running text

HORAS!!! SELAMAT DATANG DI BLOG HKBP SUTOYO; Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

Rabu, 28 Juni 2017

"KEPADAMULAH AKU BERKENAN" Renungan Harian Pdt.Lucius T.B.Pasaribu, S.Th

KEPADAMULAH AKU BERKENAN

Markus 1:10-11, "Pada saat Ia keluar dari air, Ia melihat langit terkoyak, dan Roh seperti burung merpati turun ke atas-Nya. Lalu terdengarlah suara dari sorga: Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepadaMulah Aku berkenan"

Salah satu peristiwa menggetarkan dalam pelayanan Yohanes Pembaptis adalah membaptis Yesus. Selain Yohanes merasa tidak layak, Yohanes justru merasa seharusnya Yesuslah yang membaptis dia. Dia hanyalah hamba yang menyuarakan pertobatan agar orang mempersiapkan jalan bagi Mesias yang segera datang. Dia mulia, sementara Yohanes Pembaptis merasa bahwa membuka tali kasutNya saja dia tak layak. Namun Yesus menjawab Yohanes, biarlah demikian terjadi sepatutnya untuk menggenapkan kehendak Allah (Baca Mat 3:14-15)

Apa yang terjadi ketika Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis? Ini suatu peristiwa keajaiban; langit terkoyak, Roh keluar seperti burung merpati dan suara berseru: Inilah Anakku yang Kukasihi, kepadaNyalah Aku berkenan. Inilah Anakku yang kukasihi! Kata-kata ini ada pada mazmur pelantikan raja  (Band Mazmur 2:7). Raja-raja yang diangkat dan diurapi adalah disebut sebagai Anak Allah, Allah berkenan atas raja yang memimpin dan menggembalakan umatNya .

Konsep raja menurut Perjanjian Lama adalah theokrasi, sekalipun raja diangkat untuk pemimpin umat Israel namun yang memerintah  umatNya adalah Allah senidiri.  Raja harus tunduk dan berdaulat kepada Allah. Jika kita baca kisah Raja-raja dalam kitab Tawarikh selalu disebutkan penilaian atas raja yang memerintah: melakukan apa yang baik di mata Tuhan atau sebaliknya. Itulah sebabnya raja dipahami sebagai Anak Allah. Raja yang dilantik untuk menggembalakan umat atas perkenaan Allah.

KepadaNyalah Aku berkenan! Apa yang dilihat dan didengarkan oleh Yohanes Pembaptis ini adalah proklamasi yang menahbiskan dan melantik Yesus sebagai Mesias. Yesus bukanlah raja yang hendak memulihkan kerajaan Israel seperti sedia kala. Namun mendirikan kerajaan Allah lewat pelayananNya.  Dia memerintah bukan seperti raja-raja dunia, tetapi memerintah manusia untuk menuruti kehendak Allah. Dialah Mesias yang dijanjikan nabi-nabi termasuk apa yang diserukan oleh Yohanes Pembaptis. Dengan peristiwa ini Yohanes Pembaptis menyaksikan sendiri bahwa nubuatan akan Mesias digenapi.

Baptisan ini penting karena segera setelah baptisan ini Yesus memulai pekerjaanNya setelah lulus dari pencobaan. Yesus melayani orang banyak: mengajar, menyembuhkan dan berkotbah. Yesus dalam pelayananNya memberitakan anugerah: Allah mewujudkan kasihNya bagi dunia.

Peristiwa langit terkoyak dan keluar Roh seperti burung merpati, menunjukkan suatu peristiwa penting: Allah turun ke bawah dan berkenan bersama umatNya di dunia ini melalui pelayanan Yesus Kristus. KepadaNyalah Aku berkenan! Suatu pernyataan kesediaan Allah untuk menerima manusia berdoa melalui Yesus Kristus. Yesus Kristus berseru: datangkah kepadaKu hai yang letih lesu dan berbeban berat (Mat 11:28). Akibat dosa, manusia telah menderita dan diperhamba dosa serta diasingkan dari kasih karunia. Namun di dalam diri Yesus Kristus Allah berkenan kepada kita (band. Kis.4:12). Di dalam Yesus Kristus, Allah berkenan kepada kita. Dialah yang memulihkan umatNya kembali kepada Allah.

Inilah yang harus kita syukuri, kita adalah anak-anak Allah yang berkenan bagiNya karena penebusan Yesus Kristus.