running text

HORAS!!! SELAMAT DATANG DI BLOG HKBP SUTOYO; Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

Selasa, 15 Agustus 2017

"JADILAH ENGKAU TAHIR" Renungan Harian Pdt.Lucius T.B.Pasaribu, S.Th

JADILAH ENGKAU TAHIR!

Markus 1:40b-42, "Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku.
Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata kepadanya: Aku mau, jadilah engkau tahir. Seketika itu juga lenyaplah penyakit kusta orang itu, dan ia menjadi tahir".

Orang yang berpenyakit kusta biasanya nampak pada kulitnya yang penuh dengan sisik-sisik putih licin, mengkilap dan kalau ditekan, daging disekitarnya tidak terasa sakit lagi. Dikalangan orang Yahudi penyakit ini dianggap najis dan berbahaya, karena dapat menular; sebab itu harus diasingkan dari masyarakat. Untuk lebih jelas pandangan kaum Yahudi atas kusta bacalah pada: Kel 13 dan Kel 14; Luk 18:12-19. Bahkan kusta sering digambarkan sebagai simbol dari dosa.

Pandangan kaum Yahudi yang demikian sangat membuat seorang kusta memiliki penderitaan ganda. Selain dianggap terkutuk dalam pandangan agamawi, sanksi sosial juga sangat keras: mereka harus diasingkan, mereka tidak boleh berkeliaran di tempat umum, mereka kehilangan hak-hak sipilnya di tengah-tengah masyarakat. Tidak jarang orang yang berpenyakit kusta dipasung karena dianggap dapat berjangkit atau menular.

Seorang kusta datang memohon kepada Yesus Kristus agar dia ditahirkan. Bagi seorang kusta kesempatan tahir sangat sulit karena kusta tidak dapat disembuhkan. Dia hanya tinggal menunggu waktu kapan semuanya berakhir. Namun dalam keadaan demikian Yesus hadir bagi orang yang kusta, yang lemah, dipinggirkan dan terkucilkan. Kehadiran Yesus membuka ruang dan kesempatan bagi orang yang terpinggirkan. Semuanya terbuka untuk dipulihkan dan memperoleh keselamatan. Inilah luar biasanya Yesus Kristus, Dia membuka diri bagi orang yang dikucilkan. Yesus sebagai orang Yahudi pasti mengetahui bagaimana perlakuan  orang kepada seorang kusta. Namun Yesus berbeda dengan Yahudi lainnya, Yesus membuka diri dengan orang kusta, dan tergerak hatinya oleh belas kasihan.

"Aku mau, jadilah engkau tahir!" Keterbukaan hati Tuhan Yesus menyembuhkan dan mentahirkan orang kusta maka dia benar-benar tahir. Dia dipulihkan dari pengucilan dan hak-haknya di tengah-tengah masyarakat dipulihkan.

Kesediaan Tuhan Yesus menyembuhkan adalah berita keselamatan bagi kita semua.  Yesus telah menghapus dosa kita di kayu salib. PengorbananNya telah menebus kita dari perbudakan dosa. Oleh dosa kita telah terasing dihadapan Allah, hubungan kita dengan sesama terganggu, namun lewat pengorbanan  Yesus Kristus kita telah dipulihkan dan diperdamaikan dengan Allah.