running text

HORAS!!! SELAMAT DATANG DI BLOG HKBP SUTOYO; Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

Minggu, 22 Juli 2018

Renungan Harian


Renungan Minggu 22 Juli 2018
Ev. : I Raja-raja 21:1-16

Ahab raja Samaria menginginkan kebun Anggur Nabot karena berdekatan dengan istana raja dan hendak ditanami sayur-sayuran. Alasan ini sederhana dan tidak salah. Sebab keinginannya mau membeli (ganti untung) atau tukar guling. Itu berarti Ahab tidak merampas namun keinginan itu terbungkus sikap egoisnya, rakus tamak, serakah bahkan mengingini milik orang lain (Larangan pada HT ke 10). Dan bagi Nabot, kebon Anggur  itu adalah tanah pusaka, harta warisan yg tidak boleh dipindah tangan ataupun dijual sesuai dengan Firman Tuhan (Im.25:23-28; Bil.36:7-13).Tanah adalah milik Tuhan yang menggambarkan status dan harga diri.

Mendengar penolakan Nabot, Ahab pun kesal, stress hingga mengurung diri dan tidak mau makan. Situasi itu semakin  dibakar  oleh istrinya Izebel dengan mengatakan : "Bukankah engkau sekarang memegang kuasa raja atas Israel ?" Izebel tidak terima dan tidak kuat  mendengar suaminya ditolak oleh rakyat kecil, yang tidak berpengaruh hingga dengan liciknya merekayasa untuk membunuh Nabot.

Bapak/Ibu, Saudara/i kekasih Kristus, di sini kt perlu hati-hati ! Suami, para bapak jangan sering mengeluh pada istri karena Istri bisa bertindak melampaui dirinya seperti Izebel yang menggunakan kuasa Raja yang sebenarnya bukanlah haknya. Jadi bercerita lah sebagai pasangan yang serasi, dan istri menopang, menenangkan dan berkontribusi yang membangun.



Konsekwensi Ahab sebagai Raja yang jahat, tidak takut akan Tuhan, seluruh lapisan masyarakat baik dursila, para tua-tua, pemuka agama turut saja pada skenario Istri Ahab meskipun sudah jelas-jelas bermotivasikan kejahatan, hingga Nabot meninggal dilempari batu. Dan Ahab mengklaim kebun Anggur Nabot sebagai miliknya.

a. Begitulah karakter Ahab raja yang tidak takut akan Tuhan, istrinya Izebelpun justru menguasainya demi untuk memenuhi keinginan, nafsu tamak, rakus, memiliki harta orang lain,  berbuat dosa pun menjadi halal.
b. Setiap kita manusia mempunyai keinginan namun tidak berarti semua keinginan harus terpenuhi. Dan kalaupun tidak terpenuhi tidak harus kecewa, atau menekan/menindas orang lain. Karena keinginan adalah kesenangan sementara.
c. Tuhan sudah atur segala sesuatunya punya hak dan kewajiban maka saatnya kita untuk saling menghargai dan nikmatilah anugerahNya dengan mengucap syukur dalam segala hal. Amin

Selamat Hari Minggu, Selamat beribadah.

(Pdt.Sonny Lasma Br. Sinaga)