running text

HORAS!!! SELAMAT DATANG DI BLOG HKBP SUTOYO; Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

Rabu, 18 Oktober 2017

"NATAN MENGINGATKAN DAUD" Renungan Harian Pdt.Lucius T.B.Pasaribu, S.Th

NATAN MENGINGATKAN DAUD

2 Samuel 12:9, "Mengapa engkau menghina TUHAN dengan melakukan apa yang jahat di mata-Nya? Uria, orang Het itu, kaubiarkan ditewaskan dengan pedang; isterinya kauambil menjadi isterimu, dan dia sendiri telah kaubiarkan dibunuh oleh pedang bani Amon".


Metode Natan menasihati Daud merupakan contoh yang sangat menarik karena dia membuat suatu cerita tentang seorang janda yang memiliki kambing domba. Cerita yang sangat menarik (bacalah 12:1-7) Selain menarik Nabi Natan sangat cermat mendeteksi kejahatan Daud dan berani mengingatkannya sekalipun Daud itu Raja, yang dihormati di seluruh bangsa itu. Inilah kelebihan nabi, Tuhan menunjukkan melalui nabiNya untuk cermat melihat realitas disekitarnya.  Bagaimana seorang Natan bisa mengetahui apa motif Daud menyuruh Uria ke pertempuran yang tidak mungkin dimenangkan akhirnya dia meninggal, dan keputusan Daud mengambil Batsyeba menjadi isterinya. (Kisahnya dapat kita baca dalam 2 Sam 11)

 Secara kasat mata, tindakan Daud ini bisa benar, bahkan sikap mulia bagi penilaian umum karena melindungi keluarga panglimanya yang mati di peperangan. Ini suatu tindakan perlindungan dari raja kepada panglima perangnya. Namun tidak ada yang tersembunyi dimata Tuhan,  perbuatan Daud membiarkan Uria mati di medan perang merupakan kejahatan di mata Tuhan. Tindakan Daud menempatkan dan membiarkan Uria mati di medan pertempuran adalah kekejian bagi Tuhan.

Sehebat apapun seseorang menutupi kejahatannya semua itu terbuka di matanTuhan. Selihai dan selicin apapun orang berdalih mengelak dari kejahatannya dan membenarkan tindakannya di mata Tuhan, kejahatan itu tiada yang tersembunyi. Inilah kehadiran Natan mengingatkan Daud.

Atas peringatan Natan ini, Daud tersungkur dan memohon pengampunan dosa kepada Tuhan. Dia tidak membuat alibi atau pembenaran diri namun insaf dan menyadari perbuatannya yang jahat dan memohon pengampunan kepada Tuhan.

Renungan pagi ini mengingatkan kita bahwa mata Tuhan tetap tertuju kepada kita. Tuhan maha tahu apa yang kita lakukan dan maksud tersembunyi sekalipun di dalam hati, Tuhan mengetahuinya.   Tiada yang tersembunyi semuanya terbuka dihadapan Allah. Amin.