running text

HORAS!!! SELAMAT DATANG DI BLOG HKBP SUTOYO; Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

Selasa, 29 Agustus 2017

"TETAPLAH MENGAMPUNI" Renungan Harian Pdt.Lucius T.B.Pasaribu, S.Th

TETAPLAH MENGAMPUNI

Lukas 17:4, "Bahkan jikalau ia berbuat dosa terhadap engkau tujuh kali sehari dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan berkata: Aku menyesal, engkau harus mengampuni dia".

Ada satu lagu berjudul: "Jangan Sampai Tiga Kali". Lagu ini menggambarkan sikap hati manusia yang memiliki batas kemampuan seseorang memaafkan dan mengampuni kesalahan orang lain. Syairnya demikian: "Satu kali kau sakiti, masih kumaafkan, dua kali kausakiti juga kumaafkan. Tapi jangan kau coba tiga kaki. Jangan oh jangan ....dst". Lagu ini menggambarkan keterbatasan hati kita memaafkan orang lain: seseorang tidak dapat lagi menerima maaf dari kesalahan yang berulang.

Jika manusia memiliki batas kemampuan memaafkan, berbeda dengan ajaran Alkitab. Inilah salah satu keunggulan ajaran Alkitab, yaitu: pengampunan. Yesus mengajarkan konsep pengampunan yang tanpa batas. Setiap ada orang bersalah datang memohon maaf dan menyesali dosanya pada sat itu kita harus mengampunia dia. Sekalipun saudara kita melakukan kesalah tujuh kali sehari, dan ia datang menyesali dosanya pada saat itu kita akan menerima maaf, mengampuni dan membebaskan dia. Yesus mengajarkan jangan menaruh dendam dan menutup maaf baginya. Tetapi bukalah senantiasa maaf dan pengampunan bagi setiap orang yang bersalah kepada kita. Sebagaimana kita mengharapkan Tuhan mengampuni setiap kesalahan kita, demikian pula kita mengampuni orang yang bersalah kepada kita. (Doa Bapak Kami)

Hal mengampuni ini, lebih jauh lagi Yesus mengajarkan dalam  Matius 18:21-22, "Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali? Yesus berkata kepadanya: Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali." Dari penjelasan Yesus ini kita hendak menerima maaf dari setiap orang yang menyesali perbuatannya.

Inilah salah satu keunggulan ajaran kekristenan, maaf dan pengampunan yang senantiasa terbuka. Tidak ada dosa yang tidak dapat diampuni, hanya satu menurut Alkitab yang tidak dapat diampuni yaitu melakukan dosa menghujat Roh Kudus (Lukas 12:10; Markus 3:29). Dalam berbagai penafsir, dosa kekal dimaksud adalah orang yang tidak mempergunakan kesempatan pengampunan.

Renungan hari ini mengajak kita untuk berkenan memaafkan. Memaafkan berarti pertama sekali kita menyadari kesalahan kita dan bangkit untuk memohon maaf. Hati yang mau memohon maaf adalah bahagian dari sikap kerendahan hati. Orang yang mau memohon maaf biasanya diikuti juga dengan kesediaan memaafkan. Mengapa kita harus mengampuni? Karena kita adalah anak-anak Allah, yang meneladani Allah yang murah hati sebagaimana tertulis dalam Luk 6:36 "Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati." Dengan demikian hidup akan indah, karena terbukanya maaf dan pengampunan bagi setiap orang.

Hidup ini akan indah jika setiap orang saling mengampuni karena pengampunan memulihkan hubungan kita dengan orang lain dan inilah yang dikehendaki oleh Allah. Amin.