running text

HORAS!!! SELAMAT DATANG DI BLOG HKBP SUTOYO; Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

Kamis, 08 Juni 2017

"MEMUJI TUHAN" Renungan Harian Pdt.Lucius T.B.Pasaribu, S.Th

MEMUJI TUHAN

Kisah Para Rasul 3:8, "Ia melonjak berdiri lalu berjalan kian ke mari dan mengikuti mereka ke dalam Bait Allah, berjalan dan melompat-lompat serta memuji Allah".

Dalam memperlengkapi para rasul memberitakan Injil, salah satu karunia Roh Kudus di dalam diri rasul adalah kuasa melakukan mujizat. Itulah yang dilakukan oleh Petrus bersama Yohanes ketika memasuki Bait Allah setelah peristiwa turunnnya Roh Kudus. Ketika memasuki Bait Allah Petrus melihat orang yang lumpuh sejak lahir diusung untuk meminta sedekah atau belas kasihan. Dia berada di Gerbang Indah, gerbang sebelah timur Bait Allah. Gerbang Indah dikhususkan untuk pintu masuk perempuan dan non Yahudi. Mengapa yang lumpuh ini diletakkan disini, mungkin saja dia seorang non Yahudi atau mungkin Yahudi, namun telah kalah cepat dengan orang fakir lainnya yang telah lebih dulu ke gerbang utama pintu masuk.

Orang lumpuh ini hidup sangat tergantung pada belas kasihan orang lain. Dalam posisi yang demikian, orang lumpuh itu menatap penuh pengharapan kepada Petrus. Petrus melihat dan tergerak hatinya untuk melakukan sesuatu. Kisah Para Rasul 3:6, "Tetapi Petrus berkata: "Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!"

Apa yang terjadi seketika itu? Petrus membantu tangannya untuk berdiri dan seketika itu kakinya kuat dan berdiri, berjalan-jalan kian kemari dan melompat-lompat serta memuji Tuhan. Sungguh tak disangka dan terpikirkan baginya yang selama ini dipapah, namun oleh mujizat dan doa Petrus yang berseru di dalam nama Yesus "berjalanlah!" dan iapun dapat berjalan.  Itulah peristiwa di Gerbang Indah di Bait Allah, sesuai dengan namanya gerbang indah bagi sang lumpuh menerima mujizat dari rasul. Gerbang yang dianggap tempat orang yang terpinggirkan dan tak diperhitungkan namun disitu terjadi mujizat yang luar biasa.

Ini contoh yang menginspirasi kita, rejeki tidak harus berada di pintu utama. Jika tersisih jangan berkecil hati, Tuhan ada dimana-mana dan banyak jalan Tuhan untuk memperhatikan penderitaan kita. Tuhan melihat kita di barisan pinggir sekalipun.

Ada hal menarik dari pernyataan Petrus dalam ayat 7, jika orang memberi sedekah berupa uang dan apa yang dapat diberikan orang sekedar menopang atau mungkin uang sekedar makan. Namun Petrus melakukan apa yang paling dibutuhkan seorang yang lumpuh, yaitu berjalan. Membantu dan menolong orang bukan hanya dengan materi, namun potensi yang ada pada diri kita.

Ada pula pelajaran berharga dari yang sudah disembuhkan Petrus. Dia kegirangan dan bersukacita. Dalam suka citanya itu dia tidak lupa memuji Tuhan. Masih ingat ketikaYesus menyembuhkan 10 orang yang berpenyakit kusta? Berapa orang yang kembali kepada Yesus dan mengucapkan terima kasih? Hanya satu orang! Hal ini mengingatkan kita, menerima berkat dan hal baik dari Tuhan jangan lupa bersyukur dan memuji Tuhan karena segala kebaikan bersumber dari Dia.

Mari kita puji dan muliakan Tuhan atas segala karyaNya dalam hidup ini. Amin.