running text

HORAS!!! SELAMAT DATANG DI BLOG HKBP SUTOYO; Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

Rabu, 02 Agustus 2017

"TUHAN PENEBUS UMATNYA" Pdt.Lucius T.B.Pasaribu, S.Th

TUHAN PENEBUS UMATNYA

Yesaya 44:24, "Beginilah firman TUHAN, Penebusmu, yang membentuk engkau sejak dari kandungan; "Akulah TUHAN, yang menjadikan segala sesuatu, yang seorang diri membentangkan langit, yang menghamparkan bumi — siapakah yang mendampingi Aku?"

Ada pertanyaan umat Israel di pembuangan: Apakah Tuhan telah lupa akan umat pilihanNya? Bukankah nenek moyang mereka telah mengadakan perjanjian dengan Tuhan bahwa mereka menjadi bangsa yang besar, umat pilihan Allah? Beginikah akhir riwayat umat pilihan ditelan pembuangan? Hidup dalam pembuangan memang berat. Semakin banyak orang yang tidak setia menjalankan Taurat Tuhan, sebahagian telah kawin campur dan identitas mereka sebagai umat Allah semakin kabur.  Bangsa yang besar, umat pilihan Allah mungkin hanya tinggal cerita dan akan ditelan habis oleh pahitnya pembuangan.

Tuhan mengetahui apa yang digumuli umatNya dalam pembuangan. Melalui nabi Yesaya, Tuhan menyampaikan penghiburan, "Hiburkanlah, hiburkanlah umat-Ku, demikian firman Allahmu,  tenangkanlah hati Yerusalem dan serukanlah kepadanya, bahwa perhambaannya sudah berakhir, bahwa kesalahannya telah diampuni, sebab ia telah menerima hukuman dari tangan TUHAN dua kali lipat karena segala dosanya" (Yes 40:1-2)

Sesungguhnya Tuhan tidak meninggalkan mereka. Yesaya dalam renungan ini mengingatkan umatNya akan siapa Allah bagi mereka. Tuhan adalah penebus, Dialah pencipta dan pemelihara umatNya. Tuhan sendiri yang membentuk umatNya sejak awal sama seperti seseorang telah dibentuk sejak kandungan, demikian Tuhan memilih dan menetapkan umatNya Israel sejak semula.

Tuhan adalah penebus umat Israel yang hidup. Demikianlah nabi Yesaya menguatkan umatNya. Istilah penebusan ini mengingatkan kita tentang beberapa hal: (1). Dunia perbudakan, seorang budak tidak akan pernah menikmati kebebasan, dia akan tetap menjadi budak pada tuannya. Kebebasannya hanya mungkin jika ada orang yang bersedia menebusnya dari tuannya. (2). Dunia perang; tawanan perang tidak akan menikmati kebebasan jika tidak ditebus. Hidup tawanan sangat menderita. (3). Dunia bisnis: harta yang digadaikan. Jika seseorang memiliki pinjaman maka sebagai agunan diberi harta baik berupa barang maupun ladang. Selama tergadai sang pemilik tidak berhak atas barangnya yang tergadai. Dia akan memilikinya kembali jika uang tebusan telah dibayar lunas. Demikianlah umat Israel dalam pembuangan; mereka diperbudak, jadi tawanan bangsa asing dan tergadai di negeri asing.

"Akulah penebusmu", suatu harapan baru bagi umatNya. Allah sendiri yang menebus mereka dari perbudakan dan pembuangan Babilonia. Umat Israel adalah milik pusakan Allah dan tak akan membiarkan mereka tergadai. Tuhan akan menebus milik pusakaNya. Tuhan tidak membiarkan mereka selamanya terbuang dan tergadai di Babilonia. Tuhan akan memulangkan mereka ke Yerusalem dan memulihkan mereka sebagai bangsa.

Makna penebusan ini semakin mengingatkan kita akan pengorbanan Yesus Kristus. Sebagaimana Allah menebus umatNya dari pembuangan, demikianlah kita juga telah ditebus dari dosa, sehingga kita adalah manusia merdeka, manusia yang dibebaskan dari perbudakan dosa, seperti dikatakan di Gal 5:1, "Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan." Kita telah lunas dibayar oleh penebusan Kristus (Baca 1 Kor 6:20; 7:23)

Inilah kasih Allah yang harus kita syukuri. Tuhan tidak membiarkan kita tenggelam dalam badai masalah, tertawan oleh dosa dan pelanggaran kita. Tuhan telah menebus kita melalui darah Yesus Kristus di kayu salib. Amin.