running text

HORAS!!! SELAMAT DATANG DI BLOG HKBP SUTOYO; Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

Selasa, 16 Januari 2018

"KEKUATAN PERSEKUTUAN" Renungan Harian Pdt.Lucius T.B.Pasaribu, S.Th

KEKUATAN PERSEKUTUAN

 Matius 18:20, "Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka." 

Di Indonesia kita mengenal ungkapan: 'bersatu kita teguh bercerai kita runtuh.' Ungkapan ini muncul dari pemahaman akan pentingnya kesatuan dalam mencapai dan mempertahankan kemerdekaan. Persatuan ada ketika berkenan membuka diri untuk bergandeng tangan, sehati dan sepikir dan bersama-sama dalam mencapai tujuan. Tetapi jika tercerai berai akan tak berdaya, rapuh dan mudah dipatahkan kekuatan lawan. Di sinilah letak kekuatan persatuan itu. 

Dalam renungan di pagi hari ini berbicara tentang pentingnya persatuan dalam persekutuan orang percaya. Yesus mengajarkan pentinya orang percaya, dua tiga orang bersatu hati berseru di dalam nama Tuhan dan Ia berkenan hadir. Bukan berarti doa personal tidak perlu. Doa  secara pribadi  itu penting, namun akan lebih besar kuasanya jika dua atau tiga orang bersekutu di dalam nama Yesus Kristus. Kesatuan hati dalam persekutuan sangat menentukan kehadiran Yesus Kristus. Inilah yang diajarkan oleh Yesus kepada murid-muridNya: sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul di dalam namaKu, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka. 

Namun harus kita perhatikan bahwa di sini bukan hanya berkumpul semata.  Berkumpul dalam rangka apa? Berkumpul dalam rangka memuji dan memuliakan Tuhan, berkumpul dan bersatu hati di dalam doa menyampaikan permohonan serta berkumpul dalam mewujudkan atau menghadirkan Kerajaan Allah di dunia ini melalui pelayanan.

Pengajaran Yesus ini, juga mengajarkan tentang arti hidup bersekutu atau berkoinonia sekaligus menjawab pikiran-pikiran sempit dari berbagai kalangan yang menekankan hal iman adalah hubungan personal ansih. Seolah-olah tak perlu ke gereja  dan tak perlu bersekutu karena iman itu personal, urusan saya dengan Tuhan; secara pribadi bisa kita berdoa di rumah, mendengarkan firman lewat membaca renungan atau lewat tv dll, serta berbagai alasan lainnya yang menonjolkan bahwa iman itu adalah hubungan personal dengan Tuhan. Ditambah lagi banyaknya aliran-aliran dan berbagai denominasi gereja yang membingungkan warga, seolah berlomba menjadi gereja yang paling kudus, gereja yang dikarunia Roh, paling benar dan paling Alkitabiah.  Aktifitas di gereja dapat dilakukan di rumah secara pribadi. Anggapan inilah yang dijawab oleh renungan di pagi ini bahwa orang percaya harus hidup bersekutu (ber- koinonia) di dalam nama Yesus Kristus. Hal iman bukan hubungan personal dengan Tuhan, tetapi hidup yang bersekutu, berkumpul dan bersatu hati di dalam nama Yesus Kristus.

Sahabat yang baik hati!  Yesus mengajar dan mengajak kita agar orang percaya hidup bersekutu bersama orang percaya lainnya. Bersama-sama menyaksikan imannya dan bersekutu menyampaikan doa dan permohonan serta mewujudkan kehendak Allah di dunia ini melalui aksi dan bhakti bersama di dalam kasih. Orang percaya terpanggil untuk menjadi saksi Kristus di dunia ini (Kis 1:8). Kekuatan persekutuan orang percaya adalah Yesus itu sendiri, dan Yesus akan mewujudkan apa yang kita sampaikan dalam permohonan dan doa-doa kita (Band Mat 21:22). Inilah kekuatan kita, hidup yang bersatu dalam persekutuan orang percaya yang berseru di dalam nama Yesus Kristus. Itulah bukti bagi kita bahwa kita tinggal di dalam Kristus. Amin.