running text

HORAS!!! SELAMAT DATANG DI BLOG HKBP SUTOYO; Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

Kamis, 18 Januari 2018

"PADAMULAH ADA KEHIDUPAN" Renungan Harian Pdt.Lucius T.B.Pasaribu, S.Th

PADAMULAH ADA KEHIDUPAN

Yohanes 6:68-69, "Jawab Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal; dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah." 

Setelah Yesus mengajarkan tentang roti kehidupan ada beberapa murid-murid yang berubah pikiran dan meninggalkan Yesus (Yoh 6:66). Murid-murid disini adalah yang mengikut Yesus, mendengar khotbah dan ajaranNya serta menyaksiakan mujizat yang dilakukanNya.  Murid ini dalam bahasa Yunani disebut 'matetes', berbeda dengan kedua belas murid yang disebut dengan "ton dodeka". Kedua belas murid terus mengikut Yesus, sekalipun mereka tak satupun yang ikut mengahantarkan Dia ke via dolo rosa.

Mengapa mereka berubah pikiran dan meninggalkan Yesus? Mereka kurang berterima pengajaran Yesus yang menyebut dirinya Roti yang turun dari sorga, selain itu mereka salah paham tentang ajaran Yesus mengenai Perjamuan Kudus tentang memakan daging dan meminum darahNya, seperti Ia sebut dalam Yoh 6:53-54, "Maka kata Yesus kepada mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu.
Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman"

Perlu kita ketahui bahwa bagi kaum Israel roti sorga adalah manna. Suatu kisah perbuatan Allah memelihara dan menyelamatkan bangsa Israel dalam perjalanan di padang gurun. Dengan pengajaran Yesus tentang roti hidup,  Yesus membandingkan diriNya dengan manna yang dikultuskan orang Yahudi. Bagi sebagian perkataan ini terlalu keras membuat ada dari murid-murid berubah pikiran  dan meninggalkan Yesus. 

Jika ada yang meninggalkan Yesus, berbeda dengan Petrus dan  kawan-kawannya tetap mengikut Yesus. Justru pada perkataan dan pengajaran Yesus mereka menemukan kebenaran dan kehidupan. Hal ini membuat Yesus bertanya kepada Petrus, mengapa kamu tidak pergi juga? Di sinilah pengakuan Petrus tentang Yesus Kristus. Petrus mengetahui dan mengenal siapa Yesus yang sesungguhnya. Yesus adalah Mesias Anak Allah, perkataan-perkataan yang diucapkanNya adalah kehidupan kekal. Yesus adalah Yang Kudus dari Allah.

Pengenalan yang sungguh terhadap Yesus membuat Petrus tidak mau meninggalkan Yesus seperti lainnya, karena keras dan tidak masuk akal. Justru Petrus telah menemukan sumber kehidupan yaitu di dalam diri Yesus Kristus. Baginya tidak ada keselamatan lain di luar Kristus. Sehingga dia tidak mau pergi, tetapi tetap mengikut Yesus sumber hidup.

Janganlah seperti matetes (murid) yang meninggalkan Yesus; mereka hanya ingin menerima hal yang indah, perkataan baik-baik yang menyenangkan telinga mereka, namun ketika tak berkenan di hati segera meninggalkan  kebenaran. Yesus mengajarkan hal keras karena Yesus tahu hati mereka yang tidak sungguh-sungguh mengikut Dia (6:61).  Mereka hanya murid murahan yang ingin mendapat roti, menyaksikan  mujizat dan kehebatan-kehebatan dari Yesus tetapi tak mau menderita dan setia memikul salib. 

Petrus juga pernah mengalami keraguan dalam hidupnya. Terkadang pengakuannya hebat namun tidak diikuti dengan kesungguhan mengikut Yesus.  Namun jadilah seperti Petrus paska kebangkitan, setelah menyaksikan sendiri kubur telah kosong, Petrus bangkit dari kerapuhannya menjadi orang yang berdiri di atas prinsip yang kokoh dan dengan penuh keberanian memberitakan Yesus Kristus yang dibangkitkan. Amin