running text

HORAS!!! SELAMAT DATANG DI BLOG HKBP SUTOYO; Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

Jumat, 11 Agustus 2017

"JANJI TUHAN SETELAH PERISTIWA AIR BAH" Renungan Harian Pdt.Lucius T.B.Pasaribu, S.Th

JANJI TUHAN SETELAH PERISTIWA AIR BAH

Kejadian 9:9-10, "Sesungguhnya Aku mengadakan perjanjian-Ku dengan kamu dan dengan keturunanmu,
dan dengan segala makhluk hidup yang bersama-sama dengan kamu: burung-burung, ternak dan binatang-binatang liar di bumi yang bersama-sama dengan kamu, segala yang keluar dari bahtera itu, segala binatang di bumi".

Alkitab mengatakan bahwa air bah adalah hukuman Allah untuk melenyapkan manusia dari dosa. Dosa telah merajalela dan melingkupi dunia. Manusia semakin jahat. Allah menyesal terhadap manusia yang diciptakanNya itu (Kej 6:6). Namun dari dunia yang penuh dosa, Tuhan masih menemukan orang setia, hidup benar dan tidak bercela serta bergaul denganNya yaitu Nuh. Dialah  diperintahkan membuat bahtera karena Tuhan akan mendatangkan air bah. Hanya Nuh dan keluarganya yang diselamatkan. Selain Nuh dan keluarganya,  Tuhan memerintahkan Nuh untuk memasukkan ke dalam bahtera berbagai jenis binatang sesuai dengan yang ditentukanNya untuk diselamatkan. Oleh Nuh dunia ini masih memperoleh kasih karunia.

Setelah air bah surut hal pertama dilakukan oleh Nuh adalah membangun mezbah dan mempersembahkan kurban bakaran bagi Tuhan. Tuhan pun senang atas kurban yang dipersembahkan Nuh. Atas hal inilah Tuhan mengadakan perjanjian pada Nuh dan juga pada seluruh mahkluk hidup bahwa Tuhan tidak mendatangkan air bah lagi untuk memusnahkan manusia. Sebagai tanda perjanjian ini Tuhan menempatkan busurNya yang lazim kita sebut dengan pelangi. Istilah busur ini sangat penting: busur adalah alat perang yang bisa membunuh musuh dengan jarak jauh. Allah menempatkan busur ini berarti Allah menghentikan amarahNya dan tak akan mendatangkan air bah lagi untuk menghukum manusia dan seluruh binatang yang ada dan makhluk hidup lainnya baik yang ada di darat, di dalam air dan di udara.

Renungan di pagi hari ini mengingatkan kita bahwa bukan hanya kepada manusia Allah berjanji untuk tidak mendatangkan air bah, namun kepada seluruh makhluk. Hal ini hendak menjelaskan bahwa manusia dan mahkluk hidup lainnya: binatang, tumbuhan dan alam harus hidup dalam harmoni, memelihara kelestarian alam dan ekosistem. Manusia, binatang, tumbuhan dan alam merupakan bahagian ciptaan Allah. Tuhan mengikat perjanjian bukan hanya kepada manusia saja, tetapi juga kepada makhluk hidup lainnya. Manusia sebagai mahkota ciptaan yang diberi akal budi dan pengertian bertanggungjawab atas kelestarian alam, jaminan kelangsungan hidup serta ekosistem yang memelihara mata rantai kehidupan.

Salah satu dampak dunia yang mengancam kehidupan kita penghuni bumi adalah "climate change" yang berdampak pada perubahan iklim yang semakin mencemaskan; suhu udara bumi yang semakin panas dan bencana alam yang semakin mengancam kehidupan umat manusia, mendesak kita agar bergegas memilih produk yang ramah lingkungan. Dampak meningkatnya suhu bumi akan melelehnya es kutub utara dan selatan berdampak pada meningkatnya permukaan laut. Tentu ini adalah air bah yang mengancam kehidupan. Tuhan memang telah berjanji tak akan melenyapkan manusia dengan air bah, namun merupakan tugas dan tanggung jawab kita memelihara lingkungan hidup dan melestarikannya demi kelangsungan hidup manusia, makhluk hidup dan alam. Amin.