running text

HORAS!!! SELAMAT DATANG DI BLOG HKBP SUTOYO; Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

Minggu, 01 Oktober 2017

NYATAKAN KEBENARAN DAN LAKUKAN KEHENDAK ALLAH (Matius 13:23-32) Khotbah Minggu XVI Setelah Trinitatis 01 Oktober 2017 Pdt.Lucius T.B.Pasaribu, S.Th

NYATAKAN KEBENARAN DAN LAKUKAN KEHENDAK ALLAH (Matius 13:23-32)

Selamat Hari Minggu! Khotbah Minggu hari ini mengajarkan agar kita memiliki integritas. Katakan ya atas ya, jika Anda keliru segera perbaiki dan lakukan apa yang benar menurut kehendakNya. Jangan katakan ya namun tak melakukannya.

01. Katakan ya atas ya!
Imam dan tua-tua adalah jabatan terhormat di kalangan Yahudi. Imam (priest) adalah orang yang dihormati, memiliki posisi istimewa, agamawan, hidup suci dan pendoa, perantara umat meyampaikan korban bagi Allah serta gembala bagi umat (Kel 24:5, Bil 16:40). Sedangkan tua-tua (elders) adalah orang  yang terhormat, anggota mahkamah agama. Dalamn Perjanjian Lama tua-tua adalah pejabat-pejabat dan ahli hukum, mereka sangat menentukan keputusan tentang apa yang benar dalam bangsa Israel (Kel 3:16;4:29). Mereka sudah mengetahui akan kuasa Yesus Kristus dalam semua pelayanan dan mujizat yang dilakukanNya namun mereka seolah tak tahu dan bertanya, dari manakah kuasa Yesus? Mereka seharusnya teladan dalam menyatakan kebenaran namun mereka pura-pura tidak tahu dan membuat sesuatu yang jelas jadi abu-abu. Yesus tidak langsung menjawab pertanyaan mereka, sebaliknya membuat pertanyaan kepada mereka, dari manakah kuasa Yohanes Pembaptis: dari sorga atau manusia?  Pertanyaan Yesus ini membuat para imam dan tua-tua terpojok sendiri dengan siasatnya, karena orang banyak mengetahui dan percaya bahwa Yohanes Pembaptis adalah nabi Allah yang menyuarakan pertobatan (Mat 3:5-7). Jikalau mereka menjawab dari sorga menjadi cambuk bagi mereka sendiri  karena mereka menolak Yohanes Pembaptis, dan kalau mereka katakan "dari manusia" tentu orang banyak akan mengecam mereka, karena orang banyak percaya bahwa Yohanes Pembaptis adalah nabi Allah. Pertanyaan Yesus ini menohok kemunafikan imam dan tua-tua.  Inilah pelajaran penting bagi semua orang apalagi pemegang jabatan dan yang memiliki kuasa dan otoritas di kalangan masyarakat, jangan bermain-main dengan kebenaran. Katakanlah ya atas ya, tidak atas tidak selain dari itu datang dari si iblis (Mat 5:37).

02. Bukan jawaban manis yang dibutuhkan, namun perbuatan nyata. Yesus membuat perumpamaan tentang dua pribadi anak yang berbeda (Ay 28-32). Seorang bapak menyuruh anaknya untuk pergi dan bekerja di ladang anggurnya. Anak yang satu mengatakan ya, namun tidak pergi . Namun yang satu lagi mengatakan tidak mau, namun dia menyesalinya akhirnya pergi dan melakukan apa yang diperintahkan bapaknya. Perumpamaan ini sebagai kritik pedas kepada imam dan tua-tua Israel, yang dianggap dekat kepada Allah dan orang yang memenuhinpanghilan Allah. Dengan ini kita mendapat pelajaran, jauh lebih baik orang yang sempat ditegor karena menolak panggilan namun akhirnya bertobat dan melakukan nasehat, dari pada orang yang mengikuti panggilan namun harus dikenakan hukuman karena tidak melakukan apa panggilannya.

03. Memperbaiki kesalahan dan melakukan Kehendak Allah. Khotbah Minggu hari ini memberikan pelajaran berharga bahwa kehidupan religius tidak ditentukan oleh atribut dan kulit luar, namun ditentukan bagaimana kita melakukan kehendak Allah.  Ada orang menganggap dirinya lebih rohani dibanding lainnya, namun tak membuahkan pertobatan (Band. Farisi dan Ahli Taurat). Ada juga merasa hidupnya berdosa namun tetap tak berubah. Khotbah ini mengajak: jangan katakan aku pendosa dan tidak layak di hadapan Allah tetapi tetap hidup dalam lingkaran dosa. Beranjaklah dan bangkitlah, Tuhan menunggu dan hendak merangkul kita dalam naungan kasihnya (Band Kisah anak yang hilang, Luk 15:11-32). Tuhan menunggu perubahan dan pertobatan kita.  Di kalangan Yahudi ada professi tertentu yang dianggap tidak layak di hadapan Allah.  Namun Yesus menegaskan, jika mereka menyadari kesalahan dan bertobat serta melakukan apa yang diperintahkan Tuhan, mereka mendahului orang yang menganggap diri benar dan suci masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Amin.