running text

HORAS!!! SELAMAT DATANG DI BLOG HKBP SUTOYO; Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

Senin, 08 Januari 2018

"JANGAN KUATIR" Renungan Harian Pdt.Lucius T.B.Pasaribu, S.Th

JANGAN KUATIR

Filipi 4:6, "Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur"

Kuatir adalah sifat alamiah yang melekat pada setiap orang. Tidak ada yang terlepas dari kuatir: kuatir akan masa depan, kuatir akan kesehatan, kuatir akan anak-anak dan kuatir akan hal apa saja menyangkut hidup ini. Tidak realistis jika ada orang yang tidak kuatir. Masalahnya adalah bagaimana kita menghadapi kuatir. Sikap orang terhadap kuatir sangat beragam. Ada orang yang terlalu kuatir sehingga tidak berani dan tidak berbuat apa-apa. Kuatir menjadi ketakutan. Ada orang yang kuatir namun dia berusaha mengatasi kekuatirannya dengan membebani dirinya melalui berbagai hal. Ibarat seorang mau melakukan traveling, dia persiapkan a-z, dari pakaian tidur, olah raga dll, mulai dari camilan sampai makan di jalan, tas travel tak muat hingga harus nenteng sana sini yang memberatkan.  Hanya karena kuatir ini dan itu maka harus membebani diri dalam banyak hal. Padahal selama traveling apa yang dipersiapkannya tidak digunakan sama sekali.

Kuatir yang membebani akan mengurangi krbahagiaan kita. Adalah paling bahagia jika kita bisa menerima apa adanya, menikmati siatuasi yang kita jalani. Percaya menjalani segala sesuatu, menerima segala segala sesuatu apa adanya dan memanfaatkan dan menggunakan apa adanya  untuk kebahagian dan sukacita kita. Renungan pagi ini menegaskan: jangan kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah di dalam doa dan permohonan serta mengucapkan syukur.  Ayat ini mengajarkan kepada kita mengelola kekuatiran:

PERTAMA: menyerahkan segala keinginan  kita kepada Tuhan. Kita percaya bahwa Tuhan adalah sumber dari segala apa yang kita butuhkan. Tuhan menyediakan dan memberikan apa yang terbaik untuk kita. 

KEDUA: sampaikan di dalam doa; doa adalah permohonan dan sekaligus sikap membuka diri di hadapan Allah.

KETIGA: bersyukur; apa yang diberikan Tuhan kita terima dengan penuh syukur, apa yang ada adalah rahmat yang diberikan Tuhan bagi kita. Jangan bersungut-sungut, sebab sungut-sungut hanya mengurangi sukacita kita.

Berulang kali Yesus mengajarkan kepada murid agar tidak kuatir. Ketika diutus memberitakan Injil agar murid tidak kuatir karena jumlah rambutnya pun telah dihitung (Mat 10:30), mengenai kehidupan ini Yesus berkata: Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya? (Mat 6:27)


Jangan kuatir, mengingatkan kita untuk agar percaya kepada Tuhan, yang menyediakan dan memberikan kebutuhan kita. Dia menjaga dan melindungi kita dan Dia yang mengetahui apa yang paling kita butuhkan dalam hidup ini. Amin.