running text

HORAS!!! SELAMAT DATANG DI BLOG HKBP SUTOYO; Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

Sabtu, 08 Juli 2017

"MENJAGA DIRI" Renungan Harian Pdt.Lucius T.B.Pasaribu, S.Th

MENJAGA DIRI Mazmur 18:23, "Aku berlaku tidak bercela di hadapan-Nya, dan menjaga diri terhadap kesalahan". Kita pasti setuju bahwa manusia tidak ada yang sempurna; semua punya kelemahan masing-masing dan pernah salah. Namun ungkapan ini harus dicermati karena sering menjadi dalih untuk memaklumi keadaan dan membenarkan kesalahan. Ungkapan di atas sesungguhnya agar kita membuka ruang memahami orang lain yang jauh dari harapan, bukan untuk membenarkan kesalahan. Setiap orang harus dimotivasi agar memiliki semangat untuk melakukan yang terbaik. Jika salah segera perbaiki dan berusaha untuk lebih baik. Demikialah di pagi hari ini, pemazmur memiliki komitment berusaha untuk tidak bercela di hadapan Tuhan dan menjaga diri agar tidak jatuh dalam berbagai kesalahan. Mengapa pemazmur berusaha tidak bercela di hadapan Tuhan dan menjaga diri terhadap kesalahan? Jawabannya adalah rasa takjub dan takut akan Tuhan. Jika kita baca Mazmur 18 ini keseluruhan, ada suatu benang merah: pada ayat 1-6 masalah yang dihadapi pemazmur hingga dia hampir mati: tali maut telah melilitnya, terjebak dalam perangkap maut. Ibarat orang yang hamir mati karena tenggelam. Namun ayat 7-13 Tuhan menolong dan melindunginya. Tuhan adalah penyelamat, pelindung dan perisainya. Atas pertolongan yang dirasakannya, pemazmur semakin setia dan mengikuti jalan Tuhan. Pemazmur bertekad untuk berlaku tidak bercela dan menjaga diri dari kesalahan bukan karena tekanan, namun karena panggilan hati dan hormat kepada Tuhan. Untuk mendalami renungan ini dapat kita buat contoh sederhana. Jika seorang pemuda mencintai seorang gadis pujaan hatinya, pasti dia berusaha melakukan apa yang terbaik sesuai dengan yg diharapkan kekasihnya. Dia berusaha agar tidak mengecewakan namun tampil menjadi orang terbaik yang dikenalnya. Demikian juga kita dalam hidup keluarga, berbagai hal kita lakukan yang terbaik untuk keluarga agar istri/suami dan anak-anak. Kita adalah kebanggaan mereka, karena itu tak akan mengecewakan mereka. Demikianlah pemazmur dalam renungan ini; bertekad dan berkomitmet akan hidup tidak bercela dihadapan Tuhan dan berusaha agar tidak jatuh dalam berbagai kesalahan yang mendukakan hati Tuhan. Marilah ikut seperti komitmen pemazmur ini; berusaha melakukan yang terbaik, jauhkan dari diri kita perbuatan yang bercela dan merendahkan kita sebagai anak-anak terang. Kita mahal dan berharga di mata Tuhan. Amin.