running text

HORAS!!! SELAMAT DATANG DI BLOG HKBP SUTOYO; Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

Sabtu, 13 Januari 2018

"SELURUH BUMI PENUH KEMULIAAN TUHAN" Renungan Harian Pdt.Lucius T.B.Pasaribu, S.Th

SELURUH BUMI PENUH KEMULIAAN TUHAN

Yesaya 6:3, "Dan mereka berseru seorang kepada seorang, katanya: "Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaanNya".

Ada hal menarik dari kisah pemanggilan Yesaya dalam pasal 6 ini. Yesaya menyadari diri orang yang najis bibir, berdosa dan tak layak dihadapan Allah (Yes 6:5). Namun dalam keberadaan demikian Allah yang Mahakudus berkenan menampakkan diri kepadanya, memancarkan kekudusan dan dipenuhi dengan kemuliaan Allah. Allah yang Mahakudus menyatakan diri kepada umatNya berdosa.  Itu bukan suatu penglihatan biasa, namun benar-benar suatu penyataan Allah untuk meyakinkan Yesaya bahwa manusia yang berdosa dipanggil untuk memancarkan kemuliaan Allah.

Allah yang Mahakudus menampakkan diri, sebagai bentuk penyataan Allah kepada nabi Yesaya. Dalam beberapa peristiwa penampakan Allah kepada hambaNya diikuti dengan peristiwa yang ajaib: peristiwa Musa (Kel 3), demikian dengan penglihatan Yeremia pada pasal 1 dan penglihatan Daniel. Allah yang transenden hadir dalam dunia yang fana. KehadiranNya hendak memancarkan sinar kemuliaan Allah. 

Manusia tidak dapat menghindar dari tugas panggilan ini. Karena totalitas hidup manusia tergantung sepenuhnya dalam kuasa Tuhan. Keberdosaan dan kelemahan manusia tidak menjadi alasan untuk tidak berbuahkan kebaikan bagi Tuhan. Allah sendiri bertindak untuk mentahirkan dan menguduskan manusia agar dapat diabdikan menjadi kemuliaan namaNya. Itulah sebabnya dalam cerita pemanggilan Yesaya ini, pada akhirnya dia menjawab Tuhan dan berkata: "ini aku, utuslah Aku". (Yes 6:8)

Apakah tugas yang hendak disampaikan oleh Yesaya sebagai nabi? Memberitakan kehendak Allah. Agar umat Allah mendengar firmanNya dan melakukan kehendakNya dalam hidup mereka: mereka dipilih menjadi umat Allah, umat perjanjian agar hidup mereka dapat memuliakan namaNya.

Inilah visi Yesaya: seluruh dunia dipenuhi kemuliaan Allah, jika setiap orang menceritakan kebaikan Tuhan dalam hidupnya lewat tindakan kasih dan hidup yang menunjukkan diri menjadi teladan bagi sesama. Sama terperti terang di dalam suatu ruang gelap, terang itu akan memenuhi seluruh ruang itu, dan semua kegelapan terusir dari dalamnya. Demikianlah peran orang percaya di dunia ini  memancarkan sinar kemuliaan Allah. Dunia ini membutuhkan teladan, teladan dalam kata, sikap dan perbuatan. Teladan dalam moral, iman dan praksis kehidupannya. Amin.