amin.