running text

HORAS!!! SELAMAT DATANG DI BLOG HKBP SUTOYO; Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

Jumat, 20 Oktober 2017

"TUHAN MEMBERI NAMA MEREKA: "MANUSIA" Renungan Harian Pdt.Lucius T.B.Pasaribu, S.Th

"TUHAN MEMBERI NAMA MEREKA: "MANUSIA"

Kejadian 5:2, "Laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Ia memberkati mereka dan memberikan nama "Manusia" kepada mereka, pada waktu mereka diciptakan".

Nats renungan di pagi ini menjadi dasar utama bagi pandangan Alkitab bahwa manusia itu adalah setara. Tidak ada perbedaan laki-laki dan perempuan, namun sama-sama memiliki citra Allah, yaitu segambar denganNya. Selain kesetaraan nats renungan ini hendak menekankan bahwa manusia adalah "yang diambil dari tanah". Kata manusia diterjemahkan dari kata Ibrani "adam". Adam yang diambil dan dibentuk Allah segambar dengan rupaNya dan diberikan nafas kehidupan. Narasi ini  hendak menjelaskan bahwa tanpa Allah manusia adalah tanah. Allah berkarya dengan  mengambil tanah, membentuk, memberi nafas kehidupan dan akan kembali ke tanah. Dengan penjelasan ini Alkitab hendak mengajarkan agar manusia tetap merendahkan hati di hadapan Allah, sebab apa adanya hidup manusia adalah karena prakarsa dan perbuatan Allah sendiri, sebaimana disebut dalam Yes 64:8, "Tetapi sekarang, ya TUHAN, Engkaulah Bapa kami! Kamilah tanah liat dan Engkaulah yang membentuk kami, dan kami sekalian adalah buatan tangan-Mu".

Dari kisah penciptaan ini ada dua hal yang perlu kita perdalam yaitu: (1) Tuhan memberkati dan (2) Tuhan memberi nama.

(1). Memberkati: rencana Allah bagi manusia adalah agar dunia ini dipenuhi berkat Allah. Allah menciptakan langit dan bumi dan segala isinya dipersiapkan bagi mahkota ciptaan. Allah memperlengkapi manusia dengan akal agar manusia dapat mengelola ciptaan demi kelestarian hidup. Sebagai mahkota ciptaan manusia memperoleh mandat ilahi untuk melestarikan alam. Allah menciptakan manusia laki-laki dan perempuan, mempersatukan dan memberkati mereka untuk bertambah banyak memenuhi bumi. Makna penciptaan menyegarkan kepada kita bahwa Tuhan menciptakan, memelihara dan memberkati manusia.

(2). Memberi nama memiliki arti kepemilikan. Tuhan memberi nama "Manusia",  ini memiliki makna yang dalam bahwa kita manusia adalah milik Allah. Kalau kita milik Allah ini adalah suatu predikat yang sangat berharga di mata Tuhan. Jika seseorang bekerja di perusahaan ternama, tentu ia akan bangga membawa nama perusahaannya. Lebih dari itulah manusia yang merupakan milik Allah harus bangga sebagai milikNya. Seorang pemilik pasti menjaga, memelihara dan melindunginya. Selain itu seorang pemilik akan selalu bangga dengan apa yang milikinya. Demikian Allah bangga atas kita dan berkenan melindungi, memelihara dan merawat kita manusia umat kepunyaanNya. Pada saat yang sama kita sebagai milikNya akan membuat refleksi yang mendalam: apa yang kita lakukan yang membanggakan Allah sebagai pemilik.

Dari makna penciptaan menurut Alkitab, kekristenan telah menjadi garda depan mewujudkan kesetaraan jender dan persamaan hak laki-laki dan perempuan, karena keduanya sama-sama diciptakan segambar dengan Allah menerima mandat untuk memenuhi dan merawat bumi.

Dari narasi penciptaan ini kita diingatkan: (1). Agar tetap rendah hati karena kita adalah tanah. Dan kita menjadi manusia yang berharga hanya karena karya Tuhan. Di luar Tuhan kita adalah tanah. (2). Manusia harus senantiasa bersyukur karena Tuhan memberkati manusia, memperlengkapi segala kebutuhan dan menjamin kehidupannya.     (3).Tuhan adalah pemilik kehidupan manusia. Kita ini adalah milik Tuhan, dan sebagai milikNya kita harus tetap menjaga diri berperilaku sebagai milik Allah. Amin.