running text

HORAS!!! SELAMAT DATANG DI BLOG HKBP SUTOYO; Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

Senin, 05 Juni 2017

"BERSIHKALAH HATIKU DAN PERBAHARUILAH BATINKU" Renungan Harian Pdt.Lucius T.B.Pasaribu, S.Th

"BERSIHKALAH HATIKU DAN PERBAHARUILAH BATINKU"
(Mazmur 51:12-15). Khotbah Prsta II Pentakosta, 05 Mei 2017

Firman Tuhan di Pesta II Pentakosta hari ini  adalah doa permohonan Daud agar Tuhan menghapuskan kesalahannya, membersihkan hatinya dan memperbaharui batinnya. Permohonan ini didasarkan rasa bersalah yang sangat mendalam kepada Tuhan setelah nabi Natan menjumpainya karena pelanggaran yang dilakukannya. Jika Anda yang belum memahami alur cerita ini, saya usulkan untuk membaca 2 Samuel 11-12. Daud sangat tertarik kepada Batsyeba istri Uria, maka Uria diperintahkan untuk berperang dalam pertempuran yang sulit untuk menang. Akhirnya Uria gugur di medan pertempuran dan Daud pun melindungi Batsyeba dengan menjadikkannya istri. Di jaman itu, dari kaca mata awam itu suatu tindakan mulia, raja yang mengayomi keluarga panglimanya. Namun  sehebat apapun  manusia meyembunyikan niat yang terselubung dalam hatinya Tuhan Maha Tahu, karena Tuhan yang menempa hati manusia. Inilah yang diingatkan nabi Natan pada Daud. Karena itu, Daud mengungkapkan isi hatinya yang terdalam, rasa bersalah di hadapan Allah dan menginsyafi segala perbuatannya. Rasanya tak sanggup berdiri, tukang-tulangnya serasa kering dan patah.  Tidak kuat mengangkat kepala dan menampakkan wajah menatap sesama atas cela dan perbuatannya. Namun inilah kelebihan Daud, dia tidak melakukan dosa lagi untuk menutupi kesalahan. Bagi Daud, selaku  seorang raja, mungkin bisa saja melenyapkan Natan dengan gampang. Namun dia menginsafi kehadiran Natan dan memperbaiki kesalahannya dengan memohon agar Tuhan berkenan menyucikan hatinya dan memperbaharui batinnya.

Siapa diantara kita yang tidak pernah bersalah? Tokoh-tokoh panutan seperti Daud mengalaminya. Masalahnya adalah bagaimana kita memperbaiki kesalahan tersebut. Ada tiga tipe bagaimana manusia memperbaiki kesalahan: (1) Dalam banyak kasus orang menutupi kesalahannya dengan mengorbankan orang lain, maka lingkaran korban menutupi kesalahan akan terus, karena untuk menutupi kebohongan akan terus menciptakan kebohongan. Demikianlah lingkaran dosa akan membuat dosa manusia semakin  dalam terbenam dalam lumpur dosa.  (2) Ada orang yang tidak memperbaiki kesalahannya dengan mengakhiri hidupnya dan mengubur diri sendiri melalui tindakan bunuh diri. Ini tindakan yang dilakukan Yudas Iskariot. Suatu tindakan yang  sangat disayangkan dan sangat ditentang ajaran Alkitab. (3) Memperbaharui dengan memohon pengampunan. Pandangan ini didasarkan pada keyakinan bahwa pengampunan terbuka dihadapan Allah. Tuhan Maha- baik akan menerima kita walaupun kita berdosa.  Sebesar apapun  dosa kita dihadapan Tuhan,  Dia berkenan mengampuni dan menghapuskan pelanggaran kita (band. Yesaya 1:18)

Daud berseru: "Perbaharuilah batinku dengan Roh yang teguh". Di sinilah peran Roh Kudus yang menjaga batin dan memelihara hati manusia untuk tetap mengingatkan kita akan apa yang berkenan di hadapan Allah. Roh Kudus memberi kekuatan bagi kita untuk membaharui diri. Roh Kudus memberi kekuatan kepada kita untuk dapat melakukan yang lebih baik dan lebih berkenan di hadapan Tuhan.

Kiranya Roh Kudus yang telah memenuhi orang percaya membaharui batin dan memberi kekuatan kepada kita untuk melakukan missi Allah di dunia ini.
Amin.