running text

HORAS!!! SELAMAT DATANG DI BLOG HKBP SUTOYO; Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

Jumat, 09 Juni 2017

"KUK PENINDAS TELAH DIPATAHKAN" Renungan Harian Pdt.Lucius T.B.Pasaribu, S.Th

KUK PENINDAS TELAH DIPATAHKAN

Yesaya 9:4, "Sebab kuk yang menekannya dan gandar yang di atas bahunya serta tongkat si penindas telah Kaupatahkan seperti pada hari kekalahan Midian".

Kuk adalah beban yang disandarkan pada leher kerbau atau lembu untuk menggarap/membajak sawah. Kuk ini berat dan membebani.  Dalam Alkitab kuk ini sebagai simbol penindasan 1 Raj 12:4 (band. Kis 15:4). Kuk sering juga digambarkan sebagai beban hidup yang dipikul oleh seseorang.

Zaman Yesaya bin Amos (Proto Yesaya) melayani di Yehuda dalam situasi krisis, di mana raja-raja terakhir Uzia, Yotam, Hizkia dan Ahaz mengalami kesulitan menghadapi politik luar negeri. Yesaya melihat sendiri Yehuda dalam tekanan Assyur, Babilonia dan Mesir. Samaria sendiri telah ditaklukkan Assyur tahun 720 SM. Yerusalem juga merupakan incaran para raja sekitar. Yeruslaem sendiri pernah dikepung oleh Assyur (2 Raj 18-19), namun diluputkan Tuhan. Tekanan dari bangsa-bangsa sekitar tentu menjadi beban bahkan harus dipaksa untuk memberikan upeti kepada bangsa asing, diperas dan ditindas begitu hebat. Siapakah yang membebaskan umat Allah dari tekanan dan segala penindasan ini?

Hal inilah yang disampaikan oleh nabi Yesaya bahwa Tuhan sendiri akan datang dan bertindak untuk mematahkan kuk. Pembebasan itu adalah dengan kelahiran seorang putera. Lengkapnya: Yesaya 9:6, "Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai".

Dapat kita bayangkan dijajah atau ditindas menjadi beban yang sangat berat.  Melawan tidak kuat dan bisa berdampak fatal karena akan mengalami penindasan yang lebih besar. Diperdaya dan semakin tak berdaya. Inilah pengalaman Yehuda dalam masa-masa Yesaya. Diancam Assyur, tekanan politik luar negeri dari Mesir dan Babel. Semuanya membebani umat Tuhan. Tuhan sangat menentang penindasan. Yesaya menyampaikan suatu harapan baru bahwa Tuhan akan mematahkan segala penindasan dan membebaskan umatNya. Umat akan menang dan kemenangan mereka seperti kemenangan melawan Midian. Kekalahan Midian suatu istilah bagi musuh yang tertunduk malu dan tidak mampu mengangkat muka.

Apa yang terjadi ketika Yehuda mengalahkan Midian? Dalam kitab Hakim-hakim diceritakan bahwa umat Allah ditindas oleh orang Midian, namun Tuhan mengangkat Gidion memimpin umat Allah mengalahkan orang Midian sehingga mereka tidak dapat mengangkat kepada dan umat Allah hidup dengan aman (Hakim 8:28). Peristiwa Midian ini menjadi satu cerita yang turun temurun dalam tradisi Israel. Bahwa kemenangan atas Midian adalah pembebasan dimana mereka menang, mereka yang tertunduk dan ditindas dimenangkan Tuhan. Sebaliknya orang yang membusungkan dada, dengan kekuatannya menindas orang lain tertunduk malu dan tak berani mengangkat wajah. Demikianlah Tuhan mengembalikan keceriaan orang yang terbeban dan mengembalikan kebebasan orang-orang tertindas.

Renungan pagi ini memberikan harapan bagi kita bahwa Tuhan tidak membiarkan orang-orang yang dikasihiNya terindas dan terlindas. Tuhan akan bertindak dan mematahkan kuk penindasan dan membebaskan kita dari berbagai beban yang menekan hidup kita. Berharaplah selalu kepada Tuhan dalam segala pergumulan dan beban hidup yang kita alami. Tuhan akan bertindak. Amin.