running text

HORAS!!! SELAMAT DATANG DI BLOG HKBP SUTOYO; Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

Selasa, 04 Juli 2017

"JANGAN LUPA SEJARAH" Renungan Harian Pdt.Lucius T.B.Pasaribu, S.Th

JANGAN LUPA SEJARAH

Ulangan 32:7, "Ingatlah kepada zaman dahulu kala, perhatikanlah tahun-tahun keturunan yang lalu, tanyakanlah kepada ayahmu, maka ia memberitahukannya kepadamu, kepada para tua-tuamu, maka mereka mengatakannya kepadamu".

Renungan di pagi ini, merupakan bahagian dari nyanyian Musa sebelum bangsa Israel memasuki tanah Kanaan. Pada pasal berikutnya adalah pidato terakhir dan berkat yang disampaikan Musa kepada masing-masing suku Israel (Ul. 33) dan pasal 34 tentang berita kematian Musa.
Ketiga bagian penutup dari kitab Ulangan ini sangat penting agar umat Israel dari generasi ke generasi mengingat perbuatan tangan Tuhan yang besar dan tidak melupakan sejarah. Renungan ini dapat kita bandingkan seperti harapan Sukarno dalam pidato JASMERAH: Jangan Melupakan Sejarah. Bangsa yang besar adalah bangsa yang mengingat sejarahnya.

Musa menasihatkan: Ingatlah pada jaman dahulu kala dan perhatikan tahun-tahun mereka. Suatu ajakan untuk menarik peristiwa yang terjadi bagi leluhur mereka. Hal ini telah dirumuskan dalam bentuk kredo (pengakuan): "Maka haruslah engkau menjawab anakmu itu: Kita dahulu adalah budak Firaun di Mesir, tetapi TUHAN membawa kita keluar dari Mesir dengan tangan yang kuat.
TUHAN membuat tanda-tanda dan mujizat-mujizat yang besar dan yang mencelakakan terhadap Mesir, terhadap Firaun dan seisi rumahnya,  di depan mata kita; tetapi kita dibawa-Nya keluar dari sana, supaya kita dapat dibawa-Nya masuk untuk memberikan kepada kita negeri yang telah dijanjikan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyang kita" (Ulangan 6:21-23).

Dengan mengingat ini tentu mereka akan mengingat karya Tuhan yang besar. Mereka tidak dapat berbuat apa-apa karena Firaun begitu kuat dan keras kepala, hanya karena perbuatan Tuhan mereka bisa keluar dari Mesir. Bukan hanya itu, Tuhan menuntun mereka di padang gurun dan mengusir musuh-musuh mereka hingga memasuki tanah Kanaan. Padang gurun adalah sangat mematikan, panas sepanas-panasnya tanpa air, ancaman binatang buas dan binatang berbisa mematikan, badai gurun yang mematikan. Semua itu dijalani dengan penyertaan Tuhan yang luar biasa, menyediakan makanan secukupnya bagi mereka. Sungguh, hanya karena penyertaan Tuhan mereka dapat menjalaninya. Dengan peristiwa-peristiwa besar ini, mereka akan selalu mengingat Tuhan dan tidak pernah melupakannya.

Tanyakanlah kepada ayahmu! Suatu pernyataan menarik yang disampaikan Musa. Jika ada kesulitan yang mereka hadapi tanyakanlah orangtua; pengalaman mereka sangat penting ketika menghadapi kesulitan. Nasihat mereka juga sangat penting karena berbagai suka dan duka, pahit dan manis dalam menjalani kebidupan ini telah mereka rasakan. Di sini juga menjadi catatan penting bahwa orang tua harus menjadi guru yang pertama bagi generasi berikutnya untuk mengingatkan masa lalu dan mengarahkan masa depan.

Apa yang disampaikan dalam renungan di pagi ini mengingatkan kita akan kasih karunia Tuhan dalam perjalanan hidup yang kita lalui masing-masing. Sebagai mana umat Israel hendak memasuki tanah Kanaan, demikian kita akan memasuki masa depan lewat penyertaan Tuhan.

Amin.