running text

HORAS!!! SELAMAT DATANG DI BLOG HKBP SUTOYO; Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

Minggu, 23 Juli 2017

"ORANG BENAR BERCAHAYA SEPERTI MATAHARI" (Matius 13:24-30;36-43) Khotbah Minggu Pdt.Lucius T.B.Pasaribu, S.Th

"ORANG BENAR BERCAHAYA SEPERTI MATAHARI" (Matius 13:24-30;36-43)

Kotbah minggu ini merupakan dua perikop: perumpamaan Tuhan Yesus tentang lalang diantara gandum (24-30) dan penjelasannya (36-43). Marilah kita ambil beberapa pelajaran yang sangat menarik dari khotbah minggu ini:

(1). Perumpamaan Yesus tentang lalang diantara gandum menyadarkan kita bahwa dunia ini adalah ladang yang subur untuk benih kebaikan dan kejahatan. Ketika orang menaburkan kebaikan dan berbuat baik saat yang sama, si Iblis pun bekerja menaburkan benih kejahatan. Ini suatu realitas; tidak ada kepastian dunia ini tanpa kejahatan. Tugas anak-anak terang adalah menaburkan kebaikan (gandum). Sebagaimana Yesus menaburkan benih kebaikan melalui pengajaran, khotbah, pelayanan yang dilakukanNya, demikianlah kita anak-anakNya tetap menaburkan benih kebaikan dalam hidup. Kita semua terpanggil untuk ikut pada missi Allah menaburkan kebaikan.  Kalaupun "lalang" (baca kejahatan) bertumbuh subur di sekitar kita, jangan surut,  tetaplah menaburkan kebaikan. Banyak orang tidak berbuat karena takut sana, takut sini: ketika ada ide baik untuk mengembangkan missi dan pelayanan, saat yang sama akan muncul pula ide-ide yang melemahkan sehingga tak menabur apa-apa.  Dengan perumpamaan ini Yesus hendak mengajar kita,  fokuslah pada gandum. Jangan karena peluang ilalang ada tak menabur gandum.

(2). Dengan perumpamaan lalang diantara gandum dan penjelasannya: kita menemukan bahwa selama dalam pertumbuhannya sang penabur tidak mencabut lalang dari antara gandum. Perumpamaan ini hendak menegaskan bahwa tidak ada wewenang manusia untuk mencabut lalang dari antara gandum. Hal ini hendak mengingatkan kita akan dua hal :
a) Penghakiman adalah milik Allah (Ibrani 10:30). Tugas anak-anak terang adalah menaburkan kebaikan; menasihati dan mengingatkan orang pada jalannya yang sesat agar berbalik. Waktunya akan tiba Tuhan akan menghakimi orang menurut perbuatannya(1 Kor 4:5). Karena itu, janganlah menghakimi sebelum waktunya, yaitu sebelum Tuhan datang. Ia akan menerangi juga apa yang tersembunyi dalam kegelapan, dan Ia akan memperlihatkan apa yang direncanakan di dalam hati. Maka tiap-tiap orang akan menerima pujian dari Allah.

b) Dalam hal ini Yesus sangat hati-hati agar tidak seorang pun yang merasa berhak atas nama Tuhan menghakimi sesamanya. Manusia memiliki keterbatasan untuk menjangkau akar kejahatan, itulah sebabnya  Yesus menjelaskan perumpamaan ini bahwa tidak ada wewenang untuk mencabut lalang karena dapat berdampak: maksud hati mencabut lalang namun gandum ikut tercabut.  Tugas kita adalah menaburkan kebaikan: kalahkanlah kejahatan dengan perbuatan baik (Rom 12:21)

(3). Serahkan pada Tuhan, waktu akan menjawab. Biarlah kebaikan berbuah dari orang-orang benar. Kalau pun kejahatan bertumbuh subur, lihai melakukan provokasi dan propaganda serta pandai menyamar dengan berbagai motif, pada akhirnya waktu akan menjawab menuju akhir masing-masing. Gandum akan dikumpulkan ke lumbung yang dipersiapkan oleh sang penabur tetapi lalang akan dipisahkan dari biji-biji gandum. Lalang  akan hangus terbakar dan menjadi debu yang diterbangkan angin.

Demikianlah akhir kejahatan. Jalan orang fasik akan menuju kebinasaan, namun orang-orang benar akan bersinar seperti matahari. Bersinar merayakan kemenangan akhir dalam kerajaan Allah.

Khotbah minggu ini mengajak kita, biarlah benih kebaikan yang bertumbuh dan berbuah dalam kehidupan kita masing-masing. Amin.