running text

HORAS!!! SELAMAT DATANG DI BLOG HKBP SUTOYO; Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

Jumat, 12 Januari 2018

"KEPENUHAN DI DALAM KRISTUS" Renungan Harian Pdt.Lucius T.B.Pasaribu, S.Th

KEPENUHAN DI DALAM KRISTUS

Kolose 2:9-10a, "Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan,  dan kamu telah dipenuhi di dalam Dia"

Untuk memahami renungan ini marilah kita mulai dari pesan Yesus dalam Matius 5:48, "Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna." 

Bagaimana kita bisa sempurna?  Bukankah sering kita mengenal ungkapan: 'manusia tidak ada yang sempurna'? Ungkapan ini muncul dari pengalaman sehari hari, sehebat apapun kita untuk mempersiapkan segala pekerjaan kita agar sempurna namun selalu ada saja yang kurang. Sesempurna apapun seorang figur tokoh yang kita idolakan, selalu ada titik lemahnya. Pokoknya tidak ada yang sempurna, selalu ada saja yang kurang. Apa yang membuat itu? Bukankah kita manusia yang diciptakan oleh Allah sungguh sempurna? Tuhan telah menciptakan manusia sempurna dan memancarkan kemuliaan Allah  namun dosa telah membuat kita tercemar, sebagaimana disebut di Roma 3:23, "Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah". Wajah Allah yang diciptakan segambar dengan rupa Allah telah dirusak oleh dosa. Manusia tidak lagi dapat memperbaiki dirinya sendiri dengan kekuatan yang ada pada dirinya sendiri. 

Kita harus menyadari bahwa Allah pada mulanya menciptakan kita sempurna, namun dosa merusaknya. Di sinilah peranan Kristus yang dijelaskan oleh Paulus kepada jemaat Kolose bahwa Kristuslah yang melengkapi, menyempurnakan dan memenuhi segala kelemahan kita agar kita sempurna sebagai manusia baru, umat tebusan yang diselamatkan oleh Allah. Kesempurnaan kita bukan karena kita sempurna tetapi karena Kristus yang menyempurnakan kita. 

Inilah alasan Alkitab yang mengajarkan kepada kita agar kita sempurna. Di dalam Kristus kita memiliki potensi untuk melakukan yang terbaik. Jika pun ada yang kurang di dalam diri kita masing-masing Kristuslah yang menyempurnakannya. Pada pihak manusia, manusia saling menerima kelemahan masing-masing dan menyempurnakannya di dalam diri Yesus Kristus. 

Bagaimanakah Kristus memenuhi segala ketidak sempurnaan di dalam diri manusia? Di sinilah peran kasih. Kasih itu menyempurnakan, memaafkan dan mengampuni segala kekurangan. Marilah ambil contoh dalam hubungan keluarga. Pasti selalu ada kelemahan dan kekurangan namun oleh kasih semua disempurnakan. Kasih memampukan kita memaafkan, mengampuni dan menerima kelemahan masing-masing dan belajar melakukan yang terbaik.

Renungan di pagi ini mengingatkna kita akan potensi diri kita masing-masing yang dilengkapi dan dipenuhi di dalam Yesus Kristus untuk dapat menghasilkan buah terbaik dalam kehidupan ini. Sering kita mendengar ungkapan: kita kan manusia. Sebagai dalil untuk membenarkan berbagai kelemahan kita. Benar, itu tak dapat disangkal, namun Kristus telah memenuhi segala kekurangan dan kelemahan kita. Di dalam Kristus kita memiliki potensi diri yang besar untuk melakukan dan berbuat yang terbaik. 
Amin.