running text

HORAS!!! SELAMAT DATANG DI BLOG HKBP SUTOYO; Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

Selasa, 10 Oktober 2017

"AKU MEMUJI YANG MAHATINGGI" Renungan Harian Pdt.Lucius T.B.Pasaribu, S.Th

AKU MEMUJI YANG MAHATINGGI

Daniel 4:34, "Tetapi setelah lewat waktu yang ditentukan, aku, Nebukadnezar, menengadah ke langit, dan akal budiku kembali lagi kepadaku. Lalu aku memuji Yang Mahatinggi dan membesarkan dan memuliakan Yang Hidup kekal itu, karena kekuasaan-Nya ialah kekuasaan yang kekal dan kerajaan-Nya turun-temurun".

Ada banyak cara yang dipakai Tuhan untuk mengubah hidup seseorang. Kadang cepat seperti kilat, penjahat sekalipun seperti Saulus dapat bertobat lewat sambaran cahaya sorgawi (baca kisah pertobatan Paulus Kis 9:3). Lewat sambaran itu, Saulus bermaksud menganiaya orang percaya, tetapi berubah menjadi pemberita Injil. Ada juga yang lambat melalui proses yang lama melalui pengalamannya yang sudah melelahkan baru menyadari kekeliruan hidup. Namun ada juga lewat mimpi, kegelisahan yang mendalam membuat hidupnya berubah seperti pengalaman Nebukadnezar yang meninggikan diri.

Pertobatan Nebukadnezar, dikisahkan dalam renungan di pagi hari ini. Untuk mengetahui cerita ini ada baiknya membaca keseluruhan pasal 4.  Nebukadnezar mengalami perubahan yang sangat besar setelah Daniel menjelaskan mimpinya. Dalam mimpinya Nebukadnezar melihat satu pohon yang begitu besar di atas bumi dan menjulang tinggi sampai ke langit. Di bawahnya segala binatang bernaung dan di cabangnya burung-burung bersarang. Kemudian malaikat penjaga di tempat tidurnya memerintahkan agar menebang pohon itu, biarlah daun berguguran namun tanggulnya dibiarkan hidup terikat dengan rantai besi.

Daniel sangat arif menjelaskan mimpinya dan mengharapkan bahwa mimpi buruk itu bukan terjadi pada Nebukadnezar namun pada musuh-musuhnya. Tetapi sesungguhnya mimpi itu adalah untuk Nebukadnezar untuk mengubah hidupnya yang sombong dan meninggikan diri sampai ke langit. Kerajaannya akan tumbang dan menjadi tawanan. Atas penjelasan Daniel ini, spontan Nebukadnezar takjub atas kecerdasan Daniel, menjelaskan seluruh mimpi Nebukadnezar dan dapat diterimanya dengan baik. Atas hal inilah Nebukadnezar spontab memuji, memuliakan dan mengagungkan Allah, Allah yang disembah Daniel: Allah Abraham, Ishak dan Yakub.

Renungan di pagi ini hendak mengajarkan kerendahan hati. Nebukadnezar yang sombong dan meninggikan diri dirubah lewat mimpi yang menggelisahkan. Cerita ini mengajak kita: biarlah Tuhan yang lebih tinggi, bagiNyalah kemuliaan, hormat dan puji-pujian. Dia yang maha kuasa, dan kekuasaanNya melebihi apapun. Kekuasaannya pun bukan sementara namun kekal sampai selama-lamanya. Amin.