running text

HORAS!!! SELAMAT DATANG DI BLOG HKBP SUTOYO; Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

Minggu, 13 Agustus 2017

"APA YANG ENGKAU KERJAKAN?" Renungan Minggu Pdt.Lucius T.B.Pasaribu, S.Th

APA YANG ENGKAU KERJAKAN?
(1 Raja-raja 19: 1-18)

Firman Tuhan Minggu ini memberitakan perihal Elia yg melarikan diri dan bersembunyi dari pengejaran Izebel.  Elia sangat takut  karena Izebel memburu nyawanya. Dalam persembunyiannya Tuhan menyapa dan memanggil Elia: APA YANG ENGKAU KERJAKAN DI SINI? Pertanyaan ini menghentakkan Elia, sekaligus menyampaikan uneg-uneg yg sangat berat di hatinya. Apakah upah yang diterima Elia: bekerja segiat-giatnya melalukan perintah Tuhan, menegakkan kebenaran, memusnahkan berhala tapi malah diancam dan hendak dibunuh. Atas ancaman dari Izebel ini, Elia merasa lebih baik rasanya mati saja, dan itu ia keluhkan kepada Tuhan.  Tuhan menyapa dan memanggil Elia agar keluar dari persembunyiannya. Elia diperintahkan untuk bangkit berdiri dan melakukan kehendakNya. Jangan takut dan gentar, Tuhan menjaga dan memelihara dengan penuh kuasa hambaNya.

Izebel adalah perempuan yg sangat jahat di mata Tuhan. Dia isteri raja Ahab yg telah membawa malapetaka bagi Israel. Ahab raja yg takluk kepada isterinya Izebel, penyembah berhala. Dia meninggalkan Tuhan dan membangun mezbah untuk Baal. Kuasa Izebel atas raja Ahab sangat kuat dan banyak kebijakan raja diambil-alih oleh Izebel; salah satunya adalah kasus Nabot yg sangat terkenal (baca 1 Raj 21).  Sosok Izebel menjadi tragedi peran isteri yg merendahkan suami. Dan sebelum nats kotbah ini telah terjadi pertarungan besar antara Elia dan nabi-nabi Baal. Itulah peristiwa bukit Karmel (1 Raj 18). Nabi-nabi Baal mempersembahkan kurban dan mengundang dewa Baal untuk memakan kurban yg disajikan, namun tak ada tanda apapun, sekalipun mereka sudah berdoa dan berjingkrak-jingkrak memohon Baal untuk menunjukkan diri, tapi tak ada gerakan apapun. Itu membuktikan bahwa Baal adalah benda mati. Sebaliknya ketika Elia mempersembahkan kurban, api pun menyambar korban yg dipersembahkan Elia. Ini membuktikan bahwa Allah Israel adalah Allah yang hidup dan penuh kuasa. Konsekwensi kekalahan Baal dan nabi-nabinya suruhan Izebel itu, Elia menangkap dan memusnahkan 450 nabi-nabi Baal di sungai Kison.

Atas kekalahan Baal, Izebel tak puas, semakin bangkit amarahnya menghendaki darah Elia. Izebel bangkit memerintahkan untuk membunuh Elia. Di sinilah pergumulan Elia dalam khotbah Minggu ini: ia menghindar dari amarah Izebel dengan pergi dan bersembunyi ke Beersyeba (wilayah Yehuda). Dengan demikian tidak ada lagi kuasa Izebel menangkap Elia di negeri Yehuda karena batas kekuasaan Israel Utara. Di sinilah Tuhan bertanya pada Elia: APA YANG ENGKAU KERJAKAN DI SINI? Elia pun menjawab dan menyampaikan isi hatinya: lebih baik ia mati. Bukankah Elia melakukan apa yg Tuhan kehendaki dan membuktikan kebenaran, tapi apa yg didapatkannya justru ancaman, intimidasi dan pengejaran Izebel?

Menghindar dari masalah dan menyembunyikan diri dari masalah yg dihadapi merupakan hal yg tidak disukai oleh Tuhan. Tuhan memanggil Elia keluar dari persembunyiannya untuk bangkit, tegar menghadapinya serta diutus untuk melakukan perintahNya.

Ada beberapa pelajaran yg sangat berharga dari kotbah Minggu ini:

(1). Bangkitlah dan makanlah!
Ketika menghindar dari masalah, Elia tak berdaya, berkeluh kesah atas semua yang dihadapinya. Inilah konsekwensi orang yg melakukan kebenaran, dikejar dan diancam. Malaikat menyediakan makanan bagi Elia membuktikan bahwa Tuhan memperhatikan dan menjamin hidupnya. Tuhan menyediakan energi bagi hambaNya utuk melakukan tugas-tugasnya.

(2). Bangkitlah, pergilah menghadap Tuhan. Jangan menghindar dan bersembunyi. Perjumpaan dengan Tuhan menjadi kekuatan bagi setiap orang yg mengalami beban berat. Seperti seruan Yesus: "Marilah kepadaKu, hai yang letih lesu dan berbeban berat..." (Mat 11:28). Di dlm Tuhan ada kelegaan, dan kekuatan serta semangat kita dipulihkan.

(3). Bangkitlah, tunaikan pengutusan Tuhan. Perjumpaan dgn Tuhan memulihkan semangat, sehingga mampu melakukan kehendakNya. Ada tiga perintah Allah kpd Elia: mengurapi Hazael menjadi raja Aram, mengurapi Omri menjadi raja Israel, dan mengurapi Elisa menggantikannya sbg abdi Allah. Amin.