running text

HORAS!!! SELAMAT DATANG DI BLOG HKBP SUTOYO; Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

Minggu, 02 Juli 2017

LAWAN KEPALSUAN DAN SAMBUT KEBENARAN (Yeremia 28:5-9) Khotbah Minggu 02 Juli 2017. Khotbah Minggu II Setelah Trinitatis Pdt.Lucius T.B.Pasaribu, S.Th

LAWAN KEPALSUAN DAN SAMBUT KEBENARAN (Yeremia 28:5-9)
Khotbah Minggu 02 Juli 2017

(1).  Hanya enak bagi pendengaran.
Pada ayat sebelumnya telah diberitahukan bahwa Hanaya seorang nabi palsu telah bernubuat bahwa Yehuda akan aman-aman saja dalam kepemimpinan Yoyakim, damai bagi umat Yehuda dan jika pun terbuang dia bernubuat atas nama Tuhan bahwa pembuangan hanya dua tahun. Tuhan telah mematahkan kuk Babel yang dipimpin Nebukadnezar segera memulangkan umatNya. (Band 28:2-4).

Kata-kata Hanaya nabi palsu ini nampaknya hanya enak dan menyenangkan bagi pendengaran. Sangat berbeda dengan suara kritis dan tajam dari nabi Yeremia. Hanaya bernubuat hanya untuk memberikan kepuasan bagi pendengarnya, enak bagi raja Yoyakim dan bangsa Israel yang akhirnya terbuang ke Babel. Nubuatannya bukanlah datang dari firman Tuhan. Inilah nabi palsu yang mengatasnamakan nama Tuhan.  Di mana rasa aman dan damai? Bukankah kenyataan terbalik? Yerusalem menjadi puing dan mereka diangkut ke pembuangan. Bagaimana hidup aman dan damai semuanya sudah berubah dalam suasana kaos di dalam pembuangan dan tak tentu arah.

(2).  Tampil Melawan Kepalsuan.
Yeremia tidak membiarkan nubuatan palsu berkembang, segera dia mengcounter dan memberikan catatan kritis terhadap nubuatan Hanaya. Yeremia mengingatkan bahwa apa yang enak ditelinga belum tentu benar.  Yeremia menantang umat dalam pembuangan semoga apa yang dikatakannya benar adanya. Jangan benarkan Hanya sebelum itu terjadi. Sebagaimana kita tahu Yeremia ditolak raja Yoyakim dan umat Israel karena suaranya sangat kritis terhadap praktek hidup umat Allah yang tidak sesuai dengan kehendak Allah. Inilah kehebatan nabi Yeremia, menantang bangsa Israel agar berhati-hati kepada nabi palsu seperti Hanaya yang menyerukan damai, aman dan segera kembali dari pembuangan.

Sebelumnya Nabi Yeremia telah mengingatkan berulang kali jika mereka tidak berbalik dari baal maka Tuhan akan membuang mereka ke Babel selama 70 tahun. Tahun pertama pemerintahan Yoyakim telah menyampaikan masa genting dan seruan pertobatan. Jika tidak hukuman akan segera tiba. Mereka akan terbuang ke Babel (Yer. 25:11).

Namun Hanaya berani menyatakan damai dan aman, pembuangan hanya sebentar dan Tuhan akan mengembalikan mereka dalam dua tahun. Tentu banyak orang mendengar dan yakin akan suara palsu Hanaya. Apalagi orang2 yang opportunis.

Ini suatu situasi yang sulit kepalsuan dianggap kebenaran, kebenaran dianggap ketidak benaran. Namun Yeremia tidak tinggal diam. Yeremia tampil menantang umat bahwa adalah kebenaran itu haru teruji jika belum teruji dan terbukti itu adalah asli palsu. Yeremia mengajak umat dalam  pembuangan agar kritis dan mampu membedakan apa kebenaran dan apa yang enak kedengaran.

(3). Nabi Yang Diutus: sesuainya kata dan perbuatan. Hal ini sangat penting dan menentukan dalam refleksikan dari kotbah minggu ini. Semua orang percaya dituntut sesuainya kata dan perbuatan khususnua para hamba Tuhan yang memberitakan kebenaran firman. Bagaimana mungkin mengkotbahkan damai namun hidupnya tak damai. Ini yang disuarakan oleh Yeremia melawan Hanaya. Sehebat apapun kemampuan Hanaya meyakinkan pendengarnya,  kebenaran dibuktikan dengan terbuktinya apa yang disampaikannya. Nabi yang diutus bukan dilihat dari kehenlbatannya menyampaikan firman, namun kebenaran firman yang dibuktikan dan dilakukannya dalam hidupnya. Apalah artinya kata-kata mempesona, namun hampa dan kosong. Yeremia tampil dan mungkin tak enak bagi telinga pendengar namun kebenaran firman sungguh nyata.

Apa yang disampaikan Yeremia disini dapat kita bandingkan dalam kehidupan sehari-hari; kebenaran firman dari seorang pengkotbah adalah sesuainya apa yang dikotbahkan dan dilakukannya dalam hidup.

Dalam banyak hal yang palsu seakan yang paling bagus. Kotbah minggu ini mengingatkan kita agar lebih kritis dan tajam supaya tidak diperdaya oleh kepalsuan. Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik (1 Tes. 5:21). Amin.