running text

HORAS!!! SELAMAT DATANG DI BLOG HKBP SUTOYO; Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

Kamis, 12 Oktober 2017

"RANCANGAN DAMAI SEJAHTERA" Renungan Harian Pdt.Lucius T.B.Pasaribu, S.Th

RANCANGAN DAMAI SEJAHTERA

Yeremia 29:11, "Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan".

Pasal 29 merupakan surat kiriman dari Yeremia yang dibacakan bagi umat di pembuangan Babel. Yeremia memberikan peneguhan bahwa Tuhan bukan untuk membinasakan umat Allah di pembuangan Babel, namun dibalik itu Tuhan telah membuat suatu rancangan besar bagi umatNya. Rancangan Tuhan melebihi apa yang mereka pikirkan. RancanganNya adalah rancangan damai sejahtera, rancangan kehidupan dan rancangan masa depan yang cemerlang. Ibarat pemurnian emas, harus dilebur agar kerak besi terlepas dan jadilah emas murni yang siap dibentuk menjadi perhiasan mahal. Demikian Tuhan akan memurnikan umatNya di pembuangan. Akan ada sisa-sisa umat Allah yang memiliki karakter umat pilihan, umat yang  berpegang teguh kepada perintah Allah dan mencintah Taurat Tuhan.

Yeremia sendiri menubuatkan bahwa mereka harus menjalani 70 tahun masa pembuangan Babel. Nubuatan ini sangat berbeda dengan nubuatan nabi palsu Hanaya dan Pasyur yang menubuatkan damai, damai dan tak akan ada pembuangan karena Tuhan telah mematahkan Babel. Apa yang terjadi? Hanaya dan Pasyur adalah nabi palsu yang hanya meninabobokkan raja dan umat itu. Yeremia benar, Babel bangkit dan menghancurkan Yerusalem dan mengangkut mereka ke pembuangan.

Pembuangan memang pahit dan itu membuat Israel sangat terpukul karena mereka bangga sebagai umat Allah, umat pilihan dan umat yang diberkati. Mereka bangga dengan kerajaan Daud yang dianggap akan kekal dan bangga akan Bait Suci. Segala kebanggaan mereka baik secara bangsa, keagamaan dan segala kelebihan yang selama ini diandalkan justru hancur. Semuanya terpuruk dan terperosok dalam pembuangan Babel.

Inilah kelebihan Yeremia, sekalipun sempat ditolak umat itu, namun tetap bekerja dengan menyampaikan nubuat dan rencana Allah untuk mereka. Pembuangan bukanlah penghukuman  akhir umat Allah, tetapi suatu tahapan pemurnian umat Allah. Sama seperti Musa membawa Israel di padang gurun, mereka dilatih dan digembleng selama empat puluh tahun untuk membentuk mereka menjadi umat Allah yang siap memasuki tanah perjanjian.

Hidup dalam pembuangan pasti pahit dan membuat mereka terpukul berat. Ini cara Allah memperbaiki hidup umatNya. Rancangan Allah adalah rancangan kesejahteraan, bukan kebinasaan. Di balik pembuangan Tuhan telah menyediakan masa depan yang penuh pengharapan.  Allah bekerja dan mendatangkan kebaikan kepada umatNya bukan dari hal-hal manis saja. Dari pengalaman pahit, Tuhan dapat memberikan hal termanis dalam hidup ini. Maka baik manis atau pun pahit terjadi dalam hidup mintalah kekuatan dari Tuhan untuk menjalaninya sehingga kita akan semakin paham rencanaNya dalam hidup kita. Amin.