running text

HORAS!!! SELAMAT DATANG DI BLOG HKBP SUTOYO; Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

Kamis, 26 Oktober 2017

"TAATI HUKUM DAN TEGAKKAN KEADILAN...!" Renungan Harian Pdt.Lucius T.B.Pasaribu, S.Th

"TAATI HUKUM DAN TEGAKKAN KEADILAN...!"

Yesaya 56:1, "Beginilah firman TUHAN: Taatilah hukum dan tegakkanlah keadilan, sebab sebentar lagi akan datang keselamatan yang dari pada-Ku, dan keadilan-Ku akan dinyatakan".

Nats renungan pagi ini merupakan ayat penghantar bagi umat Allah yang akan segera memasuki suatu era baru, yaitu: kembali dari pembuangan Babel. Yesaya menyebutkan: "sebentar lagi akan datang keselamatan yang dari pada-Ku." Keselamatan yang dari Tuhan tidak lama lagi, ini berarti penantian mereka selama 70 tahun di pembuangan berakhir sudah. Janji keselamatan dan pemulihan umat Allah telah digenapi. Berakhirnya pembuangan Babel berarti berakhirlah penderitaan, umat Allah memasuki suatu suasana sukacita yaitu pemulihan umatNya. Namun harus dicatat bahwa pengembalian umat Allah ke Yerusalem bukanlah usaha mereka atau karena kemenangan melawan Babelonia, tetapi karena Tuhan sendiri yang memerintahkan Raja Koresh membebaskan umatNya; mengembalikan mereka pulang dengan harta benda dan diberikan segala perbekalan pembangunan kembali Bait Suci dan tembok Yerusalem (Baca 2 Taw 26:22-23 dst).

Dalam memasuki suasana baru, apakah yang harus mereka persiapkan? Sama seperti ketika Musa membawa bangsa Israel ke tanah Kanaan, Allah memperlengkapi dan membentuk umat Allah yang taat terhadap Taurat atau hukum Musa. Mereka harus setia kepada Allah dan taat beribadah kepadaNya.

Demikianlah umat Allah yang kembali ke Yerusalem, mereka akan meninggalkan Babelonia kembali ke kampung halamannya. Hal PERTAMA yang disampaikan oleh nabi Yesaya untuk mereka lakukan adalah: Taat pada hukum dan menegakkan keadilan. Umat Allah memiliki hukum Taurat yang diwariskan dan diajarkan secara turun-temurun (Ulangan 5:6). Di dalam hukum Taurat umat dibentuk untuk mengatur hubungan manusia dengan Allah (ibadah) dan mengatur relasional sesama manusia atau etika sosial. Dengan demikian,  tidak ada lagi alasan bagi umat Allah tidak mengetahui hukum. Karena selain memiliki buku Taurat, setiap orang tua wajib mengajarkannya kepada anak-anaknya dan terpatri di dalam hati sanubari mereka masing-masing.

Pentingnya memelihara hukum bagi umat Allah, karena di dalam hukum Taurat kita mengenal kehendak Allah. Sebagai umat Allah kita harus memelihara dan melakukan kehendakNya. Bagaimana mungkin kita mengasihi Allah namun mengabaikan kehendakNya?

Hal KEDUA: Tegakkanlah keadilan! Adil adalah sikap yang memberikan kesamaan, persamaan dan keseimbangan bagi setiap orang. Keadilan ini penting untuk menghargai harkat dan martabat manusia. Siapapun kita,  harus menghargai sesama. Jangan karena kekuasaan yang dimiliki sehingga berlaku sewenang terhadap orang lain. Dengan menegakkan keadilan ini, semua orang terjamin hidupnya, setiap orang terjamin haknya di tengah-tengah masyarakat.

Taatilah hukum dan tegakkanlah keadilan! Inilah harapan Yesaya akan status umat baru yang kembali ke Yerusalem. Umat yang demikian akan menjadi status umat Allah yang baru; penuh kasih dan penghargaan terhadap semua orang karena memelihara hukum dan berlaku adil.

Orang percaya adalah Israel yang baru yang dipanggil dan dibentuk menjadi umat Allah di dalam diri Yesus Kristus. Yesus Kristus adalah pemenuhan dari semua hukum Taurat.  Hukum dan keadilan adalah kasih dan pembuktian hidup di dalam kasih itu harus memelihara hukum dan berlaku adil. Jadi ketiganya adalah suatu kesatuan di dalam hidup orang percaya. Kasih tanpa keadilan, kita akan buta, hukum tanpa kasih kita legalistik, keadilan tanpa hukum manusia akan anarkis karena manusia akan membuat ukuran keadilan masing-masing. Renungan pagi ini mengajarkan kita melengkapi hidup kita di dalam hukum, keadilan dan kasih. Amin.