KAMU ADALAH ANAK TERANG
1 Tesalonika 5:5, "Karena
kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah
orang-orang malam atau orang-orang kegelapan".
Jaman Alkitab mungkin mudah
membedakan mana anak-anak terang dan mana anak-anak kegelapan. Anak terang
seperti masyarakat biasa bekerja di siang hari,
sebaliknya, anak-anak kegelapan bekerja di malam hari. Anak kegelapan
bekerja ketika orang tidur dan istirahat. Anak-anak kegelapan beroperasi
melakukan aktifitasnya seperti mencuri dan merampok atau tindakan kejahatan
lainnya. Jadi sangat mudah untuk membedakan anak-anak terang atau anak-anak
siang dan anak-anak kegelapan atau orang-orang malam. Namun jaman kita sudah
berubah, orang bekerja 24 jam dan fasilitas untuk itu semua semakin
dipersiapkan peradaban kita. 24 jam orang bisa melakukan apa saja: yang jahat
maupun yang baik. Semuanya tergantung pada kita, alat informasi dan IT sangat
mendukung orang melakukan sisi terang atau gelap. Seperti HP Anda, kemana Anda
gunakan produktif untuk menyebar berita yang positip dan berguna atau menyebar
hoax, kebencian dan tipu daya.
Membedakan anak-anak kegelapan
dan terang tidak dapat dikategorikan pada formalisme kulit luar bahkan sangat
sulit membedakannya jika hanya dari perawakan, pekerjaan dan jabatan. Bukankah
banyak kejahatan dari yang seharusnya pelaku kebaikan? Kita mungkin kenal
istilah "white collar crime";
'white collar' hanya digunakan oleh hakim dan pendeta. Hakim sebagai
penegak hukum seharusnya menjadi penentu akan tegaknya keadilan dan kebenaran
namun menjadi sarang transaksi kejahatan. Demikian pendeta dengan jubah hitam
dan 'collar' putih, 'collar' putih simbol terang yang menerangi kegelapan.
Namun ada saja perilaku oknum-oknum tertentu yang memilukan hati; seharusnya
penjaga moral, tapi telah menciderai professinya yang sangat mulia.
Sekarang kita diingatkan renungan
ini bahwa orang percaya adalah anak-anak terang. Penamaan itu karena Yesus
Kristus adalah terang dunia, sebagaimana disebut dalam Yoh 8:12, "Maka
Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah terang dunia;
barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia
akan mempunyai terang hidup." Sejak awal kitab Yohanes menjelaskan
kedatangan terang itu akan mengusir kegelapan. Dunia ini adalah perlawanan dua
kekuatan, terang dan gelap. Namun bagaimanapun gelap tidak akan bertahan
melawan terang. Sekecil apapun titik terang di tengah-tengah tebalnya
kegelapan, terang akan memancarkan sinarnya untuk menerangi sekitar,
"Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah
gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam
rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya
mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga"
(Mat 5:15-16).
Renungan di pagi ini menegaskan
bahwa orang percaya adalah anak-anak terang yang harus menerangi sekitarnya. Di
dunia yang abu-abu bahkan yang penuh dengan lorong-lorong gelap hidup ini,
orang percaya harus tampil sebagai terang, menerangi sekitarnya. Anak-anak
terang harus memancarkan sinarnya. Anak terang seperti dian yang diletakkan di
atas gantang, bukan dibawah atau di dalam gantang karena sinarnya akan tertutup
dan terselubungi. Jadi anak terang, berani tampil melakukan kebenaran,
menegakkan keadilan dan menyatakan kebenaran. Anak-anak terang akan
mempengaruhi lingkungannya dan dunia kerjanya lebih positip, lebih menghasilkan
buah produktif yang berguna bagi sesama.