JANGAN PADAMKAN ROH
1 Tesalonika 5:19-20, "Janganlah padamkan Roh, dan janganlah anggap rendah
nubuat-nubuat".
Masih ingat peristiwa turunnya Roh Kudus? Peristiwa itu
dapat kita baca pada Kis. 2, Roh Kudus turun atas murid-murid berupa lidah api
yang menyala. Nyala api di sini bukanlah api yang memusnahkan, tetapi sebagai simbol semangat dan hati yang
berkobar-kobar. Roh Kuduslah yang
menyalakan semangat para rasul dan gereja perdana untuk memberitakan Injil. Roh
Kudus menyemangati para murid memberitakan Injil tanpa takut, sekalipun
dianiaya dan tidak sedikit dari antara mereka yang mati martyr. Orang percaya
terpanggil menjadi saksi di Yerusalem, Yudea, Samaria dan sampai ke ujung bumi.
Roh Kuduslah yang memberikan penghiburan, mengajari dan menguatkan orang
percaya dalam memberitakan Injil Yesus Kristus. Roh Kudus pula yang memelihara
iman kita agar kuat dalam menantikan Tuhan Yesus dalam kemuliaan-Nya.
Dengan peristiwa turunya Roh Kudus, kita percaya bahwa Dia telah berdiam di dalam hati kita.
Di dalam diri orang percaya Roh selalu mengingatkannya untuk melakukan kehendak
Allah. Ibarat alarm, Roh mengingatkan kita dalam setiap tindakan dan perbuatan
yang menyimpang dari kehendak Allah. Roh memimpin kita agar hidup sebagai
anak-anak Allah, sebagaimana disebut di Roma 8:16, "Roh itu bersaksi
bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah".
Jangan padamkan Roh! Nasihat ini penting agar setiap orang
dalam persekutuan mendorong dan memotivasi orang berbuahkan kebaikan (buah-buah
Roh). Roh Kudus bekerja di dalam diri kita, agar kita hidup menurut kehendak
Allah. Jika pada saat ini Paulus mengatakan: "Jangan padamkan Roh!",
ini berarti jangan abaikan arahan Roh dalam hidup ini. Karena Roh terus berkarya untuk menghasilkan
kebaikan pada diri manusia.
Jangan padamkan Roh! Ini sekaligus juga sebagai nasihat
dalam persekutuan jemaat agar semua orang percaya saling menopang dan
membangun. Jadilah motivator dan inisiator dalam pembangunam rohani jemaat,
bukan sebaliknya yang melemahkan dan mematahkan semangat orang percaya.
Berkaitan dengan nubuat: nubuatan adalah firman yang
disampaikan oleh Allah melalui hambaNya; ada yang bersifat peringatan, ada
hukuman dan ada juga janji keselamatan. Intinya, nubuatan adalah kehendak Allah
yang dinyatakan kepada umatNya. Nubuatan dalam PL adalah janji keselematan yang
telah dipenuhi dalam diri Yesus Kristus. Paulus dalam renungan di pagi ini
mengingatkan, jangan anggap rendah nubuatan, karena itu adalah kehendak Allah.
Dalam ibadah gereja mula-mula, selalu ada spontanitas yang menyampaikan
nubuatan dan itu benar-benar karunia Roh untuk menyampaikan maksud Allah di tengah-tengah
jemaat, seperti disebut dalam 1 Kor 14:22, "Karena itu karunia bahasa Roh
adalah tanda, bukan untuk orang yang beriman, tetapi untuk orang yang tidak
beriman; sedangkan karunia untuk bernubuat adalah tanda, bukan untuk orang yang
tidak beriman, tetapi untuk orang yang beriman".
Jangan padamkan Roh dan jangan anggap rendah
nubuatan-nubuatan. Nasihat ini sangat berguna mengingatkan kita agar selalu
memelihara semangat, optimis dan antusias dalam hidup ini. Disamping itu kita
percaya bahwa Roh Kudus akan memperlengkapi kita dalam perbuatan baik. Amin.